Viral Politik
Reaksi Bahlil Lahadalia Diisukan Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar: Nanti Kita Lihat
Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang diisukan menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar akui tidak tahu detil kabar tersebut.
TRIBUNJATIM.COM – Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang diisukan menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar akui tidak tahu detil kabar tersebut.
Diketahui, pasca mundurnya Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia kini disebut-sebut menjadi calon tunggal.
Menanggapi isu tersebut, Bahlil meminta publik menunggu Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang akan dilaksanakan pada Selasa (20/8/2024).
Baca juga: Bahlil Ketawa Disindir Airlangga saat Foto Bersama Menteri di IKN: Kursinya Kapolri Saja Diambil
Sebab pada Munas Golkar akan jadi penentuan siapa yang akan jadi ketua umum.
“Nanti kita lihat, nanti kita lihat. Munasnya nanti kita lihat ya,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Ia mengaku, tidak tahu detail terkait informasi yang menyeret namanya itu.
“Saya sendiri belum ikuti terlalu detail ya. Nanti kan Munasnya itu akan dilakukan di tanggal 20, pendaftarannya itu yang saya dapat laporan bahwa akan dilakukan di tanggal 19,” kata Bahlil.
Ia menambahkan, setelah pendaftaran baru bisa tahu bagaimana mekanismenya.
Selain itu, Bahlil enggan berkomentar terkait dirinya yang disebut banyak mendapat dukungan, sebanyak 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar, artinya seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Bahlil tidak ingin menanggapi berbagai dinamika Partai Golkar saat ini.
Kembali ia mengatakan agar Masyarakat menunggu Munas Golkar dimulai.
“Nanti kita lihat ya, nanti kita lihat ya. Munasnya nanti kita lihat ya,” katanya.
Diketahui dinamika Golkar bermunculan usai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (9/8/2024).
Kini posisi Airlangga Hartarto digantikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pelaksana tugas (Plt).
Dito Ungkap Sosok Calon Ketum Golkar
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dito Ariotedjo, mengungkapkan sosok calon Ketum Golkar selanjutnya mengerucut pada nama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
“Kita akan melihat bagaimana pastinya untuk munas, kan ada proses pendaftaran caketum.”
“Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke Namanya Bang Bahlil,” ujar Dito.
Bahkan Dito mengungkapkan kedekatan Airlangga Hartarto dan Bahlil Lahadalia saat berada di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kebetulan saya melihat dari jauh beliau berdua senyum-senyum selalu,” tambahnya.
Sementara itu, Politikus Golkar, Nusron Wahid mendengar adanya kabar Bahlil terpilih secara aklamasi.
“Sejauh ini iya,” kata Nusron di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Secara pribadi,dirinya tidak masalah apabila nanti Bahlil yang diputuskan menjadi Ketum Golkar.
Asalkan Keputusan tersebut disepakati oleh mayoritas Masyarakat Indonesia.
"Ya oke-oke aja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudah disepakati mayoritas ok gitu aja," ungkapnya.
Kandidat yang berpeluang
Sosok pengganti Airlangga Hartarto hingga kini masih menjadi sorotan.
Adapun Partai Golkar akan melakukan rapat pleno malam ini, Selasa (13/8/2024).
Dalam rapat pleno tersebut, satu di antara agendanya ialah pemilihan pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar usai Airlangga Hartarto mundur.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Golkar, Meutya Hafid, Senin (12/8/2024) malam.
"Sehubungan dengan keputusan Ketua Umum Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mundur yang telah disampaikan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024, maka DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.
Meutya Hafid mengungkapkan, rapat pleno tersebut akan dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Siapa Sosok Pengganti Airlangga Hartarto usai Mundur dari Golkar? 12 Waketum ini Berpeluang Jadi Plt
Dilansir dari Kompas.com, setidaknya ada empat nama yang menjadi kandidat kuat untuk menjadi Plt Ketum Golkar setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri.
Keempat kandidat tersebut adalah:
- Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian;
- Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
- Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua MPR RI;
- Kahar Muzakir, Anggota DPR/MPR RI.
Tidak Ada Sistem Voting
Untuk pemilihan Plt Ketum Golkar nanti, Meutya mengatakan tidak menggunakan sistem voting.
Melainkan dilakukan dengan cara duduk bersama musyawarah mufakat.
Hal itu disarankan oleh Meutya demi menjaga kondusivitas internal partai usai pengunduran diri Airlangga tersebut.
"Tidak perlu ada voting dalam pemilihan Plt Ketum pada rapat pleno," kata Meutya, dalam keterangannya, Selasa.
"Sehingga pleno dapat berjalan kondusif," sambungnya.
Maka dari itu, Meutya pun menegaskan agar kader tak memaksakan untuk meminta voting.
"Kader masih terkaget dengan keputusan Ketua Umum (Airlangga Hartarto), jangan dipaksa untuk voting."
"Jaga soliditas amat penting dan agar calon-calon yang akan berkontestasi menjaga cara-cara yang bermartabat," ucap Meutya.

Sebelumnya, Airlangga menyatakan resmi mengundurkan diri dari posisi Ketum Partai Golkar melalui sebuah rekaman video.
Adapun, pertimbangan Airlangga mundur itu demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar itu sendiri.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan yang maha besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar."
"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga.
"Untuk menjaga keutuhan partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat," terangnya.
Airlangga juga berharap proses pergantian ketua umum dapat dilakukan secara damai, karena demokrasi harus tetap dikawal secara baik.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai tertib dan dengan menjunjung tinggi marwah partai Golkar."
"Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," pungkasnya.
Baca juga: Golkar Tulungagung Berharap Mundurnya Airlangga Hartarto Tak Membawa Dampak Negatif
Agenda Rapat Pleno Golkar
Selain pemilihan Plt Ketum itu, rapat pleno Golkar nanti juga memuat sejumlah agenda lainnya.
Di antaranya adalah penentuan jadwal Rapimnas dan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Rapat Pleno akan fokus pada agenda pembacaan surat pengunduran diri Ketua Umum Airlangga Hartarto sekaligus Penentuan Plt Ketum, penentuan Jadwal Rapimnas, dan penentuan jadwal Munaslub," ungkap Meutya.
Mengenai Munaslub ini, sebelumnya juga sempat heboh karena kabarnya akan diajukan menjadi bulan Agustus 2024 ini.
Padahal, seharusnya sudah dijadwalkan terlaksana pada Desember 2024 mendatang.
Isu Munaslub Golkar yang bakal digelar lebih cepat itu disebut-sebut didalangi oleh pihak luar hingga dianggap sebagai gerakan inkonstitusional partai karena melanggar AD/ART Partai Golkar itu sendiri.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
AHY Ngaku Tak Ada Masalah usai Viral Dicueki Gibran: Jangan Mudah Terprovokasi |
![]() |
---|
Chat ke Pejabat Kemenhub Tak Dibalas, Politisi Adian Napitupulu Ngamuk, Sindir Bukan Minta Proyek |
![]() |
---|
4 Fakta Penugasan Khusus Prabowo ke Gibran, Wapres Berkantor di Papua? Lenis Kogoya: Seperti Jokowi |
![]() |
---|
Begini Reaksi PDI Perjuangan Soal Penghapusan Presidential Threshold oleh MK: Tunduk dan Patuh |
![]() |
---|
Jawaban Santai Bobby Nasution Dipecat PDIP, Sebut Dirinya Sudah Jadi Kader Gerindra: dari Kemarin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.