Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Harga Cabai Rawit Turun Drastis, Petani di Sampang Terancam Rugi: Biaya Produksi Lebih Tinggi

Petani cabai rawit di Kabupaten Sampang, Madura harus mengelus dada. Harga cabai rawit murah dan tidak seimbang dengan modal produksi. 

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Hanggara Pratama
Petani cabai di Kabupaten Sampang, Madura terkait harga jual cabai rawit yang turun drastis 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Petani cabai rawit di Kabupaten Sampang, Madura harus mengelus dada.

Harga cabai rawit saat ini meleset dari yang diharapkan para petani, artinya sangat murah dan tidak seimbang dengan modal produksi. 

Salah satu petani cabai rawit di Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Sampang Mustofa (65), mengatakan bahwa harga cabai saat ini sangat murah, berkisar Rp 17 - 20 ribu per kilogram.

Sehingga dalam sekali panen, dirinya hanya memperoleh Rp 600-750 ribu dengan jumlah hasil panen sebanyak 50 kilogram.

"Harga saat ini sangat tidak sesuai, karena biaya produksi mencapai Rp 2 juta. Sedangkan hasil penjualan produksi itu hanya cukup membeli pupuk, pestisida," ujarnya.

Baca juga: Petani di Malang Raya Merugi Akibat Harga Tomat Turun Drastis, Dari Rp15 Ribu Jadi Rp1.000 per Kg

Dalam dua bulan masa tanam cabai rawit, kata dia proses pemupukan dilakukan setiap 15 sampai 25 hari. Sehingga, dalam satu kali masa tanam memerlukan empat kali pemupukan. 

Dengan lahannya yang seluas 1.500 meter persegi itu memerlukan 25 kilogram pupuk ZA dan 15 kilogram pupuk NPK untuk sekali pemupukan.

“Dengan harga cabai rawit yang terus-terusan rendah, kami bisa rugi. Jadi kami berharap harga cabai kembali stabil di pekan depan," tuturnya. 

Terpisah, pengepul sekaligus pedagang cabai Hamid (45) menyampaikan, jika pihaknya tidak bisa memastikan kondisi harga cabai di setiap pekannya, sebab bisa berubah-ubah.

"Harga cabai tergantung pasarannya, misalkan saat ini Rp 25 ribu, bisa jadi minggu depan turun ataupun sebaliknya," pungkasnya

Baca juga: Stok Melimpah, Harga Cengkeh di Lumajang Merosot, Petani Berharap Pemerintah Hadir Beri Proteksi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved