Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Dewan Pendidikan Kota Malang Minta Nasib Guru Honorer Lebih Diperhatikan: Coba Bayangkan

Dewan Pendidikan Kota Malang meminta agar nasib guru honorer lebih diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan: Coba bayangkan.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/RAHADIAN BAGUS
Ilustrasi - Fenomena kekurangan guru di Kota Malang, Jawa Timur, khususnya di jenjang SD negeri menjadi perhatian serius. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Fenomena kekurangan guru di Kota Malang, Jawa Timur, khususnya di jenjang SD negeri menjadi perhatian serius.

Hal ini juga terjadi di daerah lain, karena perekrutan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sudah lama tidak ada.

Sementara tingkat pensiun guru juga tinggi setiap tahunnya.

Pemerintah kemudian membuat skema menuntaskan guru honorer/GTT (Guru Tidak Tetap) dengan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menanggapi hal tersebut, Dewan Pendidikan Kota Malang pun angkat bicara.

Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Malang, Rahmadi Indra mengatakan, saat ini jumlah guru honorer di Kota Malang masih banyak.

Dan seharusnya, pemerintah segera fokus untuk memperbaiki nasib guru honorer.

"Mau tidak mau, pemerintah harus beri perhatian khusus terhadap nasib guru, terutama guru honorer. Selama ini, dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS dipakai untuk operasional sekolah," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (6/10/2024).

Baca juga: Nasib Guru Sartika Dinonaktifkan saat Masih Mengajar di Sekolah, Kepsek Bingung: Saya Tak Terlibat

"Sedangkan masyarakat mengerti, bahwa ada sekolah gratis. Lalu, untuk guru honorer (penghasilannya) dari mana," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, tidaklah mudah untuk menjadi seorang guru, khususnya guru honorer.

"Sekarang coba bayangkan, tenaga pendidik atau guru honorer dengan gaji di bawah UMR serta telah memiliki keluarga. Ia harus memikirkan penghidupannya untuk keluarga, namun di sisi lain juga harus dituntut untuk membuat pintar anaknya orang," ungkapnya.

Oleh karena itu, dia meminta nasib guru honorer harus lebih diperhatikan. Dan ini harus menjadi perhatian serius dari berbagai pihak yang terlibat.

"Harapan kami, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, agar lebih serius dan lebih effort terhadap pendidikan. Baik fasilitasnya seperti bangunan dan sarana prasarana sekolah, maupun guru, khususnya nasib guru honorer untuk lebih diperhatikan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved