Berita Viral
Fakta Fenomena Serbuan Kawanan Tikus di Karawang, Berlarian ke Rumah Warga, DPKP Singgung Penyebab
Sekawanan tikus menyerbu rumah warga di Karawang, Jawa Barat. DPKD menjelaskan penyebab fenomena ini.
TRIBUNJATIM.COM - Sekawanan tikus menyerbu sebuah desa di Karawang, Jawa Barat.
Mereka bahkan berlarian ke rumah warga.
Peristiwa ini terekam kamera lalu viral di media sosial.
Lantas, mengapa tikus-tikus ini mendadak muncul lalu menyerbu rumah warga?
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menjelaskan fenomena ini.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Penyakit Kencing Tikus Masih Jadi Ancaman, Nakes di Tulungagung Gercep Tingkatkan Deteksi Dini
Peristiwa kawanan tikus menyerbu rumah warga ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Tirtajaya, AKP Hasanudin.
Diketahui, kejadian ini berlangsung di Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat.
Video viral ini memperlihatkan tikus-tikus bergerombol di bawah pohon dan bahkan masuk ke halaman dan rumah warga.
Menurut Hasanudin, kemunculan tikus terjadi pada Jumat (25/10/2024) malam.
"Tiba-tiba tikus itu nyerang begitu aja. Jumlahnya yang pasti banyak banget," ujarnya pada Sabtu (26/10/2024).
Diketahui bahwa tikus-tikus itu tidak hanya berkeliaran di jalanan tetapi juga merambah ke rumah-rumah warga.
Hasanudin menambahkan bahwa penyebab munculnya tikus dalam jumlah besar ini masih belum jelas. Warga pun hanya bisa berusaha menghalau tikus-tikus tersebut menuju area persawahan.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Coret Tembok DPR Sarang Tikus, Ngamuk Tolak Revisi UU Pilkada ke Presiden Jokowi
"Iya karena di belakang (sawah). Karena itu bukan bidang kita, maka selanjutnya udah dilaporkan ke dinas pertanian. Sekarang sih tikusnya udah gak ada. Mudah-mudahan gak terulang lagi," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Rochman, menyebutkan bahwa pihaknya telah menurunkan petugas ke Desa Kutamakmur untuk menangani masalah tersebut.
Yang menarik, Rochman mengungkapkan bahwa area persawahan di sekitar permukiman tidak mengalami kerusakan yang biasanya disebabkan oleh hama tikus.
Rochman menduga bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh faktor cuaca. Menurutnya, hujan yang turun terus-menerus selama dua hari terakhir kemungkinan menyebabkan lubang-lubang tikus terendam air, sehingga tikus-tikus tersebut mencari daratan.
"Berdasarkan penelusuran kami, kemungkinan itu faktor hujan. Kemarin kan hujan terus di sana, jadi kemungkinan air yang masuk ke lubang tikus memancing mereka keluar mencari daratan," jelasnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, Rochman menyebut bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Jawa Barat dan Kementerian Pertanian.
Mereka juga sudah mengimbau warga, khususnya petani, untuk melakukan gotong royong dan menutup lubang-lubang tikus di area persawahan.
"Kita juga udah imbau ke petani mulai hari ini gotong royong dengan didampingi petugas kita, kalau ada lubang-lubang tikus dimatikan, jangan sampai ada dugaan aneh-aneh terkait fenomena ini," tutup Rochman.
Baca juga: Anggota DPR Ngeluh Rumah Dinas Banyak Tikus & Rayap, Atap Bocor hingga Sering Banjir, Sekjen: Sulit
Fenomena kawanan tikus yang mendadak muncul di permukiman ini memunculkan kekhawatiran di kalangan warga setempat, dan upaya pencegahan pun terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Berita soal tikus lainnya terjadi di Kalimantan Tengah.
Beredar video seorang pembeli kaget saat menemukan kepala tikus ketika makan mie ayam dan bakso di warung.
Adapun peristiwa ini terjadi di warung Bakso Mas Bejo Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/10/2024).
Tak pelak kejadian ini viral di media sosial dan sampai jadi buah bibir warga.
Baca juga: Beli TV Rp1 Juta, Sopir Truk Made Bingung Malah Ditagih Denda Rp17 Juta, Langsung Lapor Polisi
Warga Palangkaraya bernama Yussy Marie adalah yang menemukan kepala tikus di mangkok mie ayamnya.
Ia menceritakan, saat itu ia datang bersama rekannya sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah beberapa menit, kata Yussy, ia menemukan di balik mie ayam, muncul kepala tikus yang lengkap masih ada kulit, bulu, kumis, dan giginya.
"Awalnya dipikir kepala ayam, mau dimakan, tapi ragu, kenapa ayam ada giginya," ujarnya, Kamis (17/10/2024).
Setelah itu, satu di antara rekan yang juga ikut makan mie ayam di warung tersebut bercerita kepada kawan-kawannya tentang apa yang ditemukan oleh Yussy.
Setelah viral, pemilik usaha bakso tersebut mengontak korban dan memberikan klarifikasi.
Yussy menyebut mereka juga mengakui bahwa adanya tikus tersebut di makanan akibat kelalaian mereka.
Setelah dimediasi oleh Humas Polda Kalteng, pemilik warung itu meminta maaf dan berjanji akan mengklarifikasi video yang sudah terlanjur viral itu.
"Namun beberapa hari kemudian ada beberapa orang masih tidak terima karena tidak ada klarifikasi secara publik oleh pemilik usaha bakso itu yang menandakan bahwa mereka menyesal dan tidak akan mengulang kesalahan lagi," ucap Yussy.
Yussy berharap, ada itikad baik dari pemilik warung untuk mengklarifikasi penemuan kepala tikus dan menyatakan kepada publik bahwa hal serupa tak akan terjadi lagi.
Selain itu, dia juga berharap Pemko Palangka Raya bisa bertindak tegas agar tak ada lagi kejadian serupa yang dilakukan oleh warung makan lainnya.

Yussy mengaku bakal melaporkan kejadian ini kepada polisi, jika pemilik usaha belum ada pertanggungjawaban terbuka kepada masyarakat atau membuat pernyataan video yang memastikan bakal mengganti semua bahan makanan mereka, secara publik.
Ia menekankan bahwa kejadian ini bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri.
"Saya korban dan sembilan orang rombongan, juga semua konsumen hari itu. Apa mereka tidak pikirkan kesehatan kami?" ucapnya, melansir Tribun Kalteng.
Yussy juga menanggapi pandangan bahwa ia harus memaafkan demi kemanusiaan.
"Jika mengatakan saya memaafkan demi kemanusiaan, kasihan pelaku usaha, saya akan balik tanya, apakah konsumen bukan manusia, yang tidak dihormati dan tidak diberi rasa empati karena sudah membeli dan memakan makanan yang tidak layak?" kata dia.
"Ini bukan lagi soal saya sendiri, tapi masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Dituduh Pakai Daging Tikus, Penjual Bakso Kesal Usahanya Dirugikan TikToker, Pelanggan Turun Drastis
Pihak Pemerintah Kota Palangkaraya dan petugas dari BBPOM pun turun melakukan sidak untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.
Saat di lokasi, Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi BBPOM Palangkaraya, Wahyuri, mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemilik usaha yang terletak di Jalan Yos Sudarso tersebut.
Pemilik warung yang sudah berjualan selama 20 tahun tersebut ini mengatakan bahwa pengolahan bakso dan peracikan bumbu dilakukannya sendiri.
Ia mengaku jika dagingnya masih segar dan sebelum kejadian, Senin sampai Jumat bisa bikin bakso tiap hari menghasilkan 10 kg.
Lebih lanjut dari pengakuan pemilik warung, dirinya ataupun karyawan tidak ada mendengar atau komplain ke mereka secara langsung.
"Itu kan hanya kemungkinan, tahu-tahu viral enggak ada bukti, ada kepala tikus itu enggak ada, enggak ada menyampaikan."
"Istilahnya biasanya kalau ada apalah, biasanya komplain, kalau komplain kan pasti diganti, tahu-tahu viral," jelasnya.
"Pada saat membersihkan sisa piring tersebut, enggak ada kata karyawan saya, enggak ada yang ngelihat," tambahnya lagi.
Dirinya menyangkal ada kepala tikus, sebab menurutnya saat membersihkan sisa makanan, terlihat habis semua.
Lanjutnya, seingatnya pada hari itu tidak ada orang yang komplain.
"Soalnya kan enggak tahu orangnya yang mana, karena enggak ada komplain secara langsung," tukasnya.
Baca juga: Akhirnya Pelaku yang Sebarkan Info Hoax Bakso Ronggolawe Mengadung Tikus Ditangkap, Ngaku Iseng
Wahyuri mengungkapkan, dari hasil pemantauan tersebut hanya memberikan kesempatan kepada pemilil usaha untuk melakukan tindakan perbaikan.
"Itu sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen mereka sesuai dengan rekomendasi yang kami berikan," imbuhnya.
Tak ada sampel makanan yang diambil dari warung tersebut, Wahyuri menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengawasan berkelanjutan.
"Sampling itu artinya tidak semua kita ambil. Terkait isu biasanya yang relevan saja."
"Kalau misalnya di dalam pengawasan secara teknis di lapangan kita tidak temukan penyediaan bahan yang dilarang, kita tidak melakukan uji sampel," ungkapnya.
Menanggapi temuan ini, pemilik warung tersebut tak ingin berkomentar banyak.
"Kita cukup mengikuti arahan bapak ibu (Pemko Palangka Raya) yang sudah mengecek," kata dia.

Kini pihak warung meminta maaf lewat akun TikTok @Bakso Mas Bejo Pky pada Sabtu (19/10/2024).
Dalam video tersebut, Joko selaku Manajemen Bakso Mas Bejo Palangkaraya meminta maaf baru menyampaikan tanggapan resmi atas penemuan kepala tikus tersebut.
"Pada hari ini, 18 Oktober 2024, atas nama Bakso Bejo Jalan Yos Sudarso Palangkaraya, ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang sangat disayangkan."
"Di mana salah satu pelanggan kami menemukan benda asing dalam makanan yang di pesan," ucapnya dalam video.
Penemuan kepala tikus juga mengejutkan Joko, karena pada saat itu tidak ada yang komplain dan tiba-tiba viral.
Joko mengungkapkan, penemuan kepala tikus ini tidak sesuai dengan standar kualitas serta pelayanan yang selalu mereka junjung tinggi selama hampir 20 tahun beroperasi.
"Kami telah melakukan invetigasi menyeluruh terhadap kejadian ini dan telah mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," kata Joko.
Baca juga: Pemilik Warung Resah Iwan Kerap Belanja Pakai Uang Rp100 Ribu selama 1,5 Bulan, Pelaku Modal HVS
Sementara itu, Ririndra yang mengaku sebagai keluarga pemilik warung Bakso Mas Bejo mengakui jika wajan ayam terbuka, sehingga memungkinkan tikus untuk masuk.
"Kemungkinan besar tikus itu masuk ke dalam wajan ayam. Wajan ayam memang tidak kami tutup, karena dalam kondisi panas, kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian kami semua dan kami akan lebih memperhatikan kondisi makanan dan tempat kami," tulisnya.
Mereka juga akan melakukan saran dan masukan dari Dinas Kesehatan, DPKUKMP, BPOM, serta instansi terkait lainnya.
"Saran dan masukan dari pihak tersebut akan kami laksanakan sebagai wujud keseriusan kami, dalam merespon beredarnya informasi yang menimpa warung kami," ujarnya.
Joko menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan mediasi dengan korban difaslitiasi Humas Polda Kalteng.
Dia juga berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan di seluruh proses pengolahan makanan hingga penyajiannya.
"Saat ini kami telah melakukan berbagai upaya seperti memperketat pengawasan pada setiap tahapan produksi, melakukan pelatihan ulang kepada seluruh karyawan, serta mengadakan inspeksi rutin secara berkala," ungkap Joko.
Sementara itu, Murni yang juga perwakilan Manajemen Bakso Mas Bejo Palangkaraya menambahkan, dirinya menyadari bahwa kejadian penemuan kepala tikus menimbulkan kekhawatiran bagi pembeli.
"Kami berharap pelanggan memberikan kesempatan untuk membuktikan keseriusan kami dalam memperbaiki situasi ini," ucap Murni.
Menanggapi video permintaan maaf ini, Yussy menyebut, pihaknya masih akan menunggu pemilik warung untuk melaksanakan rekomendasi dari Pemko Palangkaraya sebelum melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Menurut Yussy, video permintaan maaf tersebut semestinya bisa disampaikan lebih awal.
"Masih melihat kondisi selama seminggu ini, silakan mereka untuk menjalankan rekomendasi dari Pemko dulu," ungkapnya.
-----
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
kawanan tikus menyerbu rumah warga
Karawang
Jawa Barat
tikus
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral
Singgung Orientasi Seksual Prada Lucky, Istri TNI Kini Minta Maaf setelah Diburu Serma Christian |
![]() |
---|
Gara-gara Istri Nongkrong di Gang Sebelah, Khotib Ngamuk Bikin Onar Ancam Warga |
![]() |
---|
Hukuman Bripda Farhan karena Tak Datang Akad Nikah dengan Sukmawati, Dansat Brimob: Mental |
![]() |
---|
Daftar 20 Senior TNI Aniaya Prada Lucky hingga Tewas, Pukul Pakai Selang dan Tangan |
![]() |
---|
Duduk Perkara Resbobb Dilaporkan Azizah Salsha ke Bareskrim, Ibunda Siap Cium Kaki Andre Rosiade |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.