Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ponijo Beli Air 5 Liter Harga Rp 150 Ribu, Derita Warga Krisis Air Ternak Sampai Dijual Rp 700 Ribu

Ponijo membeli air 5 liter seharga Rp 150 ribu, penderitaan warga yang sedang alami krisis air bersih di Gunung Kidul sungguh miris.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Tangki air bersih yang dijual ratusan ribu setelah warga Gunungkidul alami krisis air bersih sejak masuk musim kemarau. 

Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari seperti memasak, mandi dan mencuci, dia juga mengambil air di Kali Babon.

"Untuk minum kami membeli air mineral," ujar dia.

Baca juga: 2 Bulan Dilanda Kekeringan, Warga Desa Karangpatihan Ponorogo Lega, Dapat Bantuan Air Bersih

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan, Kota Semarang menerapkan darurat kekeringan.

"Sementara ada lima kelurahan yang meminta bantuan air bersih," jelas Endro kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2024).

Dia memperkirakan, puncak musim kemarau akan tiba di September 2024. BPBD Kota Semarang juga sudah melakukan langkah mitigasi agar masyarakat bisa terbantu.

"Perkiraan bukan Agustus, malah September di minggu awal puncak kemaraunya," ujar dia.

Melihat tahun sebelumnya, permintaan bantuan air bersih bakal mengalami peningkatan di September 2024 mendatang.

"Ya biasanya mulai setelah Agustus ada peningkatan permintaan di wilayah lain. Bisa jadi seperti Jabungan, Banyumanik, Genuk dan Gunungpati misalnya," kata dia.

Warga Rowosari, Kota Semarang, Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Sementara itu, pekerja di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur dan warga sekitar juga kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Namun, di tengah kesulitan tersebut menjadi peluang bisnis bagi beberapa orang.

Satu di antaranya Eko Hadi, warga Tulungagung, Jawa Timur.

Eko sengaja datang ke Kalimantan Timur untuk memulai usaha, tetapnya di wilayaj Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).

Ia yang memiliki bisnis di Palembang, Sumatera Selatan, datang ke Sepaku enam bulan lalu yang awalnya ingin membuat kos-kosan.

Tetapi setelah melihat kondisi lapangan, Ia mengubah rencana bisnisnya menjadi penyedia air bersih dan kini pun telah mempekerjakan 12 orang di depo penyedia air bersih yang dibukanya.

Baca juga: Imbas Kemarau, 93 Desa di Lamongan Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, ini Langkah BPBD

Keputusan ini membuatnya mendulang rupiah, karena tingginya permintaan air bersih.

"Jika dirata-rata sebulan ya seratusan juta omzetnya. Depo kami hanya satu dari puluhan depo penyuplai air bersih," kata Eko dikutip dari TribunKaltim, Senin (19/8/2024).

Pemerintah telah membangun Bendungan Sepaku Semoi sebagai calon air baku. Tapi diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan di IKN.

Mengambil air baku dari Sungai Sepaku yang keruh, anak buah Eko Hadi membuat dua kolam penampungan sekaligus penjernihan.

Air yang sudah dijernihkan menggunakan bahan kimia aluminium sulfat ditampung di kolam kedua.

Dari kolam kedua, air disedot ke bak penampungan di depo tepi jalan Sepaku 2, dan langsung bisa diisikan ke mobil-mobil pembawa tandon atau tangki air yang datang dan pergi hampir tanpa putus.

Baca juga: Dusun di Tengah Hutan di Ponorogo Kekeringan, Sempat Manfaatkan Air Keruh, BPBD Dropping Air Bersih

Rata-rata satu tandon atau tangki air berkapasitas 1.200 liter dan ada yang 5.000 liter.

Satu tangki 1.200 liter harga bayarnya hanya Rp 20.000 dari depo.

Tangki volume 5.000 liter bayarnya Rp 100.000 di depo.

Distribusi air bersih di mobil tangki itu kemudian juga jadi bisnis baru bagi warga Sepaku.

Mereka berkeliling mengirim ke pembeli rumahan maupun ke perusahaan dengan harga lebih tinggi.

Jika dihitung termasuk penjualan eceran di tingkat pengedar air bersih, nilai putaran uang di bisnis air bersih di kawasan IKN ini bisa berlipat-lipat miliaran rupiah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved