Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Jalan Kaki, Romsi Siswa SMA Haru Dapat Sepeda Hasil Iuran 1 Kelasnya, Guru: Kalian Keren

Seorang siswa SMA haru dapat sepeda hasil iuran teman 1 kelasnya. Kisah ini dibagikan seorang guru dan menjadi viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @sriharyati999
Tiap Hari Jalan Kaki, Romsi Siswa SMA Haru Dapat Sepeda Hasil Iuran 1 Kelasnya, Guru: Kalian Keren 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SMA haru dapat sepeda hasil iuran teman 1 kelasnya.

Kisah ini dibagikan seorang guru dan menjadi viral di media sosial.

Diketahui, Romsi merupakan murid SMAN 1 Karanganyar, Jawa Tengah.

Siswa kelas X itu membuat teman-temannya kasihan karena tiap hari berangkat sekolah jalan kaki.

Guru Romsi membagikan momen pemberian sepeda lewat postingan di akun TikTok @sriharyati999, Minggu (8/9/2024).

Dalam video terlihat para siswa yang sedang berkumpul di tengah lapangan.

Para siswa tersebut menggerubungi satu teman mereka bernama Romsi yang selama ini selalu pulang pergi sekolah berjalan kaki.

“Kita peduli sama kamu Rom, kita belikan sepeda buat kamu untuk sekolah,” ucap satu perwakilan murid-murid tersebut, melansir dari BanjarmasinPost.

Tak berselang lama muncul beberapa teman sekelas Romsi yang datang membawakan sepeda baru.

Sepeda dari teman-temannya itu pun langsung disambut hangat oleh Romsi. 

Baca juga: Sosok Berjasa untuk Elsa, Tak Perlu Berangkat Terlalu Pagi Jalan Kaki ke Sekolah, Beri Rp 5,3 Juta

Dengan wajah haru ia segera menunggangi sepeda berwarna hitam itu di hadapan teman-temannya.

Sementara para teman-teman Romsi juga terlihat antusias dan bersorak saat sepeda dari mereka akhirnya bisa digunakan dengan baik.

Aksi para murid itu pun juga sukses memancing rasa bangga sekaligus hari sang guru.

“Sepeda untuk Romsi.

Anak-anak kelas X-10 bahu membahu membelikan sepeda untuk temannya yang ke sekolah jalan kaki. Kalian keren. Bu Guru banyak belajar dari kalian,” tulis sang guru.

Baca juga: Meski Stroke, Mbah Husen Tetap Keliling Jalan Kaki 25 Km Jualan Sapu, Cuma Dapat Untung Rp5 Ribu

Romsi mengaku selama ini berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki lantaran keterbatasan biaya.

“Saya kaya gini karena keterbatasan ekonomi,” jelas Romsi.

Namun siapa sangka ucapan Romsi tersebut dibalas hangat oleh teman-teman yang sudah menganggapnya selayaknya keluarga.

“Tenang Rom kita kan keluarga,” sahutnya.

Aksi patungan membeli sepeda Romsi itu sendiri sudah diketahui oleh para wali murid dan didukung penuh.

 

 

 

 

 

 

Baca juga: Viky Siswa Jalan Kaki 16 Km Kini Artis Dadakan, Nyanyi Good Morning Everyone, Penampilan Berubah

Sebelumnya juga viral kisah lain siswa tiap hari jalan kaki ke sekolah.

Leni (15), nama siswa itu tidak pernah minder dengan teman-temannya meski harus berjalan kaki ke sekolah sejauh 14 kilometer. 

Teriknya panas mentari tak pernah menyurutkan niat Leni untuk bisa sampai di SMA Negeri 1 Wangiwangi, di Sulawesi Tenggara, tempatnya menimba ilmu.

“Saya tidak minder dengan teman-teman lain. Saya dari SD sudah berjalan kaki,” kata Leni, Selasa (7/11/2023).

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Leni. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini. 

Perjalanan dari rumahnya di Dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangiwangi Selatan, menuju sekolah biasa ditempuh hampir 2 jam berjalan kaki. Ia mendapat jadwal masuk sekolah siang. 

“Saya mulai pergi ke sekolah jam 10.00 Wita, tiba sekitar jam 12.00. Kalau pulang jam 4 atau jam 5 (sore), tapi tiba di rumah sudah mau maghrib,” ujar Leni.

Baca juga: Pemilik Sebenarnya Kontrakan 4 Pintu Viky Siswa Jalan Kaki 16 Km, Sudah Terbagi, 1 Jatah Jadi Kios

Leni menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal dunia sejak ia masih sekolah dasar (SD). 

Sehingga ia hidup bersama kedua adiknya yang masih kecil. Ketika pamannya meninggal dunia, Leni dan kedua adiknya tinggal bersama dengan neneknya yang sudah lumpuh dan stroke.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Leni bahu-membahu bersama kedua adiknya dengan bekerja menjadi buruh bangunan dan Leni menjual kelapa.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wangiwangi Yuwono mengatakan, sejak awal masuk SMA, Leni menggunakan seragam SMP-nya.

“Maka, kami dari guru bermaksud untuk mengumpulkan sedekah Jumat dan kami akan berikan pakaian seragam. Kemudian, teman-teman kelasnya dengan rasa iba mengumpulkan sumbangan dan sumbangan itu diberikan kepada Leni di rumahnya,” ucap Yuwono.

Yuwono menuturkan, Leni termasuk anak yang cerdas dan pintar sehingga ditempatkan di kelas unggulan di sekolahnya.

“Ia kalau ke sekolah tidak pernah terlambat. Hanya kalau pulang, dia tiba di rumahnya sudah habis maghrib," ungkap Yuwono. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved