Berita Blitar
Suparti Pasrah Cucunya Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ponpes, Ibu Korban Masih di Taiwan
Kasus santri tewas usai dilempar kayu berpaku oleh gurunya membuat publik pilu. Terlebih untuk keluarga korban
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus santri tewas usai dilempar kayu berpaku oleh gurunya membuat publik pilu.
Terlebih untuk keluarga korban yang bernama M Keisa Anwar Alfairus (13).
Santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu sempat mengalami koma sebelum meninggal dunia.
Suparti sang nenek, kala itu tak henti berdoa saat menemani cucunya.
Diketahui, Anwar dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka di kepala akibat dilempar kayu berpaku, Minggu (15/9/2024).
Pelaku diduga adalah guru di ponpes tersebut.
Suparti mengatakan, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat, Kabupaten Blitar.
Korban kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.
Menurut Suparti, korban koma usai mengalami kejadian tersebut.
"Saya cuma mendoakan cucu saya dapat pertolongan, ternyata ya enggak ada (meninggal), ya saya pasrah lah," ujarnya, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (28/9/2024).
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, cucunya langsung pingsan usai kayu yang mengenai kepalanya berhasil dilepaskan.
"Sesudah itu sama ustaz diantar ke rumah sakit," ucapnya.
Baca juga: Penyelidikan Intensif Polisi Kasus Santri Meninggal setelah Dilempar Kayu Berpaku di Blitar
Sekitar pukul 07.00 WIB, Suparti mendapat kabar bahwa cucunya masuk ke instalasi gawat darurat (IGD).
"Saya langsung ke sana itu sudah koma. Memang ya segitu dalamnya (luka)," ungkapnya.
Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), menuturkan, pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, Anwar dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri agar bisa mendapat tindakan medis dengan alat yang lebih memadai.
Ditemani kakek dan nenek, Anwar tiba di RSUD Kabupaten Kediri sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah diperiksa, dia kemudian di ke ruang intensive care unit (ICU).
Rikky menjelaskan, pihak rumah sakit menyampaikan bakal melakukan operasi bedah bila kondisi korban stabil.
Akan tetapi, kondisi Anwar tak kunjung membaik dan stabil.
“Hari Selasa (17/9/2024) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, Anwar dinyatakan meninggal. Jadi belum sempat dioperasi,” tuturnya, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Santri Tewas Dilempar Ustaz Pakai Kayu Berpaku, Nasib Pelaku Tak Dilaporkan? Nenek Korban Ikhlas
Ia menerangkan, selama ini, Anwar tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, karena orangtuanya bercerai.
Ibu Anwar, yang merupakan kakak kandung Rikky, sedang bekerja di Taiwan sebagai buruh migran.
Ketika ditanya apakah keluarga akan membawa kasus ini ke polisi, Rikky mengaku telah ada penyelesaian secara kekeluargaan.
Namun, ia tak menjelaskan secara rinci soal "penyelesaian secara kekeluargaan" itu.
Sementara itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar juga sudah turun tangan terkait kasus meninggalnya Anwar.
Plt Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, M Syaikhul Munib mengatakan sudah berkomunikasi dengan pengurus pondok terkait kasus itu.
"Memang kejadiannya di waktu pagi hari menjelang kegiatan sambangan (orang tua di pondok). Ini kejadian tidak di madrasah tapi di lokasi pondok," kata Munib, panggilan M Syaikul Munib, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, berdasarkan penjelasan pengurus, waktu itu, para santri sedang antre untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari.
"Biasa, waktu itu, anak-anak ada yang sedang bermain. Lalu, ada salah satu pengasuh yang mungkin sudah mengingatkan (para santri) berkali-kali dan mungkin tidak diindahkan, lalu melempar potongan kayu. Tidak menduga (potongan kayu) mengenai seorang santri," ujarnya.
Dikatakannya, di belakang kayu ada paku dan mengenai kepala salah satu santri.
"Sebetulnya, sudah ada tindakan cepat (dari pengasuh), santri itu dibawa ke rumah sakit. Namun kondisinya mungkin sudah kritis, dua hari sempat dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia," katanya.
"Yang jelas (kejadian) ini sebuah musibah, tidak ada unsur kesengajaan dan ini sudah kami komunikasikan dengan pihak lembaga dan pihak lembaga kooperatif siap untuk melakukan perbaikan sistem di internal mereka," lanjutnya.
Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, kata Munib, merasa prihatin dan ikut berbelasungkawa kepada korban.
Selain itu, Kemenag juga menegaskan kekerasan dalam lembaga pendidikan, apapun bentuknya tidak selayaknya dilakukan.
"Kami berharap kejadian ini yang terakhir, jangan sampai terulang lagi, baik di lembaga yang sama maupun di lembaga lain. Kemenag berkomitmen untuk mendukung lembaga pendidikan yang ramah terhadap anak," katanya.
Polisi Selidiki Kasus
Di sisi lain, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS menyebutkan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut secara intensif.
"Sampai saat ini masih dilakukan giat penyelidikan secara intensif terhadap pemenuhan unsur pasal pidana dalam kasus itu," jelasnya.
Adapun mengenai kronologi kejadian, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, membeberkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Pagi itu, ketika santri berolahraga pagi, seorang guru berinisial U yang merupakan terduga pelaku, meminta para santri agar segera mandi, lalu bersiap menjalankan shalat Duha.
"Karena santri tidak segera meninggalkan kegiatan olahraga, ustaz tersebut mengambil kayu dan melemparkan ke arah santri,” terangnya, Jumat.
Samsul menduga, U kemungkinan bermaksud hanya melempar kayu itu ke dekat para santri.
Namun, papan kayu berpaku itu mengenai korban yang kebetulan sedang melintas.
“Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakangnya. Kayu tersebut ada pakunya," jelasnya.
Ia memaparkan, polisi belum meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan dan belum menetapkan tersangka.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.