Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Keunikan Lomba Layangan Sawangan di Pulau Bawean Gresik, Ada Suara Keluar Saat di Ketinggian

Lomba layangan di Pulau Bawean Gresik ini unik dan menarik. Lomba layang-layang ini memiliki suara yang khas ketika berada di ketinggian.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Lomba layangan Sawangan di Pulau Bawean Gresik, Rabu (9/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Lomba layangan di Pulau Bawean Gresik ini unik dan menarik. Lomba layang-layang ini memiliki suara yang khas ketika berada di ketinggian dengan angin kencang, ada suara yang keluar dari layangan sawangan.

Layangan sawangan hampir sama dengan layangan hias pada umumnya. Berbahan bambu dan kertas. Namun, diujung layang diberi seperti pipa kecil. Sehingga menimbulkan suara saat diterbangkan.

Ratusan warga Pulau Bawean memeriahkan lomba layangan sawangan di area sawah Dusun Tambak Tengah, Desa Tambak. Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Rabu (9/10/2024).

Total 200 peserta lomba yang mengikuti lomba tahunan tersebut. Para peserta berasal dari Pulau Bawean. Baik dari Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

Baca juga: Daftar 16 Korban Kecelakaan Bus Rombongan SMAN 1 Tulungagung yang Dirawat di RS Petrokimia Gresik

Perwakilan panitia, Kandar menuturkan, penilaian perlombaan ini diambil dari ketinggian tingkat layangan sawangan yang akan menjadi juara. Ketinggian itu dilakukan, dengan durasi 2 menit.

“Perlombaan dilakukan setiap masa akan musim hujan, atau setelah masa panen sawah,” kata Kandar.

Perlombaan ini dilakukan secara swadaya oleh para pecinta komunitas layangan di Pulau Bawean. Setiap para peserta membayar dana solidaritas Rp 10 ribu. Para peserta yang juara akan mendapatkan hadiah Rp 1 juta.

Baca juga: Ketua PW GP Ansor Jatim Kunjungi Bawean Gresik, Pantau BUMA Gula Aren yang Ekspor ke Luar Negeri

Kandar mengaku, memang hadiah tidak terlalu besar, namun lebih kepada untuk silaturahmi dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak muda di Pulau Bawean.

"Mengingat sekarang banyak anak muda lupa permainan, dan banyak terpengaruh gawai yang semakin masif,” tuturnya.

Perlombaan sendiri dilakukan selama tiga hari, dengan masing-masing peserta dibagi dalam perlombaan. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved