Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Cerita Sopir Bus Trans Jatim saat Insiden Pelemparan di Jembatan Suramadu, Istri Menangis

Bapak dengan tiga orang anak itu mengaku tidak pernah menyangka peristiwa dugaan pelemparan batu oleh orang tak dikenal itu menimpanya

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ahmad Faisol
Sopir Bus Cakraningrat Trans Jatim, Supa’i (43), warga Surabaya kelahiran Kabupaten Bangkalan saat ditemui di belakang jok kemudi di Terminal Kota Bangkalan, Selasa (8/10/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Peristiwa dugaan teror melalui pelemparan batu terhadap Bus Cakraningrat Trans Jatim saat melintasi akses Suramadu sisi Madura, Minggu (6/10/2024) tidak hanya melukai sebagian besar hati masyarakat Bangkalan.

Namun juga meninggalkan perasaan pilu di tengah keluarga sopir bus, Supa’i (43), warga Surabaya kelahiran Kabupaten Bangkalan.

Bunyi klakson Bus Cakraningrat Trans Jatim terdengar nyaring, menyeruak di seluruh sudut Terminal Kota Bangkalan, Selasa (8/10/2024) menjelang waktu siang.

Sebuah pertanda bahwa satu buah bus tujuan Surabaya-Terminal Bungurasih atau Purabaya mulai berangkat.

Hal itu kemudian direspon Supa’i dengan memajukan bus yang disopirinya ke garis pemberangkatan, sekaligus pertanda untuk para penumpang agar segera memasuki bus. Pintu depan sisi kiri khusus penumpang pun terbuka secara otomatis. 

Baca juga: Kaca Bus Trans Jatim Rute Bangkalan-Surabaya Retak saat Lintasi Akses Suramadu Sisi Madura

“Sebentar Mas, saya bayar makan dan kopi,” ungkap Supa’i mengawali kalimatnya kepada Tribun Jatim sambil bergegas turun dari jok kemudi bus menuju salah satu warung di sudut sisi selatan Terminal Kota Bangkalan.

Bapak dengan tiga orang anak itu mengaku tidak pernah menyangka peristiwa dugaan pelemparan batu oleh orang tak dikenal itu menimpa bus yang disopirinya.

Kala itu, ia memilih jalur lambat di akses Suramadu sebelum mendekati pintu masuk Jembatan Suramadu.   

Baca juga: Bus Trans Jatim Lamongan-Gresik Bakal Beroperasi Pekan Depan, Layani Masyarakat di Kawasan Pantura

“Sebelum masuk pintu Suramadu ada lemparan batu, penumpang teriak teriak, ‘Pak kacanya pecah, kacanya pecah. Saya menghentikan laju bus di depan pintu masuk Jembatan Suramadu,” kenang Supa’i.

Detik-detik peristiwa retaknya kaca terekaman CCTV dalam Bus Trans Jatim, tampilan kaca penumpang sisi kiri belakang tiba-tiba tampak buram karena mengalami retak setelah terdengar suara keras akibat benturan benda dari eksternal bus. 

Video-video rekaman CCTV kemudian beredar secara masif di media sosial hingga memantik beragam spekulasi di benak masyarakat.

Baca juga: Kabar Gembira Bagi Warga Gresik, Bus Trans Jatim Mengaspal Bulan Agustus, Ini Daftar 15 Shelternya

Mulai dari dugaan terkena kayu ranting pohon, terkena percikan batu yang terlindas ban kendaraan lain, hingga dugaan bahwa telah terjadi aksi vandalisme atau tindakan merusak bus yang merupakan bagian dari properti publik. 

“Perasaan saya biasa, hanya saja kasihan penumpang saja. Keluarga di rumah mendengar, saya telpon isteri menangis. Padahal kita mau kerja itu sudah selamatan dan sebagainya biar selamet, ternyata masih ada kejadian seperti itu,” jelas Supa’i.

Kejadian itu kemudian memantik reaksi keras dari salah seorang tokoh ulama sekaligus Pengasuh Ponpes Kramat, Kota Bangkalan, KH Hasan Iroqi.

Baca juga: BREAKING NEWS : Sopir Bus Trans Jatim Dipukul Pengemudi Mobil Xpander di Jalan Romokalisari Surabaya

Menurutnya, tidak mudah mewujudkan angkutan massal dengan ongkos murah seperti Bus Trans Jatim, banyak diinginkan oleh masyarakat Bangkalan tujuan Surabaya.  

Kyai Hasan menegaskan, Bus Trans Jatim sangat berguna bagi pelajar, mahasiswa, terutama bagi para santri dari Bangkalan yang mondok di Pulau Jawa.

Sebagai contoh, di Ponpes Sidogiri Pasuruan, jumlah santri aktif dari Bangkalan sekitar 2000 orang, itu belum terhitung santri di ponpes lain.

Sopir Supa’i berharap, peristiwa seperti tidak kembali terulang di masa mendatang. Sebagai seorang sopir, dirinya hanya bertugas memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pengguna Bus Trans Jatim.  

Baca juga: Kronologi Pengemudi Mobil Xpander Pukul Sopir Bus Trans Jatim hingga Jatuh ke Aspal, Memotong Jalur

“Isteri saya hanya menangis, dua anak saya juga mendengar peristiwa itu. Para penumpang tidak trauma, masih ramai hingga hari ini,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, peluncuran Bus Trans Jatim Rute Koridor V Bangkalan-Surabaya-Bungurasih diresmikan Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono di depan Pendapa Agung Bangkalan pada 30 September 2024 lalu.

Masyarakat pengguna layanan bus bertuliskan Cakraningrat Trans Jatim itu hanya dibebani ongkos sebesar 5000 rupiah per dua jam. Sementara khusus para santri, pelajar, dan mahasiswa cukup membayar 2500 rupiah per dua jam. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved