Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Joni Pemanjat Tiang Dipanggil Markas Besar TNI Setelah Gagal dan Tagih Jokowi, Kolonel Minta Ketemu

Joni pemanjat tiang bendera yang viral pada 2018 lalu itu akhirnya kembali dipanggil markas besar TNI setelah gagal dan menagih janji Jokowi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunBengkulu.com
Nasib Joni kini kembali dipanggil oleh markas besar TNI AD setelah viral karena tak loloskan padahal sudah dijanjikan Jokowi 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib Joni pemanjat tiang bendera yang viral pada 2018 lalu akhirnya terungkap.

Setelah viral karena gagal lolos tes TNI, Joni yang viral itu sempat menagih janji Jokowi.

Ramai dibicarakan karena sudah dijanjikan lolos tes menjadi prajurit TNI, kini akhirnya Joni harus merasakan kepahitan.

Joni menagih janji Jokowi setelah dirinya gagal masuk TNI.

Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.

Bahkan Joni menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.

"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kata Joni.

"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.

Meski begitu, Joni tak berkecil hati.

Dia tetap akan lebih giat berolahraga sehingga saat seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Joni Bocah Pemanjat Tiang Gagal Jadi TNI, Dulu Viral Dijanjikan Jokowi Lulus

Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial, tahun 2018 lalu.

Setelah viral, Joni akhirnya kini kembali dipanggil oleh Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.

Joni bocah panjat tiang bendera gagal lolos seleksi TNI padahal dulu dijanjikan Jokowi
Joni bocah panjat tiang bendera gagal lolos seleksi TNI padahal dulu dijanjikan Jokowi (Kompas.com - ISTIMEWA)

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) kembali memanggil Yohanes Ande Kala alias Joni (19) untuk mengikuti tes masuk menjadi prajurit TNI tahun 2024.

Joni adalah bocah pemberani yang sempat viral pada tahun 2018 karena memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Joni yang mengikuti tes seleksi prajurit yang digelar di Korem 161 Wira Sakti Kupang, NTT, sejak 14 Juli 2024 lalu, dinyatakan gugur karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Menanggapi hal itu, Markas Besar TNI AD kembali menghubungi Joni untuk kembali ke mengikuti tes.

Informasi itu dibenarkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Infantri Agung Udayana saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon genggam pada Selasa (6/8/2024), seperti dikutip TribunJatim.com.

Baca juga: Penyebab Joni Bocah Viral Panjat Tiang Bendera Gagal Masuk TNI, Ungkit Janji Jokowi, akan Coba Lagi

"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," kata Agung.

Pertimbangannya, lanjut Agung, karena Joni mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait aksi heroik Joni dalam upacara bendera pada tahun 2018 lalu.

Menurut Agung, nanti ketika Joni mengikuti tes akan dilihat dan digali lagi kelebihan atau potensi yang dimilikinya.

Yohanes Ande Kala alias Joni, yang sempat terkenal sebagai bocah pemanjat tiang bendera pada saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah tamat di SMA Negeri 1 Atambua tahun 2024, Joni pun langsung mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

Penyebab Joni Bocah Viral Panjat Tiang Bendera Gagal Masuk TNI, Ungkit Janji Jokowi, akan Coba Lagi
Penyebab Joni Bocah Viral Panjat Tiang Bendera Gagal Masuk TNI, Ungkit Janji Jokowi, akan Coba Lagi (Dok Joni - Kompas.com)

Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Namun, cita-citanya menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.

"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni saat menghubungi Kompas.com melalui telepon genggam, Minggu (4/8/20224).

Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.

"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.

Baca juga: Sosok Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera di NTT Gagal Masuk TNI Meski Jokowi Janji Langsung Diterima

Meski begitu, Joni tak berkecil hati. Dia tetap akan lebih giat berolahraga supaya saat seleksi Penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.

Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial.

Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved