Wanita Begal Driver Online di Surabaya
Keluarga Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Diduga Ajak Damai Korban, Ini Tanggapan Polisi
Dimas Andika, putra korban, mengeluhkan proses hukum terkait kejadian begal yang dilakukan oleh wanita asal NTT terhadap driver taksi online.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dimas Andika, putra korban, mengeluhkan proses hukum terkait kejadian begal yang dilakukan oleh wanita asal NTT terhadap driver taksi online.
Ia merasa ayahnya, Pudjiono, mengalami luka kritis akibat ditusuk di bagian wajah dan leher oleh Maria Livia, namun diduga polisi tidak tegas. Ia dipanggil ke Polsek setelah adanya permintaan dari keluarga pelaku untuk mediasi damai.
Kekecewaan tersebut diungkapkan oleh Hartono, pengacara korban. Pada Rabu (2/10/2024) malam, pertemuan antara keluarga korban dan keluarga pelaku berlangsung di Polsek Gunung Anyar. Sebelumnya, polisi menghubungi keluarga korban yang menimbulkan akhirnya timbul sangkaan negatif.
"Ketika polisi mengetahui bahwa korban memiliki pengacara, mereka langsung mengatakan bahwa karena kasus ini viral, tidak mungkin ada yang macam-macam," ujarnya.
Hartono melanjutkan, setelah tiba di kantor polisi langsung mengecek berkas-berkas pemeriksaan. Dia meyakini polisi bekerja sesuai prosedural. Hanya saja, dia merasa sejumlah polisi sempat bersikap sentimental ketika tahu korban datang didampingi pengacara.
"Ada yang bilang ke saya polisi tahu ini kasus viral, gak mungkin macam-macam," ucapnya.
Pertemuan itu semula dijadwalkan semula pukul 18.00 WIB. Namun, baru mulai sekitar 19.30. Pertemuan itu terjadi hanya antara keluarga korban dan pelaku. Polisi tidak ikut mendampingi.
Baca juga: Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Dites Urine Usai Aksi Nekat, Polisi: Ngaku Terinsipirasi Film
Pihak keluarga korban menyatakan atas ajakan damai. Sebab menurut mereka tindakan Maria Livia terhadap Pudjiono tergolong kasus berat. Dia menusuk leher dan hampir menusuk mata korban hingga akhirnya meleset mengenai pelipis mata kanan.
"Kalau dari keterangan keluarganya korban itu sempat kritis. Kata mereka luka tusukan di leher kena syaraf. Paru-parunya juga luka sampai harus dipasang alat untuk nafas," ujarnya.
Dari hasil introgasi polisi, Maria Livia melakukan begal kepada taksi online sudah direncanakan tiga hari sebelum kejadian.
Dia mencatat di sebuah kertas yang rencananya akan melumpuhkan korban menggunakan obat bius. Lalu pergi dari apartemen Amor setelah kakaknya berangkat kerja.
Sampai pada hari kejadian, ternyata pelaku tidak jadi membeli obat bius. Sebagai gantinya dia membawa tali sintetis pisau dapur, dan lakban untuk melukai korban.
Baca juga: Motif Sopir di Surabaya Bawa Lari Mobil Juragan, Berdalih Sakit Hati, Alasan Buat Kerja Taksi Online
Dimas Andika menyatakan secara tegas tak ada damai. Keluarga ingin pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Kondisi ayah saya sekarang Alhamdulillah sudah agak membaik, sekarang dirawat di kamar buffer dan menunggu hasil dari CT Scan. Untuk saat ini ayah saya masih belum bisa makan dan minum seperti biasa," terangnya.
Nasib Maria Wanita asal NTT yang Begal Driver Taksi Online, Divonis 11 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Wanita Pembegal Driver Taksi Online di Surabaya Minta Dibebaskan |
![]() |
---|
Tersangka Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Keluarga Tak Terima |
![]() |
---|
28 Hari Berjuang Lawan Luka Parah, Driver Taksi Online yang Dibegal Wanita di Surabaya Meninggal |
![]() |
---|
Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Dites Urine Usai Aksi Nekat, Polisi: Ngaku Terinsipirasi Film |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.