Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Senyum Irine Dagang Sop Buah di TikTok Omzet Bisa Rp 1 Miliar Sebulan, Dulu Jual Kopi di Lampu Merah

Seorang wanita asal Gresik bisa meraup omzet berjualan sop buah di TikTok sebanyak Rp 1 M setiap bulannya, apa rahasianya?

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Senyum bahagia Irine Yandi seorang pengusaha asal Gresik yang kini sukses berjualan sop buah dengan omzet capai Rp 1 M tiap bulan. 

TRIBUNJATIM.COM - Tak terbendung kebahagiaan wanita asal Gresik bernama Irine Yandi Sandrika setelah menemukan formula kesuksesannya.

Pernah berjualan kopi di lampu merah, Irine Yandi Sandrika kini meraih kesuksesan dalam bisnisnya.

Ternyata semua itu karena bantuan platform kekinian, TikTok.

Berjualan di TikTok ternyata membuat Irine Yandi bisa meraup banyak keuntungan dari hasil produknya.

Kerja keras dan pintar memanfaatkan perkembangan teknologi bisa menjadi jalan menuju kesuksesan.

Hal ini dibuktikan oleh Irine Yandi Sandrika, perempuan asal Gresik Jawa Timur yang kini menjadi sukses berkat kerja keras dan mampu memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial.

Siapa sangka, wanita yang hanya lulusan sekolah menengah pertama ini kini menjadi salah satu pengusaha sukses di bidang kuliner.

Produk miliknya yang saat ini tengah viral, yaitu sop buah yang diberi nama sop buah Irine.

Memanfaatkan media sosial Tiktok, Irine menjual dan mempromosikan sop buahnya.

Tak ayal dalam sehari lebih dari 4000 gelas sop buah miliknya ludes terjual.

Baca juga: Cara Membuat Sop Buah Rendah Kalori, Menu Diet Simpel dan Segar, Cocok Dikonsumsi Siang Hari!

Selain sop buah, juga menyediakan salad buah dan bakaran Frozen food.

Kini bisnisnya ini mampu meraup omzet hingga 1 Miliar rupiah tiap bulannya.

Tentu untuk meraih kesuksesan harus ada perjuangan dan kerja keras.

Pemilik akun tiktok @sopbuahirine ini mengaku sebelum berjualan sop buah, pernah berjualan kopi bungkus keliling di lampu merah.

Irine Yandi Sandrika, perempuan asal Gresik Jawa Timur yang kini menjadi sukses berkat kerja keras dan mampu memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial.
Irine Yandi Sandrika, perempuan asal Gresik Jawa Timur yang kini menjadi sukses berkat kerja keras dan mampu memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial. (istimewa)

"Saya dulu sempat jualan kopi bungkus di dekat lampu merah. Kemudian juga jualan es dengan mengirim ke rumah pelanggan atau pemesan," ungkap Irine.

Kerja keras Irine terus berlanjut, hingga mulai merintis berjualan sop buah.

" Saya memulai bermain media sosial di Facebook untuk mempromosikan dagangan saya yaitu sop buah. Berjalannya waktu semakin dikenal orang dan saya memutuskan buka lapak sop buah di pinggir jalan dengan tempat seadanya " Kenang Irine.

Di sela berjualan sop buah di lapak, Ibu tiga anak ini juga membuat konten aktifitas berjualan dan diupload ke media sosial.

"Sekitar tahun 2018 mencoba bikin konten keseharian berjualan di sosial media yaitu tiktok dan Instagram, tidak disangka konten - konten saya FYP dan banyak dikenal orang karena setiap kegiatan pekerjaan saya post di konten," jarnya. 

Hingga semakin banyak pelanggan sop buahnya dan usahanya semakin berkembang pesat.

Namun usahanya ini sempat lesu akibat wabah pandemi Covid 19 melanda Indonesia dari tahun 2020 hingga 2022.

Beruntung Irine pantang menyerah dan tetap mengembangkan bisnis jualan Sop buah hingga warung nasi Padang.

Pada tahun 2023 usahanya semakin berkembang hingga bisa memiliki lebih dari 90 karyawan. 

Sop buah, satu di antara resep minuman segar untuk berbuka puasa.
Sop buah, satu di antara resep minuman segar untuk berbuka puasa. (Sajian Sedap)

Bahkan kini sop buah Irine tak hanya dijual di kawasan Gresik, Surabaya dan Sidoarjo, namun hingga sejumlah daerah di Pulau Jawa.

"Banyak orang menjadi jastiper sop buah saya hingga pemasarannya semakin luas " ungkapnya.

Dengan memiliki omzet hingga satu milyar per bulan, tidak membuat Irine lupa dengan orang yang berjasa dalam hidupnya.

" Dulu saya sering merepotkan orang tua, dengan kondisi saya sekarang saatnya membahagiakan orang tua dan orang orang di sekitar " Pungkasnya.

Baca juga: Nasib Artis Cantik Dulu Jual Sop Buah, Kini Komisaris Pegawai Nagita Slavina (PNS), Mantan Suami Iri

Kisah inspiratif lainnya terjadi juga dengan pasangan suami istri satu ini.

Berkat usaha jualan seblak, Susan Febriani (40) dan suaminya, Iwan Ridwan (46), kini bisa beli tanah dan nyicil mobil.

Bagaimana tidak, omzet seblak jualan Susan bisa mencapai Rp5 juta per hari.

Susan sendiri membuka warung seblaknya sejak tahun 2017.

Baca juga: Berawal dari Iuran Warga Rp5 Ribu, Warung Kejujuran di Lereng Gunung Kini Capai Aset Rp50 Juta

Tepatnya di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Lokasinya hanya sekitar 100 meter dari Alun-alun Sumedang, di belakang Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Sumedang.

Sebelum merintis usaha ini, Susan dan suaminya bekerja.

Penghasilan keduanya dalam satu bulan jika digabung sekitar Rp5 juta per bulan.

Susan kemudian memutuskan berhenti bekerja dan merintis UMKM seblak.

Ketika seblak dibuka, selama dua tahun dari itu Iwan Ridwan masih bekerja.

Setelah usaha seblak semakin sibuk dan banyak pelanggan, Iwan kemudian memutuskan keluar dari tempatnya kerja dan fokus usaha bersama istrinya.

"Saya bukan apa ya, yang dicari berkah. Memang saya ingin suami ada di rumah, usaha di rumah, lebih berkah.

Dulu waktu di jalanan (Iwan bekerja sebagai agen asuransi), bawaannya khawatir udah," ucap Susan.

Usaha seblak yang dilakukan Susan dan suaminya seperti usaha-usaha seblak lain.

Yakni pembeli datang lalu minta dibuatkan seblak, ada pula yang memesan via WhatsApp lalu diantarkan ke lokasi pembeli.

Seblak
Seblak (resepsedapku.com)

Selama tujuh tahun ini, warung seblak Susan baru ramai kurang lebih tiga tahun terakhir, setelah media sosial Tiktok digunakannya untuk menyebar informasi seblak. 

"Ramainya tiga tahun ke belakang, pembeli saling kasih tahu, bawa teman, kayak ke sini musim TikTok, food vlogger datang, dari Depok, Bekasi, Jakarta, sudah datang ke sini," katanya.  

Hasil usaha sehari-harinya tak pernah dihitung Susan hingga kini karena belum ada pembukuan yang ketat.

Yang terpenting menurutnya, dari usaha yang dijalani, dia dan suaminya dapat makan, bisa belanja kembali untuk bahan jualan, dan bisa menyekolahkan anaknya. 

"Pernah sampai Rp4-5 juta per hari, sekarang memang lagi agak turun, enggak tahu gimana, namanya juga usaha. Sekarang di angka Rp2 juta per hari," katanya.

Padahal saat mulai membuka warung seblak, omzetnya jauh dari kata cukup.

"Waktu merintis ya paling Rp100 ribu, atau kalau lagi bagus Rp200 ribu.

Sekarang alhamdulillah, bisa beli tanah dari jualan seblak, bisa nyicil mobil," kata Susan kepada Tribun Jabar, Junat (23/8/2024). 

Baca juga: Modal Rp800 Ribu, Pria Buka Warung Konsep Minimarket di Kamar Tidurnya, Utang Lunas selama 30 Hari

Jika sehari saja omzetnya paling rendah Rp2 juta, sebulan bisa dapat Rp60 juta.

Susan dan suaminya pun tak menyangka bisnisnya akan banyak menghasilan uang.

"Tujuan hidunya ibadah, yang dikejar akhirat dunia pasti ikut, inginnya bisnis maju bisa tambah ramai lagi, bisa lebih ramai ada buat bisnis keluarga."

"Pengin buka lapangan kerja, pengin buka cabang, namun belum tereaslisasi," katanya.

Susan mengaku belum bisa membuka cabang karena dana pengembangannya yang masih belum cukup.

Namun dia menikmati perjalanan usahanya yang perlahan namun pasti.

Melihat usahanya yang maju, perbankan melirik hingga banyak yang menawari Susan uang pinjaman dengan plafon Rp100 juta.

Namun, untuk saat ini Susan tidak mengambil sebab masih ada cicilan yang harus dibayarkan. 

"Saya kayaknya kurang-kurangin minjem, soalnya udah banyak cicilan. Tapi mungkin (suatu waktu) diambil," tuturnya. 

Warung seblak Susan awalnya punya karyawan tujuh orang, namun seorong berjalannya waktu, sisa lima orang. 

Susan Febriani (40), pedagang seblak di di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang saat ditemui TribunJabar.id, Jumat (23/8/2024).
Susan Febriani (40), pedagang seblak di di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang saat ditemui TribunJabar.id, Jumat (23/8/2024). (Tribun Jabar/Kiki Andriana)

Seblak sendiri adalah makanan berkuah dengan bumbu rempah yang kental, terutama aroma kencur yang kuat.

Seblak berisikan kerupuk sebelum digoreng, bakso ikan, bakso sapi, tulang ayam, hingga ceker ayam. 

"Menunya masih kerupuk, makaroni, mie, sioamay, tahu kering, tulang, ceker, baso aci, bakso besar, dan sebagainya," ujar Susan.  

Bakso besar, tulang, dan ceker ayam di seblak Susan menjadi pembeda dari penjual-penjual lainnya.

Para pembeli berkomentar, bahwa tulang dalam setiap porsi Seblak Susan selalu banyak. 

"Harganya mulai Rp7 ribu, kadang minta seporsi yang Rp50 ribu," katanya. 

Soal bahan, dia membeli kerupuk dua puluh bal dalam seminggu.

Tulang ayamnya, sehari satu kuintal.

Ada grosir yang mengirimnya, jadi jika habis, Susan tinggal menelpon dan kiriman datang.

"Apa ya bedanya, mungkin rasa atau udah legend dari dulu, tapi ah, namanya rezeki kan, rejeki udah diatur.

Mungkin juga karena pelanggannya udah banyak dari dulu. Di sini ada bakso jumbo atau porsi tulangnya yang banyak," katanya.  

Seblak yang dijual Susan laku karena masuk untuk semua kalangan seperti anak kecil, dewasa, orang tua, termasuk bapak-bapak.

"Kayaknya tulang dan bakso jumbo, padahal biasa, tapi memang ada bumbu rempah yang dimasukkan, serai, salam, dan bumbu kencur," paparnya. 

Baca juga: Aksi Wanita Masak Lauk untuk Seharian Modal Uang Rp 2000 Viral, Beli Telur di Warung Cuma Sebutir

Salah satu pembeli, Tegar Khoirurijal (25) datang bersama pacarnya dari Kecamatan Buahdua ke warung seblak Susan.

Ia baru pertama kali ke tempat itu. 

"Enak seblaknya, kadang-kadang di tempat lain juga beli, tapi ini ada bedanya, Lebih gurih, enak, dan rasanya pas, harga terjangkau," katanya. 

Satu porsinya bervariasi, Tegar mengaku beli yang Rp17 ribu, dengan menu tulang, kerupuk, mie, bakso besar, dan tahu kering. 

Sementara pembeli lain Gisti (30) dari Kecamatan Cimalaka sengaja datang ke warung seblak Susan.

Dia mengaku sering datang ke tepat tersebut jika libur kerja. 

"Kalau libur saja, Sabtu-Minggu, biar enggak pusing saja, jajan yang pedes-pedes.

Sudah berlangganan kurang dari setahun, enak, makanya ke sini lagi ke sini lagi, harganya juga murah. Enak, murah, banyak," kata Gisti.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved