Berita Viral
4 Penyakit Paling Mematikan di Indonesia dan Menelan Biaya Pengobatan Besar, Kemenkes: Sensitif
4 penyakit paling mematikan di Indonesia dibongkar oleh Kemenkes, inilah yang menjangkiti kebanyakan orang Indonesia.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap 4 penyakit paling mematikan di Indonesia yang kebanyakan diidap oleh masyarakat.
4 penyakit paling mematikan di Indonesia tersebut juga merugikan pengeluaran dana kebanyakan masyarakat Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyebut, ada empat penyakit mematikan yang paling banyak diidap masyarakat dan menelan biaya besar.
Untuk itu perlu adanya peran Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di seluruh Indonesia untuk ikut melakukan pencegahan penyakit terhadap masyarakat.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, empat penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia adalah stroke, penyakit jantung, kanker dan ginjal.
"Empat penyakit ini juga berkontribusi terhadapat pembiayaan yang paling besar di Indonesia," tuturnya saat melakukan kunjungan dan melihat implementasi integrasi layanan kesehatan primer (ILP) di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali dan Rumah Sakit Kariadi di Semarang, Jumat (9/8/2024).
Dia menilai, posyandu merupakan ujung tombak layanan kesehatan masyarakat.
Karena itu, pihaknya ingin memperkuat layanan kesehatan dasar sekaligus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya ibu dan anak.
Salah satunya adalah dengan mengeintegrasikan ratusan ribu posyandu di Indonesia dengan layanan primer kesehatan.
“Jadi posyandu itu jumlahnya ada 300 ribu, kita kalau ingin edukasi kesehatan salah satu adalah harus menggandeng posyandu. Jadi kita membuat integrasi puskesmas kecamatan dengan puskesmas pembantu dan posyandu, ini namanya integrasi layanan primer. Nah ini sedang bangun di Indonesia supaya ini bisa membantu edukasi masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: 2 Kasus Anak Harus Cuci Darah, Usia 17 Tahun Alami Kompleksitas Penyakit, Alda Derita Gagal Ginjal
Dia menjelaskan, sejatinya ILP paling dasar dilakukan di Puskesmas. Namun jumlah puskesmas di Indonesia masih belum merata dan memadai.
Balum lagi masih ada kesenjangan di daerah 3T, masih banyak kekuranga alat dan tenaga kesehatan.
Sedangkan puskesmas di kota besar cenderung lebih komplit.
“Jumlah puskesmas di Indonesia kurang lebih ada 10 ribu. Jumlah penduduknya 270 juta orang, ini enggak cukup kalau 10 ribu (puskesmas) harus melayani 270 juta orang untuk promosi dan edukasi tentang kesehatan,” akunya.

Integrasi Posyandu itu akan digenjot dalam beberapa tahun mendatang agar semakin cepat berkembang.
"Kerangkamya sudah kita turunkan kebutuhan posyandu sudah kita penuhi, kebutuhan alat timbang sudah kita penuhi," ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga akan meningkatkan kualitas kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Termasuk penggunaan teknologi digital untuk mengirim rekam kesehatan masyarakat ke pemerintah pusat.
"Ada ukuran-ukuran obyektif yang kita ukur, misalnya stunting, itu dikerjakan di posyandu, edukasi pada masyarakat. Alat ukurnya sudah kita bagikan secara gratis ke semua posyandu dan sekarang alat ukurnya sangat sensitif menggunakan digital," tandasnya.
Baca juga: 4 Sapi Terindikasi Penyakit LSD di Pasar Hewan Kota Blitar, DKPP Minta Pemilik Bawa Keluar
Tribunners Anda perlu lebih memperhatikan kondisi kesehatan terutama bagian ginjal.
Ada beberapa gejala ginjal kronis yang perlu diketahui.
Satu di antaranya yakni bau mulut.
Penyakit ginjal terjadi ketika organ ginjal tidak berfungsi normal dan kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah.
Sementara penyakit ginjal kronis adalah kondisi ketika organ ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama (setidaknya selama 3 bulan) dan kesulitan melakukan fungsi pentingnya.
Kondisi tersebut kemudian menyebabkan racun menumpuk di tubuh. Jika tidak mendapat perawatan segera, kondisi gagal ginjal bisa mengancam jiwa.
Baca juga: Gadis Asal Jabar Jadi Korban Perdagangan Organ Tubuh Manusia, 1 Ginjal Hilang Karena Utang
Penyakit ginjal stadium 5
Dilansir dari laman Healthline, penyakit ginjal diklasifikasikan menjadi lima tahap, mulai dari sangat ringan (stadium 1) hingga gagal ginjal total (Stadium 5).
Gejala dan komplikasinya juga ikut meningkat seiring meningkatnya stadium. Penyakit ginjal stadium 1 misalnya, pada tahap ini penyakit ginjal masih sangat ringan.
Anda mungkin tidak mengalami gejala dan tidak ada komplikasi yang terlihat. Namun beberapa kerusakan ginjal mulai terjadi.
Sementara jika mengalami penyakit ginjal stadium 5, organ ginjal telah mendekati atau bahkan gagal total dan gejala hilangnya fungsi ginjal akan terlihat sangat jelas.
Penyakit ginjal stadium 5 berarti Anda mengalami gagal ginjal, kondisi ini juga dikenal sebagai penyakit ginjal stadium akhir.
Orang dengan penyakit ginjal stadium 5 memiliki laju filtrasi glomerulus (eGFR) yang diperkirakan kurang dari 15 selama 3 bulan atau lebih atau mereka menjalani dialisis.
Artinya ginjal bekerja di bawah 15 persen dari apa yang dapat dilakukan rata-rata dua ginjal sehat pada orang muda.
Karena alasan ini, orang dengan penyakit ginjal stadium 5 akan memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Baca juga: Gaya Hidup Tidak Sehat Picu Tren Usia Pasien Gagal Ginjal Kronis di Blitar Semakin Muda
Gejala penyakit ginjal stadium 5
Dilansir dari laman National Kidney Foundation, tanda dan gejala umum penyakit ginjal Stadium 5 dapat meliputi:
- Buang air kecil (kencing) lebih jarang dari biasanya atau tidak sama sekali
- Kulit gatal dan/atau kering
- Merasa lelah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mati rasa atau bengkak di lengan, kaki, pergelangan kaki, atau telapak kaki
- Otot terasa nyeri atau kram
- Sesak napas
- Mual dan/atau muntah
- Kehilangan selera makan
- Kesulitan tidur
- Bau napas seperti amonia (juga digambarkan seperti urine atau “amis”).
Baca juga: Penyebab Glaukoma dan Faktor Risiko, Penyakit yang Menyebabkan Kebutaan Komedian Adul, Ini Gejalanya
Penting bagi penderita penyakit ginjal stadium 5 untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk terus memantau kondisi dan kemungkinan komplikasi yang mungkin dialami.
Banyak penderita penyakit ginjal stadium 5 juga mengalami satu atau lebih komplikasi akibat penyakit ginjal, antara lain:
- Anemia (kadar sel darah merah rendah)
- Asidosis metabolik (penumpukan asam dalam darah)
- Gangguan mineral dan tulang (ketika kadar kalsium dan fosfor dalam darah tidak seimbang sehingga menyebabkan penyakit tulang dan/atau jantung)
- Hiperkalemia (kadar kalium tinggi dalam darah).
- Tanda dan gejala penyakit ginjal sering kali tidak spesifik, artinya beberapa gejala di atas dapat juga disebabkan oleh penyakit lain. Sehingga diperlukan pemeriksaan untuk memastikannya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
penyakit paling mematikan di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesi
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Integrasi Posyandu
Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.