Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ponijo Beli Air 5 Liter Harga Rp 150 Ribu, Derita Warga Krisis Air Ternak Sampai Dijual Rp 700 Ribu

Ponijo membeli air 5 liter seharga Rp 150 ribu, penderitaan warga yang sedang alami krisis air bersih di Gunung Kidul sungguh miris.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Tangki air bersih yang dijual ratusan ribu setelah warga Gunungkidul alami krisis air bersih sejak masuk musim kemarau. 

Walidi mengatakan, rata-rata warga sudah menghabiskan belasan tangki air bersih yang dibeli dari pihak swasta. Selain itu mengandalkan bantuan dari swasta dan pemerintah.

“Bantuan kami prioritaskan untuk warga kurang mampu, setiap RT kami minta mendata warganya yang kurang mampu untuk mendapatkan bantuan air bersih,” ucap dia.

Salah satu warga Nglumbung, Ponijo mengaku, sudah membeli air bersih lebih dari 10 tangki sejak beberapa bulan lalu.

Sebagai pekerja serabutan, dirinya harus menyisihkan sebagian penghasilan untuk membeli air.

“Air itu kebutuhan utama, yang lain ditunda terlebih dahulu,” kata Ponijo.

Ponijo menuturkan, 5.000 liter air dibeli dengan harga Rp 130.000-150.000. Itu pun harus mengantre dan bergantian giliran dengan warga lain.

“Harus antre karena banyaknya warga yang membutuhkan air bersih,” kata dia.

Sementara warga lain, Kukuh Harsono mengatakan, setiap musim kemarau dirinya terpaksa menjual 1-2 ekor ternak agar bisa beli air dan pakan.

Belum lama ini, dirinya menjual seekor anak kambing seharga Rp 700.000.

Dia terpaksa menjual ternak karena saat musim kemarau dipastikan ladang miliknya tidak bisa ditanami apapun. Artinya tidak ada penghasilan yang bisa diperoleh dari situ.

“Saat musim kemarau panjang, itu ada yang menjual ternak hanya untuk membeli air,” kata Kukuh.

Kukuh bersama warga lainnya antusias menunggu bantuan dari pihak swasta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono mengatakan, sampai saat ini sudah menyalurkan 768 tangki air bersih untuk warga di 7 Kapanewon.

Adapun paling banyak di wilayah Tepus dengan 232 tangki dan disusul Panggang dengan 172 tangki.

“Purwosari baru masuk hariini, dan kita sedang mengatur jadwal pengiriman,” kata dia.

Baca juga: Krisis Air Bersih Tiap Tahun di Kunjorowesi Mojokerto, Bupati Ikfina Bantu 300 Tangki Dropping Air

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved