Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Kekeringan Melanda, BPBD Ponorogo Salurkan 277 Ribu Liter Air Bersih ke Wilayah Terdampak

Sedikitnya 277 ribu liter air bersih digelontorkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo ke daerah-daerah kekeringan.

BPBD Ponorogo
Ilustrasi dropping air bersih di Desa Munggu Kecamatan Bungkal, dalam artikel berjudul 'Kekeringan Melanda, BPBD Ponorogo Salurkan 277 Ribu Liter Air Bersih ke Wilayah Terdampak' 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sedikitnya 277 ribu liter air bersih digelontorkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo ke daerah-daerah kekeringan.

“Selama satu bulan terakhir. Dari  Juli sampai akhir Agustus kami telah menyalurkan 277 ribu liter air bersih,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Selasa (17/9/2024).

Dia mengatakan bahwa kebutuhan air tersebut untuk mengcover sebanyak 1.432 warga yang mengalami krisis air bersih. Ribuan warga tersebut  tersebar di 7 Dusun pada 4 kecamatan.

Menurutnya, 277 ribu liter air itu disalurkan oleh BPBD Ponorogo. “Diluar bantuan dari instansi lainnya, itu hanya dari BPBD. Kalau digabung mungkin lebih dari itu," katanya.

Masun merinci, jumlah wilayah yang mengalami kekeringan tersebut diantaranya Dusun Krajan Tengah, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Dusun Bedog, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Dusun Jenggring, Desa Duri, Kecamatan Slahung. Dusun Magersari, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung. 

Dusun Krajan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung. Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung. Dusun Klatakan, Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

Baca juga: Desa di Ponorogo Ogah Minta Bantuan Air Bersih, Padahal Alami Kekeringan, Bisa Handle Sendiri

“Lalu ada tambahan di awal September ini. Dusun Bungur Desa Munggu Kecamatan Bungkal. Dusun Krajan Desa Pangkal Kecamatam Sawoo dan Dusun Kroyo Desa Gelang Kulon Kecamatan Sampung,” bebernya.

Dari sekian dusun yang mengalami kekeringan, dusun Dungus, yang berada di kecamatan Pulung yang paking parah mengalami krisis air bersih.

Pasalnya, jumlah KK dalam wilayah tersebut mencapai 290 KK, serta menjadi yang terbanyak dari wilayah lainnya yang terdampak. 

"Kalau menurut kebutuhan memang yang paling banyak itu di Dusun Dungus, karena jumlah KKnya yang paling banyak," tambahnya. 

Masun menyebutkan jika kebutuhan air baku meliputi minum serta memasak, paling tidak membutuhkan 60 liter per orang dalam satu hari. Kebutuhan tersebut sesuai dengan acuan dari Unesco. 

"Itu jumlah minimal, dan hanya untuk kebutuhan air minum serta memasak," pungkas mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) ini.

Baca juga: Ironi Kekeringan di Desa Gelang Kulon Ponorogo, Dulu Pemdes Sediakan Air Sendiri, Kini Dibantu BPBD

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved