Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tinggal di Gubuk Reyot, Siswi SMK Sendirian Rawat Ibunya yang Buta, Bantuan dari Pemerintah Seadanya

Tinggal di gubuk reyot, siswi SMK sendirian rawat ibunya yang buta, bantuan dari pemerintah seadanya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Siswi SMK Febri sendirian merawat sang ibu yang mengalami kebutaan, saat ditemui di rumahnya, Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Kamis (17/10/2024). 

"Sampai terenyuh itu, pukul 21.00 mengantar ibunya periksa."

"Karena ibunya buta, dituntun, jalan kaki sekira 2 kilometer ketika ibunya sakit," ujarnya. 

Febri siswi SMK rawat ibu buta sendirian selama enam tahun
Febri siswi SMK rawat ibu buta sendirian selama enam tahun (Tribun Solo)

Lebih lanjut Jaroni menceritakan, sebelum buta, Suri ibu Febri menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal suami sejak delapan tahun lalu.

Untuk menghidupi keluarganya, Suri menjadi buruh tani.

Namun, dua tahun kemudian, Suri menderita penyakit katarak hingga kini menyebabkan kebutaan pada matanya.

Jaroni mengatakan, untuk merawat ibunya berobat, Febri terhalang biaya.

"Sejak enam tahun yang lalu, matanya tidak bisa lihat, buta sampai sekarang, terus diobatkan, tapi tidak ada biaya," jelasnya. 

Lebih lanjut, Jaroni mengatakan bahwa Suri memiliki tiga anak.

Dua anak di antaranya anak laki-laki dan Febri adalah anak perempuan satu-satunya.

Namun dua anak laki-laki atau kakak Febri tersebut ternyata tak tinggal di Sragen bersama Suri.

Hal itu lantaran salah satu anaknya diadopsi, sementara satu anak lelakinya lagi merantau.

Anak lelaki Suri yang merantau inipun ternyata tak pernah pulang, bahkan tak pernah berkirim uang.

Baca juga: Keliling Pikul Boks Jualan Roti Tradisional Rp2000, Andri Kerap Diusir Sekolahan: Mengganggu

Sementara itu, Suri yang tadinya buruh tani terpaksa berhenti bekerja karena kondisinya yang buta.

Pilunya untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya, Suri dan Febri hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

Sedangkan bantuan pemerintah itupun dikirim setiap dua bulan sekali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved