Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cuma Bisa Merangkak, Abah Ajang Ikhlas Jadi Tukang Parkir Demi Hidupi Ayah, Sehari Dapat Rp 20 Ribu

Inilah kisah Abah Ajang, tukang parkir yang viral karena hanya bisa merangkak. Abah Ajang ikhlas tiap hari bekerja cuma dapat Rp 20 ribu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @hendra_sahabatindahpeduli
Cuma Bisa Merangkak, Abah Ajang Ikhlas Jadi Tukang Parkir Demi Hidupi Ayah, Sehari Dapat Rp 20 Ribu 

Pantauan di lokasi, beberapa warga Desa Munggu mulai siap-siap ke hutan, Selasa (3/8/2024).

Mereka mencari air bersih, lantaran sumur miliknya mengering.

Berjalan ke hutan demi mendapatkan air bersih, sudah dilakukan warga Desa Munggu selama dua bulan terakhir. Mereka harus berjalan hingga 2 kilometer.

Baca juga: Mbah Anik Jadi Pemulung Sambil Cari Anaknya yang Hilang 20 Tahun, Dulu Kabur dari Rumah Sakit Jiwa

Sumur-sumur galian yang selama ini menjadi sumber air utama warga mulai mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

“Ya tiap kemarau harus mikul (memikul) air. Ini kebetulan sama cucu saya, karena tidak ada yang menjaga. Sambil gendong cucu, juga ambil air,” ungkap salah satu warga, Misenah, Selasa (3/9/2024).

Dia menyebutkan bahwa jika ambil air sendiri, biasanya sambil mandi. Kemudian membawa air satu jeriken untuk dibawa pulang.

“Air yang saya ambil di hutan ini buat macam-macam. Ya buat masak, minum, mencuci maupun buat mandi,” kata Misenah kepada TribunJatim.com.

Dia menjelaskan, harus super irit ketika mengambil air. Lantaran air dibagi rata untuk ratusan warga di Desa Munggu yang mengakami krisis air bersih.

“Krisis air bersih sudah dialami kurang lebih 2 bulan. Kalau ditanya cukup atau tidak, ya tidak cukup,” paparnya.

Baca juga: Nasib Guru Amalia Diusir dari Rapat usai Tegur Kepala Dinas Merokok Dalam Ruangan, Kini Siap Dipecat

Kepala Dusun Bungur, Tukimun mengatakan, ada dua RT yang mengalami kekeringan. Di mana ada 120 KK atau dihitung jiwa ada 400 warga di dua RT tersebut.

“Sudah dua bulan, warga mencari air di hutan. Karena memang tidak ada alternatif lain,” tambah Tukimun saat ditemui di lokasi.

Dia mengaku ketika kemarau, bisa dipastikan warga Dusun Bungur, Desa Munggu, harus mandi di hutan.

Kemudian mengambil air di hutan.

“Ya mikul begitu, berjalan cukup panjang. Sumur warga banyak yang kering,” tegasnya.

Krisis air bersih ini membuat warga sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah.

Khususnya dalam bentuk pembuatan sumur bor yang lebih dalam

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved