Berita Viral
Abdul Sempatkan Baca Quran saat Jualan Susu Kedelai, Targetkan One Day One Juz: Daripada Bengong
Abdul menyempatkan baca Quran sembari menjajakan susu kedelainya yang dibanderol Rp2.500 per plastik dan Rp15 ribu per botol.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang penjual susu kedelai menjadi sorotan.
Pasalnya penjual susu kedelai ini membaca Alquran sembari menunggu pembeli.
Pria yang mengenakan pakaian muslim ini rupanya menargetkan one day one juz atau sehari membaca satu jus Alquran.
Baca juga: Nasib Derlin Dulu Viral Bangun Jam 1 Pagi Buat Jualan Kue, Kini Sukses Bisa Umrah, Ibu sampai Nangis
Diketahui, penjual susu kedelai ini bernama Abdul Sugianto.
Ia biasa berjualan di Jalan Raya Langsep, Malang, Jawa Timur, dan videonya kini viral di media sosial.
Motor dan boks jualannya selalu terparkir di pinggir lokasi di sana.
Di sebelahnya, Abdul yang berpeci tersebut sering tampak tertunduk sembari memegangi Kitab Suci Alquran.
"Daripada nganggur, mending baca Quran," ujarnya, dikutip dari unggahan akun Instagram @nurrohman_adii, Kamis (24/10/2024).
Sembari menjajakan susu kedelainya yang dibanderol Rp2.500 per plastik dan Rp15 ribu per botol, ia kembali melanjutkan ceritanya.
"Saya usahakan one day one juz," imbuhnya diiringi dengan tawa kecil.
Sontak sang perekam video langsung mengatakan, "MasyaAllah."
Hal itu kian membuat Abdul malu-malu dan tertawa kecil kembali.
"Latihan, daripada bengong," tuturnya lagi.
Lagi-lagi, senyumnya merekah ketika menceritakan dagangannya masih ada kepada si perekam.
Tak ada pancaran kesedihan di wajahnya.
Ia tetap mengucap syukur atas apa yang terjual di hari itu dan selalu pulang ke rumah selepas azan asar.
Abdul juga mengaku senang karena bisa ngobrol, karena selama ini jarang ada pembeli yang berbincang dengannya.
Netizen pun bereaksi melihat ini, melansir Tribun Jakarta.
Mereka mengaku minder karena Abdul gigih mengkhatamkan Alquran.
"Ngga kebayang gimana sayangnya Allah sama Bapak ini ????... Wa Anta Arhamurraahimiin ya Rabb," kata @pecheour.
"Aku uda beli susu kedelainya juga mas adiii.. pertama kali lewat situ ada bapak⊃2; penjual yg baca Al Qur'an sambil ngobrol bentar memang ga dlm waktu lama kyk mas adi," tulis @gittanurfi.
"Kenal saya dengan bpak itu, sering ketemu kalo ada pengajian. Belaiu tinggal di sukun, tp gak tau rumah nya yg mana. Sekedar kenal, gak akrab. ????????????. Trims Mas Adi." ujar @alvatts_ramzaanov_d_kayyizo.
Aksi serupa juga dilakukan seorang pria lanjut usia (lansia) berusia 80 tahun hidup sebatang kara, jualan gulali untuk bertahan hidup.
Sosok penjual gulali yang akrab disapa Abah Ahmad tersebut mau tidak mau melakukannya untuk bayar kontrakan.
Adapun harga sewa kontrakan yang ditempati Abah Ahmad sebesar Rp500.000.
Kisah Abah Ahmad ini pun viral setelah diunggah akun Instagram @hendra_sahabatindahpeduli, beberapa waktu lalu.
Dalam video unggahan, terlihat banyak gulali yang siap dijual oleh Abah Ahmad.
Biasanya Abah Ahmad berjualan menggunakan sepeda.
Namun tidak dikayuh, ia justru hanya mendorong sepedanya.
Setiap harinya, ia biasa mendorong sepeda jualan keliling hingga jarak 9 kilometer.
Abah Ahmad berjualan mulai dari pukul 06.00 WIB hingga sore hari.
"Namanya Abah Ahmad (80th) penjual Gulali Jadul tahun 90an,
Berangkat dari jam 6 pagi sampai sore dengan kurang lebih menempuh dorong sepeda 9Km setiap hari," tulis pengunggah, Rabu (4/9/2024).
Ia mengaku harus berjualan karena demi membayar kontrakan.
"Abah kalau enggak jualan, kemarin aja kontrakan belum dibayar, bener-bener bukan bohong," kata Abah Ahmad.
Abah Ahmad bahkan rela tidak makan demi menyisihkan uangnya untuk membayar kontrakan.
Baca juga: Cuma Dapat Untung Rp3 Ribu, Abah Iman Pilu 2 Hari Keliling Pikul Jualan Pisang Belum Ada yang Beli
Saat sakit pun ia harus tetap berjualan lantaran takut diusir dari konrakan jika telat membayar.
"Abah sampai korbankan tidak makan demi sisihkan uang untuk bayar kontrakan. Dalam keadaan sakit. bahkan abah paksakan harus berangkat jualan.
Tiap bulan, abah tertekan agar tidak diusir dari kontrakan yang Ia tempati sendirian," tulis pengunggah, melansir Tribun Jabar.
Adapun harga kontrakan yang ditempati Abah Ahmad sebesar Rp500.000.
Nominal tersebut berat bagi Abah Ahmad.
"Setiap bulan abah harus sisihkan 500ribu untuk membayar kontrakan. Abah Ahmad sampai korbankan tidak makan, karena nominal itu buat abah begitu berat sedangkan harga gulalinya 2000 perak dengan untung tak banyak," sambung pengunggah.
Meski berjualan keliling, Abah Ahmad tidak lupa membawa Quran dan sarung untuk salat.
Abah Ahmad juga terlihat menyempatkan membaca Quran di pinggir jalan sembari menunggu pembeli.
Diketahui, Abah Ahmad hanya tinggal sendirian sejak istrinya meninggal, beberapa tahun lalu.
Pulang dari jualan keliling dan sampai di rumah, Abah Ahmad juga tidak langsung beristirahat.
Abah Ahmad terlihat membuat stok gulali untuk dijual di hari selanjutnya.
Jika stok sudah habis terjual, Abah Ahmad bahkan harus membuat kembali hingga larut malam.
Abah Ahmad pun mengaku ingin sekali berjualan di rumah.
Pasalnya ia mengaku sudah sering sakit dan tidak kuat berjalan jauh.
Kisah Abah Ahmad pun menuai simpati dari netizen.
@fai***: Cb bawa ke gria lansia di malang minnn biar ga repot2 lagi jualan kakeknyaaa.
@Thr***: Ya Allah pak sehat2, panjang umur, banyak rejeki Aamiin ya Rabb
@sof***: Ya allah perluwas lh rejeki abh ahmad..amiin
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
| Pecatan Polisi Pasrah Istrinya Bakal Dinikahi Aiptu I yang Dua Kali Digerebek Selingkuh |
|
|---|
| Gol Rizky Ridho Masuk Puskas Awards 2025, Apa itu? Lihat Cara Votingnya |
|
|---|
| Nasib Firman, Guru SD Disuruh Minta Maaf usai Merekam Video Kelas yang Plafonnya Ambruk |
|
|---|
| Siswi Miskin Pakai Sandal karena Sepatu Rusak Tapi Malah Digunting Guru, Ortu Tak Mampu Belikan Baru |
|
|---|
| Dulu Divonis Dokter Tak Bisa Hidup sampai Umur 4 Tahun, Bayi Tanpa Otak Kini Rayakan Ultah ke 20 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/sosok-penjual-susu-kedelai-membaca-Quran-sambil-menunggu-dagangannya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.