Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Verawati Lihat Kakaknya yang Tuna Netra Tewas Terjebak Kebakaran, Selama ini Hidup Berdua

Tangis korban kebakaran di Jl WR Suprapto, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba pecah. Ada pria tunanetra yang tewas terjebak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN-TIMUR.COM/SAMSUL BAHRI
Tangis Verawati Lihat Kakaknya yang Tuna Netra Tewas Terjebak Kebakaran, Selama ini Hidup Berdua 

TRIBUNJATIM.COM - Tangis korban kebakaran di Jl WR Suprapto, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pecah.

Verawati (30) menangis pilu karena kakaknya Zulfikar (47) tewas terjebak kebakaran.

Zulfikar diketahui adalah seorang tuna netra.

Selama ini kakak beradik itu hanya hidup berdua.

Melansir dari TribunSumsel, kebakaran itu terjadi pada Minggu (29/9/2024) pukul 15.17 WITA.

Saat itu Vera rupanya sedang tidak berada di rumah.

Sedangkan Zulfikar berada seorang diri dirumah peninggalan orangtua mereka.

Vera rupanya saat itu tengah beristirahat di rumah tetangganya setelah menjalani aktivitasnya sebagai kurir.

Hingga akhirnya ia tersadar ada kebakaran setelah mendengar teriakan warga.

Ia lantas bergegas menuju rumahnya, namun api sudah berkobar hebat.

Baca juga: Gegara Serbuk Kayu, Kebakaran Hebat Landa Pabrik di Gresik, Petugas Damkar Butuh 3 Jam Padamkan Api

Meski sudah berusaha, Vera dan tetangganya tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan rumahnya maupun nyawa kakaknya yang terjebak di dalam. Zulfikar tidak sempat menyelamatkan diri dari kebakaran tersebut.

"Kakakku kasian hangus betulmi," tutur Vera sambil air matanya berlinang dengan suara lemah saat dijumpai TribunBulukumba.com, Selasa (1/10/2024).

Ia mengaku tak mampu lagi menyelamatkan sang kakak karena api terlanjur menguasai rumahnya.

Sang kakak yang tuna netra itu tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Atas insiden itu, tiga unit rumah itu hangus dalam waktu sekitar 20 menit sore itu.

Masing-masing milik Verawati, Ambo dan Jumrana.

Hanya baju yang melekat di tubuhnya yang tersisa.

Baca juga: Kebakaran Hebat Gudang Kayu di Manyar Gresik, Petugas Damkar Butuh 2 Jam Padamkan Api

Seluruh barang berharga hangus terbakar termasuk tiga unit sepeda motor milik warga dan korban pemilik rumah.

Vera berharap agar ada pihak dermawan atau pemerintah bisa membangunkan rumah.

Kini ia hanya menumpang di rumah kerabatnya.

Sementara itu di Jawa Timur, gudang kayu di Jalan Deandles No. 143 (PT Pusat Transformasi Bersama), Desa Manyar Rejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik juga dilalap si jago merah.

Gudang berisi serbuk kayu itu kebakaran pada Rabu (2/10/2024) sore.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gresik, Suyono mengatakan, awal mula terjadinya kebakaran gudang kayu, karyawan yang di tempat melihat ada asap di workshop serbuk kayu dan melihat ada api di menara cyclone dan melaporkan ke kantornya.

Kemudian Mahmud langsung melaporkan kejadian kebakaran tersebut ke Damkar Gresik, Setelah itu informasi langsung diterima oleh pihak damkar Gresik. Pasukan langsung menuju lokasi Kejadian untuk melakukan pemadaman.

"Setelah sampai di lokasi pasukan langsung melakukan. Kemudian Setelah api sudah benar benar padam dan keadaan kondusif, Pasukan langsung balik kanan ke Pos Kota," kata Suyono.

Delapan anggota yang bertugas berjibaku memadamkan api. Armada Damkar Gresik dibantu dengan Armada Damkar Maspion untuk memadamkan api.

"Kurang dari dua jam, pukul 18:52 Wib api berhasil dipadamkan," imbuhnya.

Belum diketahui penyebab dari kebakaran ini, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa ini. 

Kasus Lain

Sebuah gudang kayu jati lengkap dengan perkakas permesinan pengolahan kayu ludes terbakar di Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 22.20 WIB.

Akibat kejadian ini pemilik gudang bernama Eko Haryanto diperkirakan menanggung kerugian Rp 400 juta.

Menurut Kasi Operasi dan Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung,  Bambang Pidekso, saat pihaknya datang api sudah dalam keadaan membesar.

“Api sudah membesar karena di dalam gudang banyak material berupa kayu kering,” jelas Bambang.

Gudang yang terbakar merupakan gudang material untuk produksi aneka furnitur.

Setiap hari gudang selesai beroperasi sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat kejadian sudah tidak ada pekerja di lokasi, sehingga tidak ada yang melihat titik sumber api.

“Saksi hanya mengatakan, api muncul di bagian belakang gudang. Tapi tidak diketahui sumbernya dari apa,” ucap Bambang.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Ruang Perpustakaan SMP dan SMK Khamas di Situbondo, Segini Kerugiannya

Dinas Damkarmat Tulungagung mengerahkan 3 mobil pemadam dan 2 mobil penyuplai air untuk menjinakkan api.

Petugas cukup kesulitan karena material yang terbakar adalah tumpukan kayu.

Selain itu ada limbah bekas pengolahan kayu yang terbakar, turut mempersulit proses pemadaman.

“Butuh waktu sekitar 2 jam sampai seluruhnya bisa dipadamkan. Kerugian pemilik sekitar Rp 400 juta,” ungkap Bambang.

Kemarau ekstrem membuat angka kebakaran di Kabupaten Tulungagung.

Hampir setiap hari petugas pemadam kebakaran menerima laporan dari masyarakat.

Bahkan dalam 1 hari laporan kebakaran kadang lebih dari 1 kejadian.

Selama rentang Januari hingga awal September 2024, telah terjadi 59 kali kebakaran di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Khusus di Bulan Agustus 2024 ada 16 kebakaran, sejauh ini menjadi angka kebakaran yang tertinggi dalam 1 bulan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved