Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Hujan Bawa Berkah, Warga Dungus di Ponorogo Manfaatkan Air Hujan untuk Konsumsi dan Mandi: Lumayan

Guyuran hujan merata, termasuk di daerah krisis air bersih di Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Warga Ponorogo Saat menunjukkan sumur miliknya untuk menampung air hujan, Kamis (12/9/2024) 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Tiga hari terakhir, Kabupaten Ponorogo diguyur hujan. Guyuran hujan merata, termasuk di daerah krisis air bersih di Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Hujan tersebut bagai angin segar. Mereka bisa memanfaatkan ait hujan untuk kebutuhan mandi hingga konsumsi. Lantaran di lokasi masih krisis air bersih.

“Tiga hari hujan memang, hujannya ndak deras. Tapi lumayan lah dapat pasokan air,” ungkap salah satu warga, Ahmad Rokim, Kamis (12/9/2024).

Pantauan di lokasi, di atas sumur milik Ahmad Rokim ada talang yang jatuhnya di sumur. Kemudian bagian pojok talang dibungkus kain. Tujuannya untuk menyaring air. 

“Ya emang begini, talangnya ada di atas sumur. Nanti airnya bisa ke sumur langsung. Kalau diperlukan saya ambil airnya,” kata Ahmad.

Air hujan itu, kata dia, dimanfaatkan oleh dirinya. Menurutnya pemanfaatannya untuk mandi, mencuci hingga konsumsi sehari-hari. Ahmad terpaksa menggunakan air hujan untuk kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Ponorogo Antisipasi Cacar Monyet, Dinkes Lakukan Pencegahan, Gelar Penyuluhan di Tiap Puskesmas

“Kalau ditanya tidak takut sakit? Ya bagaimana lagi. Krisis air nya sudah parah. Daripada ambil air yang di sungai dengan jarak lebih dari 1 km,” terangnya.

Ahmad mengaku bahwa krisis air bersih mulai Agustus awal. Dimana pada bulan delapan itu, ada warga yang membeli air. Kemudian mulai ada bantuan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Warga lain, Nur Farida mengungkapkan terpaksa menggunakan air hujan. Menurutnya air hujan menjadi alternatif selain dropping air dari BPBD.

Baca juga: Anggota Bawaslu Ponorogo Kemalingan di Tulungagung, Laptop di Mobil Dicuri, Modus Pecah Kaca

“Air dropping atau bantuan itu bertahan satu sampai dua hari. Bantuannya sepekan dua kali. Jadi tidak cukup,” pungkas Nur Faida.

Sekedar diketahui, Dusun Dungus Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung mengalami kekeringan. Ada 290  kepala keluarga yang mengalami krisis air bersih.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved