Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Hasil Survei ARCI Pilgub Jatim 2024: Khofifah-Emil Masih Unggul, Risma-Gus Hans Tempel Petahana

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) memotret persaingan ketat tiga pasangan calon peserta Pilgub Jatim 2024.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat memaparkan hasil survei terkait Pilgub Jatim 2024 di Surabaya, Senin (14/10/2024).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) memotret persaingan ketat tiga pasangan calon peserta Pilgub Jatim 2024.

Hasilnya, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil saat ini relatif unggul dan disusul Risma-Gus Hans serta diposisi ketiga ada Paslon Luluk-Lukman

Secara rinci, elektabilitas tiga pasangan calon berdasarkan survei ARCI tersebut yakni Khofifah-Emil di angka 63,4 persen, Risma-Gus Hans 27,1 persen dan di angka 2,8 persen.

Adapun survei itu digelar pada 1-9 Oktober 2024 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden. 

Baca juga: Hasil Survei Pilgub Jatim 2024 di 3 Lembaga, 1 Pasangan Unggul dengan Elektabilitas 50 Persen Lebih

Survei itu memakai metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Berdasarkan survei kami pasangan Khofifah-Emil unggul di Pilgub Jatim 2024," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam paparannya di Surabaya, Senin (14/10/2024).

Dalam analisanya, ada beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap tingkat keterpilihan Khofifah-Emil. Sebagai petahana, elektabilitas keduanya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepuasan saat menjadi kepala daerah di Pemprov Jatim pada periode 2019-2024. 

Baca juga: Hasil Survei Poltracking Pilgub Jatim 2024: Pasangan Risma-Gus Hans Perlu Garap Undecided Voters

Meski begitu, ARCI menyebut jika kontestasi Pilgub masih bisa dinamis ke depan menjelang masa pencoblosan yang kian dekat. Apalagi masih ada sekira satu bulan efektif jelang 27 November. Namun, hal ini butuh upaya dari kedua kompetitor untuk mengalahkan petahana. 

Semua bergantung dari effort yang dilakukan oleh pasangan calon di waktu pencoblosan yang semakin dekat saat ini. "Semua kemungkinan dalam politik tentu bisa saja terjadi," terang Baihaki. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved