Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

15 Tahun Jualan Kue Rangi Meski Kaki Tak Sempurna, Aki Uyung Nangis Dapat Rp 2 Juta: Orang Kampung

Sosok Aki Uyung penjual kue rangi nangis dagangannya diborong hingga dapat Rp 2 juta.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram Donny Ramadhan
15 Tahun Jualan Kue Rangi Meski Kaki Tak Sempurna, Aki Uyung Nangis Dapat Rp 2 Juta: Orang Kampung 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Aki Uyung penjual kue rangi nangis dagangannya diborong hingga dapat Rp 2 juta.

Pria berusia 73 tahun itu beruntung bertemu dengan konten kreator Donny Ramadhan.

 Dalam postingan di akun Instagram @donnyra, Donny Ramadhan tampak bertemu dengan Aki Uyung di jalanan.

Warganet menyebut lokasi Aki Uyung di kawasan Cipinang, Komplek Polri. 

Lainnya, menyebut Aki Uyung sering berkeliling di daerah Tubagus Badarudin dekat Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

"Pak jualan apa Pak?" tanya Donny Ramadhan.

"Kue rangi," jawab Aki Uyung.

"Berapa nih pak, kue rangi?" tanya Donny lagi.

"Yang segede ikan gurame Rp 7000-an," ujar Aki Uyung, melansir dari TribunJakarta.

Donny sempat terkejut mendengar menu tersebut. 

Ia lalu memesan kue rangi sebesar ikan gurame.

Sembari menyiapkan pesanan, Aki Uyung ngobrol dengan Donny.

Baca juga: Tiap Hari Rais Bocah SD Keliling Jualan Jajan Meski Tak Punya Tangan, Hanya Hidup Bersama Neneknya

Aki Uyung mengaku telah berjualan kue rangi selama 15 tahun.

Gerobaknya tertulis kue rangi aku rindu aki gaul.

Ditanya artinya, Aki Uyung malah bernyanyi.

"Yang pada hari Rebo naksir kue rangi dibikinin kue rangi," nyanyi Aki Uyung.

Aki mengatakan terpaksa berjualan kue rangi meski telah lanjut usia untuk mencari makan. 

Aki Uyung juga mengaku dirinya menderita penyakit asam urat.

Jari kaki Aki Uyung juga nampak tidak sempurna.

"Namanya orang kampung kan, kalau musim hujan mikul, akinya ga mau pakai sepatu jadi ngejegan," kata Aki Uyung sambil menunjukkan kue rangi yang mirip ikan gurame.

Baca juga: Rela Keliling Jualan Kerupuk sebelum Ngajar, Guru Honorer Pilu Gajinya Tak Mampu Sekolahkan Anak

Aki bercerita saat ini sudah banyak pesaing. Hal itu yang membuat Aki membawa bahan kue rangi tidak banyak.

Ia menyebut anak muda saat ini tidak mengenal kue rangi. Mereka lebih mengenal jajanan cilok, cilung dan cireng.

Donny Ramadhan lalu memborong dagangan Aki Uyung untuk dibagi-bagikan.

"Bagus bener ya Allah buat amal jariyah. Alhamdulillah," kata Aki Uyung penuh syukur.

Terlihat, Aki Uyung meniup kayu bakar sambil menyiapkan pesanan Donny. 

"Anak suka ngasih uang enggak," tanya Donny.

"Ya Allah malah begini kemarin Aki ngirimin mau sekolah katanya ga punya bekal," katanya.

Donny lalu mencoba kue rangi bikinan Aki Uyung. "Wow mantap," imbuhnya.

Kemudian, kue rangi yang diborong Donny Ramadhan dibagikan kepada warga sekitar.

Mereka berterimakasih dapat menikmati kue rangi.

"Alhamdulillah mudah-mudahan yang balasnya Allah SWT," kata Aki Uyung.

Donny lalu bertanya biaya seluruh kue yang diborongnya. Aki mengaku tidak tahu dan meminta Donny menghitung sendiri.

"Aki mah percaya," imbuhnya.

Donny lalu memberikan uang sebesar Rp 2 juta kepada Aki Uyung.

Aki pun menangis tidak percaya mendapatkan uang sebanyak itu. "Ya Allah, banyak amat," katanya.

Boro megang juta-juta gini kadang ga ngegaji berdyukur sama Allah ga ninggal salat lima waktu kalau ditakdirkan aki udah meninggal ya, berarti Allah nemuin rezeki," ujar Aki Uyung.

"Udah Aki jangan menangis," ujar Donny.

Donny menyebut uang tersebut dokter ahli di bidang kecantikan di Indonesia, dr. Richard Lee.

"Alhamdulillah, titip salam ke pak dokter, dikasih sehat-sehat badannya dipanjangkan umurnya," kata Aki Uyung.

Aki Uyung lalu meminta izin untuk pulang sambil mendorong gerobak kue rangi.

Video tersebut lalu mendapatkan reaksi dari warganet.

@miefthachul: Ya allah si aki, ini ka don kmren aku kasih Baju juga alhamdulillah itu baju dipake sm si aki… di kadang lewat dpn rmh area rwmngn, suka bgt nyanyi Sundaan

Baca juga: Keliling Jualan Cobek, Mbah Endang Rela Bawa Dagangan Berat sampai Ngos-ngosan, Untung Cuma Rp5 Ribu

Sebelunya juga viral kisah penjual roti tradisional keliling di Kota Cantik Palangkaraya. 

Sosok penjual roti tradisional tersebut bernama Andri (55).

Ia harus memikul dua boks tiap hari yang ukuran sama.

Dua boks tersebut berisi roti berbentuk bulat dengan varian bermacam-macam rasa.

Dirinya harus berjuang dan optimis jajanannya laku dan habis terjual.

Meskipun pedagang roti atau toko-toko roti modern saat ini sudah begitu marak.

Andri tetap berada di bawah terik matahari dan harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk jualan.

Pria paruh baya tersebut biasanya memikul boks roti tradisional dari tempat bosnya untuk mengambil roti.

Ia lalu berkeliling untuk berjualan.

Saat dibincangi, Andri sedang beristirahat di pinggir Jalan Yos Sudarso 3 sembari menunggu calon pembeli yang datang.

Baca juga: Nasib Ainun Siswi SD Penjual Permen Jahe Ditangkap Satpol PP, Nangis Kelaparan Demi Bayar Kontrakan

Terlihat pembeli membeli rotinya dua atau tiga biji dengan rasa cokelat, Rabu (23/10/2024).

Andri mengatakan, rute untuk menjual roti pikulnya tersebut, dirinya harus naik angkot menuju Bundaran Besar Palangka Raya.

Kemudian turun dari Bundaran Besar sekitar jam lima pagi, lalu ia berjalan berkilo-kilometer membawa dagangannya.

"Kalau mau habis dagangannya sebelum sore, saya berjalan menuju Bundaran Besar arah pulang untuk menunggu angkot yang lewat."

"Tapi kalau tidak habis ya tidak bisa pulang, selain angkot yang sudah tidak tersedia lagi di sore hari, juga tidak dapat upah pada hari itu karena rotinya masih banyak yang belum laku."

"Kadang harus jalan sampai pagi menuju rumah milik bosnya," ucapnya dengan nada yang sedih.

Pria bertubuh gempal itupun mengeluhkan saat sudah mulai sore, dirinya harus segera cepat menjual roti tersebut, karena daya tahan hanya dua hari saja.

Belum lagi ketika berjualan di depan sekolah, yang tak diperbolehkan lantaran dianggap mengganggu kawasan pendidikan.

Atau pun merasa di kantin sekolah merasa tersaingi akan keberadaannya.

Namun tak semudah itu untuk bisa jualan di tempat ramai, misalnya saja di depan sekolah.

Ia mengatakan, "Pernah jualan depan sekolah, namun saat jualannya ramai siswa yang beli, akhirnya dari pihak sekolah menyuruh agak jauh dari depan sekolah. Karena takut kantin sekolah tersaingi. Dari 300 roti yang ia jual, penghasilan sehari kalau laku banyak antara Rp100.000-150.000."

Andri pun menjelaskan, untuk harga rotinya dibanderol Rp2.000 dengan aneka macam rasa seperti cokelat, strawberry, keju, kelapa, dan lain-lain.

Selain itu dirinya menceritakan kalau dirinya merantau ke Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Ia mengatakan, dirinya berasal dari Pulau Jawa dan sudah enam bulan berada di Kota Cantik.

Untuk saat ini, dirinya tinggal di rumah bos yang sekaligus tempat produksi roti tradisional ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved