Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pengantin Beri Souvenir Pernikahan Ikan Cupang, Niatnya Agar Unik Tapi Malah Dianggap Konyol

Viral acara pernikahan dengan souvenir ikan cupang. Pasangan pengantin di Malaysia ini memberi souvenir ikan cupang kepada para tamu agar unik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
AsiaOne
Sosok Pengantin Beri Souvenir Pernikahan Ikan Cupang, Niatnya Agar Unik Tapi Malah Dianggap Konyol 

TRIBUNJATIM.COM - Viral acara pernikahan dengan souvenir ikan cupang.

Pasangan pengantin di Malaysia ini memberi souvenir ikan cupang kepada para tamu agar unik.

Namun keputusan itu malah menuai kritik.

Warganet pun ramai tak setuju.

Viralnya souvenir nikah berupa ikan cupang ini berawal dari unggahan akun X @mhmmdhsm pada tanggal 8 September 2024, melansir dari TribunTrends.

Ia mengunggah video saat mendapat souvenir ikan cupang tersebut.

Penggunggah video tersebut menulis dalam videonya, "Ini adalah hadiah unik dan hemat biaya".

Sebagai informasi, ikan cupang dikenal sebagai ikan petarung. 

Ikan cupan memiliki sifat yang teritorial dan agresif.

Ikan berukuran kecil ini biasanya dipelihara secara terpisah untuk mencegah mereka saling menyerang.

Di Malaysia, harga ikan cupang berkisar antara Rp6 ribu hingga Rp93 ribu.

Harga ikan cupang ini berbeda-beda tergantung pada jenis, warna, dan jenis siripnya.

Baca juga: Penampakan Souvenir Pernikahan Prabowo dan Titiek Soeharto yang Dirayakan di TMII

Dalam video, tampak ikan cupang warna-warni tersebut ditempatkan di plastik bening.

 Lantas plastik kecil-kecil berisi cupang tersebut ditata dalam satu kantong plastik besar warna merah.

Meski pasangan pengantin baru itu mungkin bermaksud memberikan hadiah yang berkesan, tindakan tersebut ternyata memicu kontroversi.

Tak sedikit pecinta hewan yang menyebut pengantin tersebut sebagai sosok yang kejam terhadap hewan.

Mereka juga menyuarakan tentang kepraktisan hadiah semacam itu.

Menurut netizen, hewan itu membutuhkan lebih banyak ruang dan perawatan, bukannya hanya ditempatkan di kantong plastik kecil seperti itu.

Baca juga: Ternyata Ini Souvenir Pernikahan Happy Asmara dan Gilga Sahid, Acara Berlangsung Tertutup

"Saya merasa kasihan pada ikan-ikan itu.

Orang-orang mengira mudah untuk merawat mereka di akuarium kecil, tetapi mereka membutuhkan lingkungan yang luas untuk berkembang," komentar seorang netizen. 

"Ide yang konyol.

Berusaha menjadi viral dengan hal-hal aneh.

Saya yakin tidak lebih dari lima persen ikan ini akan bertahan hidup lebih dari dua minggu jika diberikan kepada orang-orang yang tidak tahu cara merawatnya, seperti anak-anak," ujar yang lain.

Sebagai informasi, ikan cupang berasal dari Thailand.

Ikan jenis ini dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Indonesia, dan Kamboja.

Ikan cupang merupakan ikan yang hidup perairan tawar yang dangkal seperti rawa-rawa dan kolam yang tergenang.

Para ahli mengatakan bahwa ikan cupang harus dipelihara dalam akuarium minimal 7,5 liter dan dalam suhu air antara 25 derajat C dan 27 derajat C.

Sementara itu, sebelumnya juga viral curhat kemarahan pengantin karena masalah sumbangan dari tamu undangan.

Cerita tersebut diunggah oleh pengguna halaman Facebook XUAN Play, media Malaysia berbahasa Mandarin pada Selasa (13/8/2024), melansir dari World Of Buzz via Kompas.com.

Disebutkan dalam unggahan tersebut, seorang perempuan Malaysia yang baru menikah pada Juni lalu berbagi kemarahan setelah para tamu pernikahannya ternyata memberikan angpau atau sumbangan tidak sesuai dengan harapannya.

Pengantin perempuan tersebut pada awalnya menjelaskan, ia sebenarnya bermaksud menikah 4 tahun lalu, tetapi pandemi Covid-19 merebak dan merusak rencananya.

Setelah menunggu hingga tahun ini, ia pun memilih membatalkan pernikahan di pantai yang ia inginkan karena lokasinya yang terlalu terpencil.

Perempuan itu lantas memutuskan untuk memilih pernikahan di taman sebagai gantinya.

Tetapi, ia menghadapi masalah baru, yakni kenaikan harga barang dan jasa setelah pandemi Covid-19.

“Semua orang tahu bahwa harga semua barang dan jasa naik setelah MCO (movement control order/pembatasan pergerakan akibat Covid-19), terutama jamuan makan malam dan biaya yang berhubungan dengan foto pernikahan, yang meningkat 2 hingga 3 kali lipat. Harga banyak tempat saya lihat juga naik tiga kali lipat. Pada akhirnya, dengan berat hati saya memilih lokasi yang ideal. Meskipun tidak murah, setidaknya ini adalah tempat impian saya," ungkapnya.

Baca juga: Wanita Terpaksa Beli Gaun Pengantin Rp 4 Juta yang Ia Coba karena Bau Badan: Mereka Tak Nyalakan AC

Pengantin perempuan ini kemudian melanjutkan dengan menceritakan bagaimana pernikahannya telah membuatnya menyadari siapa di antara para tamunya yang benar-benar bisa ia anggap sebagai teman.

Nah, ia akan mendasarkan hal itu pada seberapa banyak uang yang para tamu berikan dalam angpau atau sumbangan mereka.

“Saya dan suami saya hanya mengundang 100 orang, jadi semua orang dianggap sebagai tamu VIP dalam pikiran saya. Namun, pertanyaannya adalah, ketika saya memperlakukan orang lain sebagai VIP, mereka memperlakukan saya sebagai apa?” ungkapnya.

Dia kemudian mencaci maki teman-teman kerjanya karena “hanya” memberinya 120 ringgit Malaysia (sekitar Rp 420.000 atau kurang dari Rp 500.000) per amplop.

“HELLO! Ini tahun 2024, apakah mereka pikir harga jamuan makan masih 120 ringgit Malaysia per orang? Apakah Anda sudah bangun? Apakah Anda pikir harga dari 20 tahun yang lalu masih berlaku? Kita harus membayar pajak 16 persen dan juga untuk alkohol. Apakah menurut Anda pesta pernikahan saya adalah (restoran) Haidilao? Saya pikir makan di Haidilao lebih mahal dari 120 ringgit Malaysia,” katanya.

Dia kemudian menempatkan satu rekan kerja tertentu dalam bidikannya, seorang perempuan yang rupanya adalah istri dari seorang pengusaha. 

“Salah satu kolega saya mengatakan di awal bahwa dia ingin memesan 3 kursi karena dia membawa suami dan putrinya. Putrinya sudah berusia 13 tahun, jadi dia sudah dianggap dewasa. Makan malam saya (yang disajikan kepada tamu) nilainya lebih dari 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp 700.000) per orang, apakah dia akan membayar 600 ringgit Malaysia (sekitar Rp 2,1 juta) untuk 3 orang? Dia selalu mengatakan bahwa dia menikah dengan seorang bos, saya percaya bahwa istri seorang bos tidak boleh cuek dengan harga pasar,” ungkap pengantin itu.

Namun, suami perempuan tersebut harus batal dari menghadiri pernikahan di menit-menit terakhir.

Baca juga: Undang 100 Orang, Pengantin Marah Tamu Tak Beri Sumbangan Lebih dari Rp 500 Ribu, Ogah Berteman Lagi

Pengantin perempuan itu pun bertanya apakah sang suami masih harus membayar tempat duduk yang awalnya diniatkan untuk suami dari rekannya karena tempatnya di acara makan malam sudah dipesan.

Pada akhirnya, pengantin perempuan menemukan orang lain untuk hadir sehingga dia tidak perlu membuang biaya makan tamu.

“Saya menemukan seseorang yang sangat setia yang bersedia hadir dan mengetahui harga pasar, dan memberikan setidaknya 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp 700.000). Sedangkan, rekan kerja saya itu datang bersama putrinya yang berusia 13 tahun, dan mereka berdua hanya membayar 228 ringgit Malaysia (sekitar Rp 800.000)," ungkap dia.

Dia akhirnya memutuskan  tidak akan lagi bersahabat dengan rekan-rekannya di tempat kerja dan mengutuk orang-orang yang menghadiri pernikahannya ketika mereka “tidak mampu”.

“Jika mereka adalah lulusan baru, saya mungkin bisa memaafkan mereka. Tapi, pernahkah Anda berpikir mengapa seorang pengantin harus kehilangan uang untuk Anda? Jika Anda tidak mampu, jangan katakan Anda ingin hadir. Lagipula, saya juga mendapatkan uang hasil jerih payah saya dan memperlakukan Anda seperti VIP,” omel perempuan itu.

“Jika Anda tidak mampu memberikan sumbangan setimpal, jangan memesan 3 kursi. Tempatkan diri Anda pada posisi saya. Jika saya pergi ke pernikahan Anda dan hanya memberikan 120 ringgit Malaysua, apa yang akan Anda pikirkan? Ini tahun 2024, tolong sadarlah!” pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved