Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagug

Sembahyang Rebutan di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Ribuan Warga Antre Dapat Paket Sembako

Ribuan orang mengantre di Gedung Tri Dharma Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung untuk mendapatkan paket sembako, Kamis (22/8/2024) siang.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Pembagian sembako di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung selepas sembahyang rebutan, Kamis (22/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ribuan orang mengantre di Gedung Tri Dharma Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung untuk mendapatkan paket sembako, Kamis (22/8/2024) siang.

Sementara umat Tri Dharma dipimpin seorang pemuka sedang melakukan sembahyang rebutan di altar yang dibuat di halaman klenteng.

Di altar ini ada berbagai persembahan dari umat Tri Dharma Tulungagung, mulai dari beras, mie, buah-buahan, kacang hijau, kue basah dan lain-lain.

Selepas persembahyangan, dilakukan pak poe untuk meminta izin para dewa.

Setelah poe, maka pembagian sembako ke warga yang sudah mengantre sejak pagi pun dilakukan.

Warga yang sudah sepuh, membawa anak kecil dan berkebutuhan khusus sengaja ditempatkan di teras Gedung Tri Dharma.

Baca juga: RSUD dr Iskak Tulungagung Terus Memantau Arsello Bayi Kembar Siam yang Selamat Pascaoperasi

Mereka yang lebih dulu menerima parsel yang berisi sembako dan buah.

Setelah antrean di teras selesai, warga yang ada di dalam Gedung Tri Dharma mendapat giliran berikutnya.

Wakil Ketua Panitia Sembahyang Rebutan, Adi Sastro Lukito, mengatakan ada 3.000 paket sembako yang disiapkan.

“Semua akan dibagikan sampai habis. Kalau masih ada yang sisa, nanti kami antarkan ke rumah-rumah warga sekitar,” ujar Adi.

Sebelumnya umat Tri Dharma lebih dulu melakukan sembahyang penyeberangan arwah pada Rabu (21/8/2024) pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Setelah dilakukan sembahyang rebutan yang dilakukan hari ini, dibarengi dengan pembagian sembako yang disumbangkan oleh umat.

Menurut Adi, dalam keyakinan Tionghoa hari ini gerbang arwah dibuka sehingga mereka menyeberang ke dunia manusia.

Maka disediakan aneka makanan dan persembahan agar mereka tidak mengganggu manusia.

Baca juga: Dulu Diburu, Kini Beras SPHP Bulog Kurang Diminati Warga Tulungagung, Ini Penyebabnya

Dalam tradisi aslinya, persembahan dari umat ini yang kemudian diperebutkan.

Selesai persembahyangan semua yang ada di atas altar bisa diambil oleh warga.

“Dulu ada yang bawa karung atau wadah besar, mereka yang dapat banyak. Sementara yang belakang tinggal sisanya,” jelasnya.

Sejak sekitar 20 tahun lalu panitia sembahyang rebutan di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung sudah menghilangkan tradisi rebutan ini.

Persembahan dari umat dikemas semua dalam bentuk paket sembako dan dibagikan secara merata.

Dalam satu paket berisi 7-8 jenis barang, seperti beras, kopi, gula, minyak, mie dan aneka buah.

Anak kecil yang ikut orang tuanya juga diberi satu pak beras serta buah jeruk.

“Yang datang juga banyak dari wilayah pinggiran dan luar kota. Mereka sudah tahu jadwalnya,” pungkas Adi. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved