Tilep Uang Bunga Zainal Rp15 M, si Penipu Masih Bisa Wara-wiri Makan Pizza, Tampang Kini Diekspos

Tak hanya itu, Bunga juga membongkar fakta mengejutkan soal kelakuan pelaku itu.

"Hebat ya penipu ini masih bisa wara-wiri makan pizza di restoran di Bali, masih dengan santainya ikut acara bazar di Bali bersama komplotannya, masih dengan santainya bilang kalau berita yang beredar itu adalah fitnah," ucapnya.

Diakui Bunga, terduga pelaku itu masih wara-wiri mencari mangsa baru.

Bahkan, ia masih mengelak tak melakukan penipuan.

"Masih bisa mengancam korban lainnya gak mau bayar uang mereka kalau berani speak up di media sosial, masih wara-wiri cari mangsa buat ditipu lagi, masih bisa janjiin orang akan dibayar padahal kasus dia 10 tahun lalu aja belum selesai dicicil, hebat-hebat," tulisnya.

"HATI HATI PENIPU SEORANG PEREMPUAN BERAMBUT PENDEK SEPERTI LAKI LAKI , PUNYA USAHA CATERING NAMANYA “ R*L5 kitchen , ORANGE BALI ASLI INISIAL NYA “ AAACD / SERING DISEBUT CD “ DAN SUAMINYA JUGA PENIPU DENGAN INISIAL “ SFS “ - TINGGAL DI GANDAPURA - DENPASAR , BALI !!!!" tambahnya.

Baca juga: Bunga Zainal Nangis Uang Investasi Rp15 M Raib, Candra Bantah Tudingan Bawa Kabur: Saya Jelaskan

Sementara itu diketahui, terlapor kasus dugaan investasi bodong Bunga Zainal membela diri.

Ia membantah melakukan penipuan Rp15 miliar.

Kedua terlapor berinisial CD dan SFS telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Kamis (12/9/2024).

Kedua terlapor menjalani pemeriksaan selama hampir 12 jam.

CD dan SFS yang merupakan warga Bali itu tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.30 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 22.00 WIB.

Dalam pemeriksaan tersebut keduanya dicecar 33 pertanyaan.

Kuasa hukum terlapor dengan tegas menyatakan kedua kliennya membantah telah melakukan penggelapan.

"Tidak ada penggelapan. Klien saya tidak ada (penggelapan). Ini dalam proses kita tunggu aja," kata Ikhsan selaku kuasa hukum terlapor di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).

Ia juga membantah adanya penipuan dengan nilai kerugian Rp15 miliar.