Berita Jatim
Kata Pakar Geologi ITS Soal Ancaman Gempa Megathrust : Tak Bisa Diprediksi, Warga Tak Perlu Panik
BMKG baru saja menyampaikan kekhawatirannya akan potensi terjadinya gempa besar Megathrust di Indonesia
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja menyampaikan kekhawatirannya akan potensi terjadinya gempa besar Megathrust di Indonesia.
Menurut pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr Ir Amien Widodo MSi, Megathrust adalah gempa yang dipicu oleh tumbukan lempeng dengan kedalaman antara 0-70 kilometer (km).
Aktivitas gempa yang bersumber di zona Megathrust tidak selalu berkekuatan besar.
Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru gempa kecil lebih banyak terjadi di zona Megathrust.
“Terjadinya gempa ini juga tidak dapat diprediksi kapan waktunya, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” terangnya.
Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Gempa Megathrust, Simak Penjelasan dari BMKG: Bukan Peringatan Dini
Namun, upaya mitigasi Megathrust perlu dilakukan dengan mematuhi standar bangunan ketika mendirikan rumah.
Hal itu sebagai bentuk pencegahan dini terhadap gempa terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
“Untuk mencegah potensi terjadinya Megathrust besar yang memicu tsunami di pesisir pantai,” tuturnya.
Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Terdampak Gempa Megathrust, Kepala BMKG: ini Bukanlah Peringatan Dini
Ia pun mengungkapkan terjadinya gempa Megathrust karena adanya hambatan antar bidang lempeng, sedangkan lempeng terus bergerak.
Sementara itu, letak Indonesia diapit oleh tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Samudra Hindia.
Lempeng-lempeng itu akan terus bergerak dan menghunjam ke permukaan bumi sejak jutaan tahun lalu.
Baca juga: Potensi Gempa Besar Menghadang, BMKG Lakukan Survei Sesar di Wilayah Probolinggo
Pergerakan lempeng yang terus menerus akan mengakibatkan akumulasi energi yang dapat memicu terjadinya gempa.
Dosen Departemen Teknik Geofisika itu menambahkan bahwa pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara dua hingga sepuluh sentimeter per tahun.
Hal itu dapat mengakibatkan tumbukan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.
Baca juga: Arti Gempa Megathrust, Kekuatan M 8,9 Potensi Dialami 2 Tempat Indonesia, BMKG: Tinggal Tunggu Waktu
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Kwan Sing Bio Kelenteng Terbesar di Asia Tenggara, Jelang HUT Kong Co ke-1865 Ketuanya Digugat ke PN |
![]() |
---|
Mengenal 6 Fakta Menarik Gresik, Dikenal Kota Bandar hingga Maskot Rusa Bawean Sudah Terancam Punah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.