Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Didemo Guru karena Pangkas Gaji Rp50 Ribu, Kepsek Santai Jawab Tudingan: yang Nilai Saya Pemerintah

Seorang kepala sekolah diprotes guru dan staf karena diduga melakukan penggelapan dana sekolah.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase ISTIMEWA dan Tribun Ternate
Poster protesan guru yang ditempel di dinding sekolah. Para guru memprotes kepala sekolah soal gaji dipangkas Rp50 ribu alasan untuk insentif. 

“Sikap saya itu, sesuai dengan penilaian Dinas Pendidikan Kota Ternate, karena yang menilai saya itu bukan guru tapi pemerintah," ungkapnya.

Soal tudingan pemangkasan gaji honorer, ia mengaku itu diperuntukkan untuk mengganti uang konsumsi yang telah dihilangkan sebelumnya.

“Sebelumnya memang ada uang makan, tapi karena sekarang sudah tidak ada, makanya saya inisiatif potong setiap honorer Rp50 ribu," terang Arwais.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muchlis Djumadil merespons cepat terkait aksi para guru di SDN 69 Kota Ternate.

“Kepala Bidang SD sudah panggil kepala sekolah tadi, sudah berkoordinasi dengan komite juga. Saat ini timnya sudah turun ke lokasi, untuk membuka palang sekolah itu agar besok sudah bisa proses belajar lagi,” kata Muchlis.

Baca juga: Anaknya yang Guru SD Sudah Tak Ngajar, Kades Malah Usir Kepsek Paksa Gaji Dibayar: itu Urusan Saya

Soal dugaan penggelapan dana Bos dan Bosda yang dilakukan Kepala Sekolah SDN 69, kata Muchlis, pihaknya akan segera menelusuri dan apabila ada temuan maka akan ditindaklanjuti.

“Jadi nanti proses terlebih dahulu, ada bidang yang menangani itu. Kalau memang terbukti ada temuan, maka akan kena sanksi, tapi inikan baru laporan dan aduan saja yang kami terima,” paparnya.

“Saya ini tidak mau menerima laporan dan aduan yang belum ada bukti,” tambahnya.

Muchlis akui, pihaknya akan melakukan rapat evaluasi bersama sejumlah guru dan kepala sekolah terkait persoalan tersebut.

“Jadi dari tim sudah disepakati tadi. Besok itu tim harus ke lokasi untuk melakukan rapat bersama,” ucap mantan Kadisperindag Ternate itu.

Kepada para guru-guru Muchlis menegaskan, agar tidak ada lagi aksi pemalangan pagar.

Sebab itu, sambung dia, akan menghambat proses belajar para siswa.

“Ini merugikan siswa, jadi kalau ada masalah jangan langsung palang pagar, kan bisa berkoordinasi dengan dinas terkait agar masalah bisa diselesaikan. Jadi jangan mengorbankan proses belajar,” tandasnya mengakhiri.

Baca juga: Kades Ngamuk Usir Kepsek dari Sekolah, Minta Gaji Anaknya yang Guru Honorer Dibayar, Siswa Ketakutan

Kisah lainnya, seorang kepala desa ngamuk mengusir kepala sekolah (kepsek) dari sekolah tempat ia mengajar.

Kepala desa (kades) itu juga memalang pintu sekolah dasar tersebut supaya para guru tidak bisa masuk.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved