Berita Viral
Tiap Hari Gadis 13 Tahun Gendong Teman Lumpuh dari Rumah ke Sekolah, 8 Tahun Bersahabat, Guru Kagum
Tiap hari gadis 13 tahun gendong teman lumpuh dari rumah ke sekolah. Dua gadis itu adalah Kuang Yuxuan dan sahabatnya Liu Sihan
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tiap hari gadis 13 tahun gendong teman lumpuh dari rumah ke sekolah.
Dua gadis itu adalah Kuang Yuxuan dan sahabatnya Liu Sihan yang merupakan penyandang disabilitas di Hunan, Tiongkok (China).
Melansir dari eva.vn via TribunnewsMaker, hampir tiap hari Kuang Yuxuan selalu memberikan bantuan untuk Liu Sihan yang lumpuh tak bisa berjalan.
Kuang Yuxuan dan Liu Sihan memiliki tempat tinggal yang hanya berjarak sepuluh meter.
Keduanya pun bersekolah di tempat yang sama. Setiap hari Kuang Yuxuan rela mengantar Liu Sihan ke sekolah.
Bahkan ketika berada di sekolah, Kuang Yuxuan rela menggendong Liu Sihan naik turun tangga sekolah.
Di sekolah, Kuang Yuxuan rela menjadi kaki dari sahabatnya, Liu Sihan selama delapan tahun.
Seperti yang diketahui, Kuang Yuxuan dan Liu Sihan memiliki tempat tinggal yang hanya berjarak sepuluh meter.
Sejak kelas satu, Kuang Yuxuan secara proaktif membantu temannya yang kurang beruntung itu.
Diketahui, Liu Sihan kini tinggal bersama kakek dan neneknya Aiping.
Saat Liu Sihan berusia tiga bulan, dia mengalami demam tinggi.
Keluarga mereka harus membawa gadis itu ke pusat kota untuk berobat.
Setelah 28 hari dirawat di rumah sakit, Liu Sihan didiagnosis menderita sindrom Guillain-Barré.
Hal itu menyebabkan kakinya berhenti tumbuh, pinggangnya rusak, dan gerakannya menjadi sangat sulit.
Baca juga: Sambil Gendong Cucu, Misenah Berjalan Kaki hingga 2 Km ke dalam Hutan Ponorogo demi Ambil Air Bersih
Proses pengobatan juga menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi keluarga.
Keterpurukan ekonomi karena untuk biaya pengobatan membuat keluarga tersebut harus merantau.
Untuk melunasi utangnya, orang tua dan kakek nenek Liu Sihan pergi ke Yunnan untuk berbisnis pada tahun 2014.
Namun sayangnya, akibat bencana alam, bisnisnya hancur dan keluarga itu terjerat utang menumpuk.
Pada tahun 2017 awal, keluarga Liu Sihan kembali ke kampung halaman.
Liu Sihan yang saat itu berusia tujuh tahun akhirnya bertemu dengan Kuang Yuxuan yang berusia enam tahun untuk pertama kalinya.
Tak disangkanya, ternyata mereka bersekolah di tempat yang sama, bahkan belajar dalam satu kelas yang sama.
Momen demi momen ia lewati bersama baik itu saat di rumah maupun di sekolah, Sekolah Dasar Ba Guankou.
Hubungan persahabatan keduanya semakin kuat dan saling melengkapi.
Baca juga: Siswi Rela Gendong Teman yang Berkebutuhan Khusus saat Naik Tangga, Saling Bantu sampai Masuk Kelas
Chu, wali kelas bocah tersebut di sekolah dasar, masih mengingat dengan jelas kenangan kedua muridnya yang masih kecil.
Meskipun Kuang Yuxuan dan Liu Sihan bukan saudara kandung, mereka lebih dekat dibandingkan anggota keluarga.
Di ponsel Chu banyak terdapat foto pasangan ini, mulai dari momen bermain dan bersepeda hingga menggambar bersama.
Chu sangat mengingat kenangan suatu hari di musim dingin, ketika salju turun,
Kuang Yuxuan menggendong Liu Sihan dari gedung sekolah melintasi taman bermain ke kamar mandi.
Kuang Yuxuan rela menggendong Liu Xihan di banyak momen di sekolah meski berat bedannya kian bertambah.
Melihat persahabatan Liu Xihan dan Kuang Yuxuan yang sangat erat membuat teman-teman dan gurunya kagum.
Teman-temannya menjadi termotivasi untuk saling membantu satu sama lain.
Pada musim gugur tahun 2023, Kuang Yuxuan dan Liu Sihan masuk sekolah menengah.
Seiring dengan kegembiraan karena meningkatnya level pendidikan, mereka menghadapi masalah baru ketika mereka ditempatkan di sekolah yang berbeda.
Hingga pada akhirnya Kuang Yuxuan berinisiatif mendaftar ke sekolah yang sama dengan Liu Sihan.
Dia lantas meminta kepala sekolah untuk ditempatkan di kelas yang sama dengan Liu Sihan.
Mengetahui persahabatan tersebut, Kepala Sekolah Wang Chenyu tidak hanya setuju tetapi juga memikirkan cara untuk mengurangi beban Kuang Yuxuan dan menyebarkan hal-hal baik kepada siswanya.
Di salah satu sisi dinding kelas 8 SMP Lekouzhen terdapat kertas ungkapan kasih sayang khusus yang di atasnya tertulis nama siswa.
“Di bawah pengaruh kalian berdua, seluruh kelas dipenuhi dengan suasana saling membantu dan cinta,” kata wali kelas .
Berkat panggilan guru, lebih dari 20 siswa secara sukarela membantu Liu Sihan.
Kuang Yuxuan bukan lagi "pejuang tunggal".
Isi yang menyampaikan cinta di papan tulis sangat spesifik, seperti membawa Liu Sihan pergi ke kamar mandi, pergi ke taman bermain untuk mengikuti kegiatan kelompok.
Baca juga: Tangis Polisi Gendong Balita yang Disiksa dan Disandera Ayah Kandung 16 Jam di Sulsel, Kondisi Pilu
Kuang Yuxuan masih menjadi orang "utama" yang menggendong Liu Sihan, namun semakin banyak teman sekelas yang bergabung, waktu makan siang juga menjadi ramai dan menyenangkan.
Setelah memasuki sekolah menengah, nilai Kuang Yuxuan menjadi semakin baik.
Pada ujian akhir semester 2 kelas 7 tahun 2023, Kuang Yuxuan menduduki peringkat pertama di kelasnya.
Liu Sihan yang setiap hari bersama Kuang Yuxuan juga meningkat pesat, dari peringkat 10 menjadi peringkat 6.
Di mata Liu Sihan, Kuang Yuxuan adalah teman yang sangat bisa dipercaya.
“Selama Kuang Yuxuan ada di sana, saya akan merasa sangat aman dan tenteram,”
kata gadis itu.
Dalam hati Kuang Yuxuan, Liu Sihan bukan hanya seorang kakak perempuan yang perlu dijaga, tapi juga seorang "guru kecil" dalam belajar.
Mereka mendiskusikan masalah bersama, berbagi pengalaman dan merencanakan masa depan.
Suasana belajar dan saling memotivasi mempererat persahabatan mereka, membantu keduanya mencapai hasil akademik yang baik.
Baca juga: Sosok Pak Supri Pemungut Paku Tiap Hari Jalan Kaki 5 Km Demi Cari Nafkah, 3 Anak Jadi Tanggungannya
Beranjak dewasa, Liu Sihan mengaku ingin menjadi seorang dokter.
Dia ingin mengetahui penyebab dan pengobatan dari sindrom Guillain-Barré.
Dia mengaku ingin mengobati banyak orang agar hidupnya tak kesulitan dalam bergerak.
Hingga kini kisah yang dialami kedua bocah tersebut masih terus menjadi sorotan publik terutama di China.
Sebelumnya, aksi mengharukan serupa juga terjadi di Malaysia.
Dilansir dari World of Buzz via TribunTrends pada Rabu (21/8/2024), kelas dua siswi ini awalnya berada di lantai dasar.
Namun, mereka selalu diminta untuk pindah ke kelas lain seminggu sekali.
Kebetulan untuk minggu ini, mereka harus pindah ke kelas di lantai atas.
Siswi-siswi di kelas tersebut kemudian memutar otak bagaimana membawa teman mereka yang berkebutuhan khusus ke kelas.
Akhirnya mereka pun terpikir untuk menggendongnya naik tangga.
Di video yang beredar, tampak seorang siswi menggendong temannya yang berkebutuhan khusus.
Setelah itu, siswi yang lain mengambil alih dan berlari cepat menuju kelas mereka.
Aksi mengharukan ini sontak viral dengan mengundang berbagai macam komentar dari netizen
“Saat saya masih sekolah, kami juga punya teman sekelas yang berkebutuhan khusus. Kami selalu pergi ke ruang kelas di lantai dasar dan dekat kantin. Kami selalu menjadi yang pertama tiba saat istirahat.” ujar seorang netizen.
"Anak saya juga mengalami masalah yang sama. Saya sangat bersyukur bahwa guru-guru di sekolahnya menyediakan ruang kelas di lantai dasar untuknya ," tandas netizen lain.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
gendong teman lumpuh dari rumah ke sekolah
China
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kuang Yuxuan
Liu Sihan
Siapa Latif yang Protes Rekeningnya Buat Bangun Masjid Diblokir? Pernah Ikut Pilwali dan Aktif di TV |
![]() |
---|
Dava Jadi Sarjana Termuda Kedokteran Unpad di Usia 19 Tahun, Kepintaran Sudah Muncul dari SD |
![]() |
---|
Sosok Wanita Seolah Terkunci di Pengadilan dan Tuntut Rp 1 M, Tak Terima Perkara Cerai Dicabut |
![]() |
---|
Tiap Hari Turiyah Ajak Anaknya yang Berbobot 150 Kg Jualan Tisu: Kalau di Rumah Tidur dan Makan Saja |
![]() |
---|
Fatir Mantan Kabid Damkar Kaget Mendadak Diancam Pria yang Cari Wanita BO, Salah Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.