Chat ke Pejabat Kemenhub Tak Dibalas, Politisi Adian Napitupulu Ngamuk, Sindir Bukan Minta Proyek

TRIBUNJATIM.COM - Politisi Adian Napitupulu mengungkap kekesalannya kepada seorang Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan.

Kekesalannya itu lantaran chatnya tidak dibalas.

Adian sampai menyindir dirinya mengirim pesan bukan minta proyek.

Adapun momen ini terekam saat rapat Komisi V DPR bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Rabu (8/7/2025).

Awalnya, Adian yang merupakan Anggota Komisi V DPR bercerita bahwa ia mengirim pesan kepada Dirjen Hubla Kemenhub untuk menanyakan peristiwa tenggelamnya kapal yang mengakibatkan enam orang hilang di laut Papua.

"Saya minta juga teman-teman dari KNKT, itu yang Papua, dan Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut. Berapa waktu lalu saya sempat kontak Dirjen Hubungan Laut untuk tanya kasus itu. Dua tahun. Dua tahun lalu kalau tidak salah. Dan sampai sekarang belum diusut sampai selesai. Enam orang tenggelam di laut Papua," ujar Adian dalam rapat, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ragu Jelaskan Anggaran, Menpar Widiyanti Disemprot DPR, Ketua Komisi: Makanya Lihat Kiri Kanan

Politikus PDIP ini pun mencari-cari Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub yang tidak membalas chat-nya itu.

Namun, Adian diberi tahu Dirjen Perhubungan Laut yang menjabat saat ini adalah orang yang baru menjabat.

"Dirjen laut di sini ada, Pak? Ada enggak ya? Hubla. Ada. Saya sempat kontak, Bapak kan? Kenapa?" ucap Adian.

"Dirjen baru dia ini, Pak," seru seseorang.

"Baru berapa lama ya? Kayaknya saya kontak sekitar satu bulan lalu memang. Saya enggak tahu, apa dirjen yang lama jadi sekjen apa. Hubla itu. Pernah saya kontak? Iya," kata Adian.

Ia menjelaskan, pesan itu ia kirim bukan untuk meminta uang, melainkan bertanya perihal nasib enam orang yang tenggelam itu.

Adian marah lantaran Kemenhub terkesan meremehkan nyawa enam orang tersebut.

"Saya kontak itu tidak untuk minta anggaran, loh. Saya kontak itu untuk nanya enam orang yang meninggal di Papua. Dan Bapak masih ada jawabannya sama saya, 'saya kontak balik, Pak, setelah rapat'. Dan saya tunggu sampai sekarang tidak ada," kata Adian.

"Mungkin nyawa enam orang ini murah buat Bapak. Tapi tidak murah buat keluarganya. Mungkin tidak ada hubungannya Bapak dengan mereka. Tapi mereka itu ujung tombak nafkah keluarganya, loh," ujar dia.