Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kesaksian RS Terima Puluhan Anak di Bawah 14 Tahun Cuci Darah Tiap Bulan, IDAI Kuak Fakta Sebenarnya

Ramainya kabar anak di bawah 14 tahun lakukan cuci darah tiap bulan belakangan jadi sorotan. IDAI menguak fakta data sebenarnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Fenomena cuci darah anak di bawah usia 14 tahun yang terjadi di berbagai rumah sakit, RSCM hingga RSUP Kariadi Semarang buka suara soal data sebenarnya. 

Menurutnya, banyak pasien anak menjalani cuci darah di RSCM karena rumah sakit tersebut memiliki unit dialisis khusus untuk anak-anak.

Sementara itu, rumah sakit lain di Indonesia belum menyediakan fasilitas dialisis khusus anak.

Baca juga: Nasib Bocah Sering Makan Ayam Goreng Tiap Hari Sepulang Sekolah, Pilu Harus Cuci Darah Sumur Hidup

"Oleh karena itu, pasien anak-anak dengan gangguan ginjal terminal yang membutuhkan hemodialisis dirujuk ke unit khusus di RSCM," ungkapnya.

Secara nasional, tidak ada peningkatan signifikan pada kasus gagal ginjal pada anak yang memerlukan cuci darah, berbeda dengan tahun lalu ketika terjadi kasus keracunan obat EG dan DEG.

"Secara nasional, tidak ada lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan," ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda pada Kamis (25/7/2024), RSCM juga menjelaskan mengenai kasus cuci darah pada anak yang menjadi perhatian.

"Kami di rumah sakit tidak mengalami lonjakan (kasus cuci darah pada anak), tetapi jumlah pasien cukup banyak," ujar Dr. dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K), dalam video live Instagram.

Baca juga: SOSOK Bartender A, Peracik Miras yang Tewaskan Anggota Band di Surabaya, Korban Selamat Cuci Darah

Eka menyebutkan bahwa sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin di RSCM, namun tidak semuanya menjalani hemodialisis.

Dialisis adalah prosedur yang menggantikan fungsi ginjal ketika ginjal tidak berfungsi normal atau rusak.

"Dialisis bisa berupa hemodialisis dengan mesin (sering disebut cuci darah) atau dialisis peritoneal, yang tidak memerlukan kunjungan mingguan ke rumah sakit," terangnya.

Dari 60 pasien anak yang menjalani dialisis, sekitar 30 menjalani hemodialisis.

Seorang karyawan RSUD dr Iskak mengenakan pakaian adat Jawa, tengah memberikan layanan kepada seorang pasien cuci darah.
Seorang karyawan RSUD dr Iskak mengenakan pakaian adat Jawa, tengah memberikan layanan kepada seorang pasien cuci darah. (SURYA/DAVID YOHANNES)

"Itu memang jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi tidak ditemukan di rumah sakit lain," ucapnya.

Eka menekankan bahwa banyaknya pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM karena rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan uronefrologi di Indonesia.

"Banyak pasien yang dirujuk dari luar Jakarta, bahkan dari luar Pulau Jawa, datang ke sini," ucapnya.

Jumlah anak yang menjalani cuci darah secara nasional belum tersedia, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, saat ditanya oleh Kompas.com pada Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Sosok Shena Malsiana Jebolan X Factor Indonesia Meninggal Dunia, Sempat Idap Lupus dan Cuci Darah

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved