Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Bidan Safrani yang Buat Warga Rela Menggotongnya 10 Jam untuk ke RS, Rekan: Besar Perjuanganmu

Tengah viral di media sosial sosok Bidan Safrani, yang bertugas di Desa Ratte, Sulawesi Barat. Warga gotong Bidan Safrani selama 10 jam menuju RS.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @undercover.id
Sosok Bidan Safrani yang Buat Warga Rela Menggotongnya 10 Jam untuk ke RS, Rekan: Besar Perjuanganmu 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok Bidan Safrani, yang bertugas di Desa Ratte, Sulawesi Barat.

Video warga gotong Bidan Safrani selama 10 jam menuju rumah sakit jadi sorotan publik.

Rekan sejawat mengungkap perjuangan Bidan Safrani hingga warga berbuat demikian untuknya.

Momen warga menggotong Bidan Safrani menggunakan tandu diunggah akun instagram @undercover.id, Sabtu (7/9/2024).

Dalam video, rampak puluhan warga laki-laki membawa sang bidan menggunakan tandu sederhana terbuat dari kain dan batang bambu.

Mereka berjalan kaki selama 10 jam.

Dipaparkan bahwa Safrani sudah mengabdi sebagai seorang bidan di desa mereka selama 12 tahun.

Tak terhitung sudah berapa banyak anak-anak dan ibu-ibu desa tersebut yang sudah dirawat olehnya.

Setelah belasan tahun membantu merawat warga di desa tersebut kini giliran Safrani yang jatuh sakit.

“Namanya bidan safrani

Dia bertugas diwilayah terpencil desa ratte Beliau sudah bertugas selama kurang lebih 12 tahun disana menjaga ibu hamil, bayi balita dan ibu bersalin Hari ini beliau begitu lelah hingga beliau yg ditanduh dan dirujuk kerumah sakit

Begitu besar perjuanganmu, pengabdianmu untuk negeri ini Bu bidan,” tulisnya, melansir dari BanjarmasinPost.

Baca juga: Nenek Sakit di Ponorogo Ditandu Akibat Jalan Rusak, Kades Harap Pemkab Turun Tangan: Tidak Sekali

Sayangnya kondisi di desa tempat mereka tersebut belum memadai untuk proses pengobatan Safrani.

Alhasil Safrani pun harus dibawa berobat ke rumah sakit yang berjarak puluhan kilometer dari kampung mereka.

Masalah pun tak berhenti sampai disitu lantaran akses jalan menuju kampung mereka yang rusak parah dan tak bisa dilalui kendaraan roda 4.

Terlihat kondisi jalan yang masih diselimuti oleh lumpur dan bebatuan.

Alhasil satu-satunya cara membawa bidan tersebut hanyalah dengan menggunakan tandu.

“Teman sejawat ku cepat sehat dan pulih, Wargamu, dan kami menunggu senyum semangatmu dalam melayani

Bidan hebat yg biasanya mengawal pasien yg ditanduh dirujuk kekota sekarang dirimu sendiri yg ditanduh dan dirujuk kekota Tampa pengawasan tenaga kesehatan

Mohon doanya teman teman untuk teman sejawat kita dari ratte,” tambahnya lagi.

Baca juga: Nasib Ibu Hamil Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas, Melintasi Jalanan Berbatu saat Akan Melahirkan

Walau medan yang mereka lalui tak mudah, para warga tampak saling bergotong royong menandu tubuh Safrani yang terbaring lemas.

Saat ada yang merasa lelah, para warga langsung dengan sigap mengambil alih tandu.

Sebelumnya juga viral sosok Ahmad Mindi (45), warga Desa Besoanging, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) terpaksa ditandu ke fasilitas kesehatan lantaran kondisi jalan rusak parah, Selasa (25/6/2024).

Ia ditandu warga dengan cara gotong royong sejauh tujuh kilometer (Km) sampai di Desa Piriang.

Hal itu dilakukan lantaran akses jalan rusak para dari Desa Besoangin ke Desa Piriang, Tutar.

Kendaraan roda empat tidak dapat melewati akses jalan rusak tersebut, menuggu di Desa Piriang.

Ahmad Mindi mengalami stroke harus mendapatkan penanganan medis, di rumah sakit daerah.

Salah satu warga, Syarif mengatakan ada sekitar 30 warga ikut menandu secara bergantian.

Ahmad Mindi ditandu menggunakandua bambu dimasukkan ke dalam sarung, kemudian diikat.

"Warga yang sakit, kita tandu melewati jalan menanjak dan licin selama 5 jam, jarak tempuh sekitar tujuh kilometer," terang Sarif kepada wartawan.

Diceritakan warga juga memberikan payung untuk melindungi pasien dari sinar matahari.

Selain jalan terjal, warga harus menyebrangi dua sungai lantaran jembatan di wilayah ini tidak ada.

Melewati arus deras untuk bisa tiba di lokasi penjemputan mobil, sesekali harus berhenti beristirahat.

"Singgah juga istirahat gantian, membawa bekal seadanya, lalu melanjutkan perjalanan," ungkapnya.

Baca juga: Klarifikasi Kades yang Larang Warga Bawa Ambulans untuk Antar Jenazah, Sebut Keluarga Minta Ditandu

Sarif mengatakan pihak keluarga juga menyewa kendaraan roda empat Rp 1 juta rupiah untuk bawa pasien ke rumah sakit.

Sebab, ambulance tidak dapat tiba di lokasi dengan tepat waktu.

Pasien ini langsung dirujuk ke rumah sakit daerah lantaran pelayanan di puskesmas setempat kurang memadai.

"Kalau saya liat di puskesmas itu tidak ada petugas, kita bawa ke sini rumah sakit, agar langsung segera ditangani," pungkasnya.

Ia menjelaskan, kondisi seperti ini sudah sering terjadi, setiap ada warga sakit atau ingin melahirkan terpaksa ditandu.

Kondisi jalan rusak parah menanjak dan berlumpur sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.

Syarif mengatakan jalan rusak ini sempat di cor, namun sudah rusak sehingga kondisi jalannya kembali seperti dulu yakni jalan tanah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved