Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sidik Bangun Tembok Tutup Jalan karena Tetangga Suka Terima Tamu dari Parpol, Lurah Tak Bisa Larang

Seorang warga bangun tembok di akses jalan satu-satunya di kampung RT 09 RW 09, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Potret Puji, warga yang terdampak penutupan jalan satu-satunya di RT 09 RW 09, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. 

“(Pak Lurah) waktu itu sempat bilang, 'Mau enggak mau, ya jebol rumah saudara'. Coba, itu solusi bukan? Bukannya tambah masalah?” ujar Puji.

Baca juga: Akhir Masalah Pria Ponorogo Bangun Tembok di Akses Jalan Saudara, Kades Bahas Cekcok: Awalnya Sepele

Sementara itu, Lurah Cililitan, Sukarya, menjelaskan, keluarga Puji sempat meminta izin kepada Engkong Ali untuk meminta akses jalan sebelum tahun 2000-an.

Alasannya, jalan di dekat tampak depan rumah Puji yang dulu itu terdapat pemotongan hewan anjing.

“Mungkin, (keluarga) Ibu Puji kurang nyaman. Karena ada pemotongan hewan B1. Akhirnya, dia minta tolong ke belakang rumahnya, karena ada tanah yang luas yang bisa menghubungkan ke kelurahan,” kata Sukarya kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor Lurah Cililitan, Senin (5/8/2024).

Rupanya, alasan Sidik menutup setengah jalan pada Februari 2024 itu karena merasa resah dengan Puji yang kerap menerima tamu.

Pasalnya, Puji disebut merupakan salah satu tim sukses dari salah satu partai politik pada Pemilu 2024, sehingga kerap menggelar rapat di kediamannya.

Sukarya mengetahui alasan Sidik menutup jalan ini setelah dia bertanya langsung ke Sidik dalam mediasi antara kedua pihak yang berlangsung di Kelurahan Cililitan.

“Saya tanya, 'Kenapa ditutup setengah, Pak?'. Alasannya, 'Saya merasa kebisingan. Karena Ibu Puji sering mendatangkan tamu-tamu, karena Ibu Puji itu tim sukses salah satu partai. Jadi, sering kumpul. Saya merasa terganggu Pak Lurah, karena saya punya anak kecil’,” ungkap Sukarya.

“Ya akhirnya timbul permasalahan, akhirnya ditutup (setengah) sama Pak Sidik. 'Saya enggak tutup penuh lho, Pak. Cuma, saya berharap, motor enggak lewat situ. Itu saya masih bermurah hati',” tutur Sukarya.

Sementara itu, Puji tetap tidak terima dengan penutupan setengah akses jalan tersebut.

Kala itu, dia tetap meminta pemangku wilayah mencarikan solusi agar keluarganya bisa kembali mendapatkan akses jalan untuk dilalui sepeda motor.

Baca juga: Mbah Suparman Bangun Tembok Tengah Jalan hingga Warga Ngamuk, Emosi Fisik Dihina, Tetangga: Ngotot 

Pada mediasi ketiga, Sukarya sempat bertanya ke Sidik apakah lahan di depan rumahnya ini akan dijual.

Harapannya, dapat dibeli oleh keluarga Puji dan permasalahan ini selesai secara kekeluargaan.

Namun, Sidik menegaskan tidak akan menjual lahan tersebut karena mengeklaim bahwa para ahli waris akan melebarkan kontrakan.

“Ini juga Bu Puji enggak mau. Intinya, Ibu Puji itu bersikukuh, pengin tetap jalan motor di situ. Karena alasannya ada orangtua,” tutur dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved