Anggota Bawaslu Ponorogo Kemalingan di Tulungagung, Laptop di Mobil Dicuri, Modus Pecah Kaca

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Mobil dinas anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Ponorogo terkena modus pecah kaca.

Mobil dinas bawaslu saat itu sedang digunakan oleh salah satu anggota Bawaslu Ponorogo.

Adalah Jenny Susanto yang merupakan Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Ponorogo.

Tindak kejahatan itu terjadi di Tulungagung.

Jenny membawa mobil Mitsubishi XPander nomor polisi (nopol) L 1268 ACU.

Baca juga: Fotonya Hadiri Deklarasi Paslon Tersebar, Kades Oro-Oro Ombo Kulon Penuhi Panggilan Bawaslu Pasuruan

Jenny dan dua orang stafnya berugas menghadiri rapat Laporan Akhir Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Malang.

“Saat ada perjalanan dinas ke Malang. Dan istirahat di Tulungagung untuk ngopi dan makan. Kejadiannya Sabtu lalu,” ungkap Ketua Bawaslu Ponorogo, Bahrun Mustofa, Rabu (11/9/2024).

Lokasi kejadiannya, kata dia, warung angkringan Paijo di Kec. Rejotangan, Tulungagung, yang tak jauh dari kantor kecamatan.

Menurutnya, memang posisi parkir mobil dengan lokasi istirahat sedikit jauh.

Baca juga: Bawaslu Jember Minta ASN Harus Netral Meskipun Belum Ditetapkan Pasangan Calon di Pilkada 2024

Mungkin situasi dan kondisinya, parkir di sekitar penuh, sehingga harus parkir agak jauh.

“Ketika balik ke mobil, Jenny dan staff kaget. Karena kaca mobil bagian kiri tengah sudah pecah. Tas yang berada di dalam mobil juga raib,” urainya.

Bahrun mengaku bahwa laptop yang diambil adalah laptop pribadi.

Namun di dalamnya ada data penting

Baca juga: Bawaslu Panggil Enam Perangkat Desa Terkait Dugaan Ketidaknetralan Jelang Pilkada Pasuruan 2024

“Ada beberapa data penting. Tapi ada data backup di kantor,” papar Bahrun.

Bahrun mengaku telag melaporkan ke Polres Tulungagung. Juga meminta bantuan teman-teman bawaslu Tulungagung.

Baca juga: Incumbent Pilkada Ponorogo 2024 Wajib Cuti di Luar Tanggungan Negara, Haram Pakai Fasilitas Negara

“Kami melaporkan setelah acara di Malang. Kembali ke TA (Tulungagung) lalu kami laporkan pihak Polres,” pungkasnya.