Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Pengendalian Inflasi Jadi Prioritas Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan akan menjaga angka inflasi di Kota Malang stabil. Katanya, pergerakan inflasi harus dipantau agar tidak

Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/BENNY INDO
Ilustrasi transaksi jual beli di tempat oleh-oleh Kota Malang sebagai gambaran daya beli masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan akan menjaga angka inflasi di Kota Malang stabil. Katanya, pergerakan inflasi harus dipantau agar tidak memengaruhi daya beli masyarakat.

Berdasarkan sejumlah informasi yang ia pelajari, ketahanan Kota Malang menjaga pergerakan inflasi cukup bagus. Kinerja kepala daerah terdahulu juga disebut Iwan cukup bagus karena dapat menjaga daya beli masyarakat.

Iwan mengatakan, sesuai aturan yang baru nilai inflasi harus dijaga pada angka 2,5 persen. Jika nilainya di bawah itu, maka harus ditingkatkan. Iwan cukup khawatir daya beli masyarakat turun karena berimplikasi pada nilai inflasi yang minus.

"Ada batas ideal sampai 2,5 persen inflasi. Kalau posisi di bawah, harus naikan sehingga tidak terjadi penurunan daya beli," katanya.

Pengendalian inflasi menjadi salah satu tugas prioritas Iwan yang menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang. Ia cukup yakin pengendalian inflasi bisa stabil ke depannya melihat potensi yang ada di Kota Malang.

Baca juga: Gantikan Wahyu Hidayat yang Maju Pilkada, Pj Wali Kota Malang yang Baru Ingatkan ASN Jaga Netralitas

Pemkot Malang telah bekerjasama dengan sejumlah daerah untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan pokok. Dengan begitu, kebutuhan warga bisa dipenuhi. Ia mengatakan akan bekerja cepat dan turun ke masyarakat untuk mengetahui kondisi riil.

"Saya ingin bekerja cepat dalam waktu yang singkat dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai Pj Wali Kota Malang yang diberikan tugas oleh bapak menteri," katanya.

Kota Malang mengalami deflasi sebesar -0,01 persen di angka 1,83 persen untuk inflasi year on year pada periode Juli 2024. Angka ini masuk dalam range inflasi yang ditetapkan nasional yaitu 2,5 persen (plus minus satu).

Pemkot Malang menegaskan meskipun terjadi deflasi, tapi daya beli masyarakat tetap terjaga. Deflasi yang terjadi disebut deflasi terukur. 

Baca juga: Hari Pertama Bekerja, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan Pimpin Apel Kenakan Atribut Arema

Keyakinan Iwan bahwa ekonomi Kota Malang semakin baik juga tercermin dari jumlah penduduk miskin di Kota Malang turun dari 37,78 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 34,84 ribu jiwa pada Maret 2024. 

Pemkot Malang mengklaim angka tersebut capaian terendah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Angka kemiskinan di Kota Malang turun sebesar 0,35 persen dari angka 4,26 persen pada periode tahun 2023 menjadi 3,91 persen pada periode 2024.

"Satu hal yang perlu ditingkatkan di Kota Malang adalah inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik," terang Iwan. 

Baca juga: Pilkada Kota Malang 2024, Gerindra Bakal Usung Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved