Pilkada Surabaya 2024
Sosok dan Harta Kekayaan Eri Cahyadi, Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Surabaya 2024: Wis Pokok
Inilah sosok dan biodata Eri Cahyadi, harta kekayannya turun dibandingkan satu bulan pertama jabat Wali Kota Surabaya.
TRIBUNJATIM.COM - Eri Cahyadi dan Armuji bakal lawan kotak kosong dalam Pilkada 2024 Kota Surabaya.
Keduanya diketahui berangkat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (28/8/2024).
Sebelumnya, Eri Cahyadi ditanya soal kemungkinan dirinya lawan kotak kosong di Pilkada Surabaya 2024.
Soal kemungkinan lawan kotak kosong, Eri Cahyadi beri jawaban santai.
"Saya hanya ingin membangun Surabaya secara bersama-sama," reaksi Eri saat ditemui usai menghadiri sidang paripurna DPRD Surabaya, Kamis (1/8/2024).
Dia menegaskan bahwa semangat membangun Surabaya bersama-sama itu juga yang ditekankan kepada pasangannya, Armuji atau Cak Ji.
"Membangun Surabaya secara bersama ini yang juga saya sampaikan kepada Cak Ji.
Tidak ada one man show. Insyaallah kalau membangun Surabaya secara bersama Surabaya tambah sejahtera. Wis pokok mbangun Suroboyo sejahtera," tandas Eri.
Bakal lawan kotang kosong di Pilkada Surabaya 2024, berikut sosok dan biodata Eri Cahyadi serta rincian harta kekayaannya, melansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Sosok dan Biodata Eri Cahyadi
Eri Cahyadi merupakan putra kedua dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah, yang lahir pada 27 Mei 1977.
Di masa kecil, Eri pernah tinggal di Kedung Tarukan, Surabaya.
Tak lama kemudian, kedua orang tua Eri pindah dari Kedung Tarukan ke Ketintang, Surabaya.
Baca juga: Intip Harta Kekayaan Suami Bunga Zainal, Istri Kena Tipu Rp15 Miliar Disuruh ke Salon: Harus Cantik
Eri Cahyadi ini pernah meniti karier dari bawah, yakni sebagai pedagang, pengusaha, hingga konsultan.
Karier itu sudah ditapaki Eri Cahyadi sejak menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 21 Surabaya karena ia tidak ingin membebani biaya pendidikan kepada orangtuanya.
Saat itu, Eri Cahyadi pernah bekerja dengan cara berjualan sembako hingga menjual kambing.
Penghasilan yang didapat dari menjual kambing dan kebutuhan pokok itu ia gunakan untuk biaya pendidikan.
Pada tahun 1995, Eri Cahyadi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
Ia mengambil D-III Teknik Sipil di ITS dan memperoleh beasiswa supersemar hingga berhasil menyelesaikan studi pada 1999.
Di tahun 1997, sang Ayah dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani, Surabaya, karena menderita penyakit jantung.
Usia Eri saat itu masih 20 tahun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini akhirnya berpikir keras untuk bisa membantu orangtuanya dalam kesulitan.
Kakak Eri Cahyadi, saat itu sudah bekerja di salah satu BUMN yang menjual obat dan alat-alat kesehatan.
Eri Cahyadi akhirnya menyampaikan unek-uneknya bahwa dia ingin bekerja dan membantu orangtua.
Baca juga: Rincian Harta Khofifah, Luluk dan Risma Calon Gubernur Jatim, 1 Sosok Tercatat Tak Punya Utang
Akhirnya Eri pun memutuskan menjadi retailer yang memasok dan menjual alat-alat kesehatan dan menawarkannya ke berbagai rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.
Pada perjalanannya itu, Eri banyak mendapat kenangan pahit manis saat menjajakan alat-alat kesehatan ke sejumlah pusat pelayanan kesehatan.
Eri menjual alat-alat kesehatan ke seluruh kota di Jawa Timur menggunakan sepeda motor.

Ia tahu betul betapa susahnya mencari uang saat itu.
Namun, dari sana pula karier Eri semakin moncer hingga mampu mendirikan sebuah perusahaan dan mensuplai alat-alat keshatan di rumah sakit hingga menjadi konsultan.
Meski merasa sudah sukses saat itu, Eri diminta oleh orangtua untuk mendaftar sebagai pegawai negeri di Pemerintah Kota Surabaya.
Kala itu, ayahnya, Urip Suwondo, memang seorang birokrat yang bekerja di Pemkot Surabaya dan pensiun pada 2002.
Eri sendiri menjadi birokrat di Pemkot Surabaya pada 2001 saat berusia 24 tahun.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Eri juga memulai karir dari bawah, yakni sebagai staf di Dinas Bangunan selama kurang lebih enam bulan dengan golongan II C.
Kemudian Eri dipindah ke Bagian Bina Program yang di mana Kabag Bina Program saat itu dipimpin oleh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang menjabat sebagai Menteri Sosial (tahun 2000).
Saat menjadi anak buah Risma, Eri mulai dikenal luas di lingkungan Pemkot Surabaya, karena menjadi inisiator dengan membuat pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement).
Eri bahkan pernah menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.
Sebab, e-Procurement saat itu termasuk yang pertama di Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan anti korupsi.
Baca juga: Rincian Harta Kekayaan Gus Halim, Kakak Cak Imin Terseret OTT Dana Hibah, Rumah Dinas Digeledah KPK
Hak atas kekayaan intelektual aplikasi e-procurement itu adalah atas nama Eri Cahyadi.
Sehingga, pada 2006, Eri dipercaya menjabat Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement untuk memastikan APBD bersih dari praktik koruptif demi kesejahteraan masyarakat.
Empat tahun berselang, pada 2010, Eri mendapatkan jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program.
Setahun kemudian, Eri dipercaya sebagai Sekretarais selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya untuk mengelola dan mengawal pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui sistem elektronik yang bebas dari potensi kecurangan.
Pada tahun 2012, Eri diangkat sebagai Plt Kepala Bagian Bina Program dan diberi tanggung jawab untuk mengawal program dan rencana strategis Pemkot Surabaya agar seluruh kegiatan yang dijalankan mampu memberi dampak optimal bagi masyarakat.
Kemudian, pada 2013, Eri juga dipercaya sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk menjalankan kewenangan bidang tata bangunan serta mendukung pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur Surabaya.

Pada 2015, Eri Cahyadi diangkat sebagai Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan bertugas untuk mengoordinasikan penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan agar operasional dinas berjalan optimal.
Kemudian, pada 2017, Eri diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) dan bertanggung jawab menjalankan penataan perumahan dan kawasan permukiman.
Pembangunan infrastruktur juga dipacu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memastikan tata kota yang baik dan tidak menyingkirkan rakyat dari laju pembangunan.
Setahun berselang, pada 2018 Eri dipindah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Di tahun yang sama, Eri juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) hingga tahun 2020 sebelum akhirnya maju sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2020 lalu.
Harta kekayaan Eri Cahyadi
Melansir dari LHKPN, jumlah kekayaan Eri Cahyadi yang dilaporkan pada 06 Maret 2024 mencapai Rp6.387.138.437, dengan total utang Rp2.474.936.708.
Sehingga total kekayaan bersih mencapai Rp3.912.201.729.
Angka kekayaannya Eri Cahyadi turun 6.48 persen jika dibandingkan satu bulan saat dirinya pertama menjabat Wali Kota Surabaya periode pertama, pada Maret 2021 lalu.
Saat itu, Eri Cahyadi memiliki total kekayaan Rp5.965.473.329, dengan total utang mencapai Rp1.782.163.920.
Sehingga total kekayaan bersih mencapai Rp4.183.309.409.
Adapun rincian kekayaan Eri saat ini, untuk empat unit tanah dan bangunan senilai Rp5.075.000.000, tiga unit alat transportasi dan mesin senilai Rp549.000.000, harga bergerak lainnya Rp153.500.000, kas dan setara kas Rp461.638.437, serta terakhir harta lainnya Rp148.000.000.
Berita tentang Pilkada Surabaya 2024 lainnya
Eri Cahyadi
Armuji
Komisi Pemilihan Umum
Pilkada Surabaya 2024
sosok dan biodata Eri Cahyadi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Wali Kota Surabaya
Harta Kekayaan Eri Cahyadi
Eri Cahyadi Jadi Wali Kota dengan Suara Tertinggi Nasional di Pilkada : Bentuk Apresiasi Warga |
![]() |
---|
Besok Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi Catat Rekor Cawali Suara Tertinggi Nasional |
![]() |
---|
Meski Tak Ada Sengketa Pilkada, Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih Tetap Tunggu MK |
![]() |
---|
KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang 81,4 Persen |
![]() |
---|
Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.