Berita Tulungagung
Penyakit Kencing Tikus Masih Jadi Ancaman, Nakes di Tulungagung Gercep Tingkatkan Deteksi Dini
Leptospirosis atau lebih dikenal dengan nama penyakit kencing tikus masih menjangkiti wilayah Kabupaten Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
“Gejala yang paling khas adalah kuning, pada kornea matanya, kulitnya. Gejala lainnya umum, seperti mual, demam dan panas,” ungkap Desi.
Jika ada temuan pasien dengan gejala itu, Nakes harus curiga dengan penyakit leptospirosis.
Selama ini Dinkes selalu melakukan penelitian epidemiologi setiap kali ada temuan pasien baru.
Selain itu Dinkes juga melakukan tes dengan rapid diagnostic test (RDT) pada orang-orang yang kontak dengan pasien.
Tujuannya untuk mencari orang yang kemungkinan sudah tertular leptospirosis.
Selain itu Dinkes juga mencari sumber penularan bakteri, dengan mencari hewan yang menjadi vektor.
Proses ini melibatkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan).
“Kami kan fokus pada penanganan pasien. Sementara untuk mencari (hewan) sumber penularan, itu bidangnya Dinas Peternakan,” papar Desi.
Selama ini temuan kasus leptospirosis tidak terkumpul di satu wilayah, namun menyebar di sekitar 7 kecamatan.
Artinya ada banyak lokasi di Tulungagung yang terjadi penularan penyakit ini.
Seluruh pasien yang ditemukan selama ini sudah berusia dewasa.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.