Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Indonesia Dicap Dunia ‘Tak Hargai Pencipta Lagu’, 1 Tahun Kumpulkan Royalti 55 M, LMKN: Dipermalukan

Di forum internasional, Indonesia disebut tak menghargai pencipta lagu. 

Editor: Olga Mardianita
Freepik
Ilustrasi pencipta lagu 

Salah satu lagu ciptaannya, Tanjung Jabung Timur, pernah dibawakan oleh istri Bupati Tanjab Timur, Romi Hariyanto, yang juga calon gubernur Jambi pada Pilkada 2024.

"Saya ada bikin lagu buat ibu Bupati (Tanjab Timur), tentang Tanjung Jabung Timur. Kebetulan ibu Bupati sendiri yang nyanyikan," ungkapnya.

Meskipun lagu-lagunya dinyanyikan oleh istri orang nomor satu di Kabupaten Tanjab Timur, Aris mengaku belum mendapatkan penghargaan atau royalti untuk karyanya.

Saat ini,dia sedang berusaha mendaftarkan lagu-lagunya untuk dipatenkan.

Aris berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan insan seni lokal.

Perhatian tersebut sangat penting untuk menjaga kelangsungan seni dan memberi dorongan kepada generasi muda melanjutkan tradisi seni daerah. 

"Supaya generasi itu punya minat untuk melanjutkan. Yang jelas, perhatian dari pemerintah agar menjaga seniman-seniman daerah dalam bekerja seni ini," pungkasnya.

Aris Wardoyo saat sedang bermain alat musik accordion bersama rekan-rekan musiknya, Minggu (13/10/2024).
Aris Wardoyo saat sedang bermain alat musik accordion bersama rekan-rekan musiknya, Minggu (13/10/2024). (DOKUMENTASI. ARIS WARDOYO)

Ketiga adalah Carli (85), pencipta lagu tarling pantura asal Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Namanya mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Bukan karena lagu-lagunya yang tidak populer, tetapi karena namanya sering kali "digelapkan".

Meski demikian, lagu-lagu ciptaan Carli, yang kuat dan sarat makna, tetap dinyanyikan hingga saat ini. Salah satu lagu terkenalnya adalah "Jam Siji Bengi" yang berarti "Jam Satu Malam".

Istrinya, Dasini (67), menjelaskan bahwa Carli telah menciptakan banyak lagu tarling.

Sebagian lagunya dijual ke Jakarta, sementara yang lain ditawarkan kepada penyanyi lokal. Sebagian lagu ramai dan meledak di masanya, hingga berulang kali dinyanyikan oleh penyanyi lain dan juga acara tarling dan sandiwara.

"Ada banyak lagunya, Bapane Senang, Jam Siji Bengi, Aja Ditangisi, Sulaya Janji, Kelap-kelip Lampu Biru, Krismon alias Krisis Moneter, Kembang Plastik, Pacaran Duwur Kertas, dan lainnya. Pacaran Duwur Kertas itu cintanya jauh, pacarannya di atas kertas karena dulu zaman surat-suratan, sekarang sih ada HP," kata Dasini, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (9/10/2024) petang.

Karena keterbatasan biaya dan tidak mengenal istilah royalti, Carli menjual lagu-lagunya dengan cara yang unik. Ia sering bersepeda puluhan kilometer ke Indramayu dan Cirebon untuk menawarkan lagunya kepada penyanyi.

Dasini menjelaskan bahwa Carli tidak pernah menetapkan harga tertentu untuk lagu-lagunya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved