Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Resah Motor Rombongan Pengantar Jenazah Pakai Knalpot Brong, Ugal-ugalan sampai Kuasai Jalan

Tengah viral di media sosial video rombongan pengantar jenazah buat resah warga. Pasalnya, motor rombongan pengantar jenazah itu pakai knalpot brong.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
X @bacottetangga
Warga Resah Motor Rombongan Pengantar Jenazah Pakai Knalpot Brong, Ugal-ugalan sampai Kuasai Jalan 

Anggota Kodam XIII/Mdk yang berada di Makodam lantas keluar untuk melerai bentrokan. Namun, rombongan pengantar jenazah justru memprovokasi anggota Kodam.

“Sehingga kembali terjadi bentrokan antara anggota kodam XIII yang dibantu warga setempat dengan rombongan pengiring.”

Namun demikian, situasi pada akhirnya dapat dikendalikan sehingga rombongan jenazah melanjutkan perjalanan ke TPU Teling Atas.

 Berita Seputar Knalpot Brong

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyayangkan praktik razia knalpot brong yang merugikan industri knalpot aftermarket.

Ia mengatakan, pada penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu, polisi banyak melakukan razia knalpot brong di berbagai daerah.

Dia setuju dilakukan penindakan karena sudah ada peraturan soal batas emisi dan kebisingan. Namun, dia meminta jangan sampai razia-razia tersebut sampai menutup industri knalpot aftermarket.

"Dampaknya sekarang itu saya sudah dengar. Turun omzet mereka (pengusaha knalpot aftermarket). Padahal produk knalpot aftarmarket ini adalah knalpot UMKM. Sudah ada yang masuk ke pasar luar negeri. Artinya secara kualitas dan harga, kita kompetitif," katanya dalam acara Demo Day Knalpot Aftermarket di Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Maka dari itu, ia menekankan diperlukannya solusi dari permasalahan ini. Sebab, pemerintah sendiri saat ini memang tengah mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Teten pun mendorong adanya standarisasi dari knalpot aftermarket ini.

Selama ini, menurut dia, para produsen tidak melanggar Standar Nasional Indonesia (SNI), tetapi karena memang belum ada SNI-nya.

"Nah ini kan juga ternyata belum ada SNI-nya. Bukan produsen melanggar SNI, mereka SNI-nya memang belum ada. Belum ada (regulasinya)."

"Supaya nanti kan dasarnya sama. Pengkajiannya harus dasarnya aturannya. Nanti kan enak (kalau ada SNI-nya). Alhamdulillah hari ini pemerintah kan dukung industri ini," ujar Teten.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved