Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Proboliggo

Kondisi Mengenaskan Gedung Sekolah SDN Bimo di Probolinggo, Atapnya Rusak, Ganggu Kegiatan Belajar

Kondisi sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo sangat tidak layak ditempati dan memprihatinkan.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AHSAN FARADISI
Kondisi SDN Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo yang sekitar 2 tahun sangat memprihatikan, Rabu (7/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kondisi sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo sangat tidak layak ditempati dan memprihatinkan untuk jadi tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

SDN itu berada di Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Ada sekitar 3 kelas dan 1 ruang guru yang kondisinya memang tidak layak dijadikan KBM, mengingat hampir semua bagian atasnya atau atap sekolah rusak.

Kepala SDN Bimo, M. Juri mengatakan, kondisi tersebut sudah sejak 2 tahun terakhir. Dari 4 ruang itu, yaitu kelas IV bahkan sudah tidak ada plafon setelah dimakan rayap dan tersisa hanya tersisa genteng saja.

"Kalau kelas-kelas yang lainnya memang masih ada plafon, tapi kalau kelas IV ini langsung ke genteng, karena plafonnya sudah jatuh semua," kata Juri, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Sidang Gugatan Kapolri, Kapolda, Kapolres Probolinggo Kota dan Pj Gubernur Jatim Kembali Mangkir 

Namun, meski kondisi ruang kelas memprihatinkan, menurut Juri, semuanya masih tetap digunakan untuk proses belajar mengajar. Sebab, tidak ada lagi tempat atau ruangan lainnya untuk dijadikan tempat KBM.

"Kalau hujan, ya sudah tidak bisa digunakan tempat KBM lagi, apalagi ada yang bocor yang bahkan sampai bocornya itu ditutupi banner dari atas. Tapi tetap saja bocor. Kalau sudah begitu, ya biasanya kami pinjam ruang TK," jelasnya.

Baca juga: DPC PDIP Probolinggo Klaim 20 PAC yang Minta Fit and Propertest Rampung usai Dipanggil Zulmi

SDN Bimo sendiri, lanjut Juri, dari kelas 1 sampai kelas 6 total ada 91 siswa-siswi, dengan rincian, kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II dengan 16 siswa, kelas III dengan 14 siswa, kelas IV dengan 11 siswa, kelas V dengan 14 siswa dan kelas VI dengan 21 siswa.

"Pernah disurvei sama dinas untuk ruangan yang rusak-rusak ini pada Februari lalu, tapi untuk kapan direhabnya saya belum tahu, belum ada kejelasan dari pihak dinas," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved