Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Istri Panik Suami Tewas usai Masak Mie Kurang Matang, Pertengkaran Memanas saat Kartu ATM Disinggung

Seorang suami dibunuh istri perkara masak mie kurang matang. Peristiwa tragis ini terjadi di Cibinong, Bogor pada Selasa (29/10/2024).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H
Istri Panik Suami Tewas usai Masak Mie Kurang Matang, Pertengkaran Memanas saat Kartu ATM Disinggung 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang suami dibunuh istri perkara masak mie kurang matang.

Peristiwa tragis ini terjadi di Cibinong, Bogor pada Selasa (29/10/2024).

Korban diketahui bernama Cecen Effeny (48).

Kronologi kejadian pun terungkap.

Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo mengaku peristiwa itu bermula kala korban bersama istrinya RA dan anaknya berusia empat tahun usai menginap dari rumah keluarganya.

Pada saat itu situasi masih baik-baik saja dan bahkan korban pun sempat membuatkan mie rebus untuk sang istri.

Namun karena mie tersebut kurang matang RA tak mau memakannya.

Kemudian awal pertengkaran dimulai saat sang istri mempertanyakan kartu ATM gaji korban yang selama ini disembunyikan oleh korban dan tidak pernah memberitahu atau menyerahkannya.

"Akibat selisih paham tersebut keduanya bertengkar hingga akhirnya berdasarkan keterangan saksi RA, korban pergi ke dapur sambil mengatakan 'ayo kita bunuh-bunuhan aja' dan korban mengambil dua bilah pisau dapur," ungkapnya dilansir dari Tribun Bogor, Kamis (31/10/2024).

Baca juga: Istri Bunuh Suami Usai Ditalak Cerai, Korban Sempat Curhat Pelaku Ringan Tangan Sampai Ketakutan

Usai mengambil pisau, kata dia, korban melemparkannya ke arah sang istri yang sedang duduk di tempat tidur.

Namun pisau tersebut terjatuh ke kolong tempat tidur.

Berdasarkan keterangan RA, suaminya saat itu mencoba mendekati untuk menyerangnya menggunakan sebilah pisau dapur ke arah wajah.

"Karena untuk membela diri dari serangan korban tersebut, akhirnya saksi mendorong tubuh korban dan saksi langsung berlari keluar rumah untuk bersembunyi, sehubungan takut dikejar oleh korban," terangnya.

Setelah berlari keluar rumah, sang istri nampaknya merasa heran lantaran suaminya tak kunjung mengejarnya.

Sekitar kurang lebih 10 menit bersembunyi di luar, RA pun memberanikan diri untuk melihat korban ke dalam rumah dengan mengintipnya dari celah pintu.

"Saksi (RA) mendapati korban sudah dalam kondisi tidur miring di depan lemari televisi yang berada di ruang tengah dengan kondisi dari hidung mengeluarkan darah," jelasnya.

Baca juga: Pengakuan Soleh Bunuh Suami Baru Mantan Istri saat Malam Pertama, Kesal Dini Bahagia setelah Dicerai

Karena panik, RA pun meminta bantuan kepada tetangganya hingga akhirnya melapor kepada ketua RW setempat dan diteruskan kepada pihak berwajib.

Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RS Polri Soekanto guna dilakukan autopsi untuk mengungkap penyebab pasti tewasnya korban.

"Korban dan saksi RA adalah pasangan suami isteri yang dikenal oleh tetangga memang kerap bertengkar terkait perkara ekonomi," ujarnya.

 "Diduga akibat didorong dan terbentur kemudian terjatuh dan meninggal dunia," pungkasnya.

Sebelumnya, pilu kematian seorang istri yang merupakan wanita muda.

Setelah menikah dan menjadi seorang istri, wanita ini menerima perlakuan buruk dari suami dan keluarga.

Ibu muda tewas karena perkara tak mau buatkan kopi untuk suaminya.

Kondisi pilu ini diperparah lagi dengan aksi licik ketiganya.

Setelah dibunuh dengan cara dicekik, jasad wanita berinisial FS itu kemudian digantung oleh ketiganya di dalam rumah.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (3/1/2023).

Rupanya ketiga tersangka sudah merencanakan pembunuhan tersebut sejak Minggu (1/1/2023).

Namun ketiganya bersembunyi di balik skenario licik dan berakting di depan para tetangga.

Korban FS sendiri merupakan warga Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Baca juga: Istri Bunuh Suami karena Sering Diselingkuhi, Anak & Mantu Terlibat, Akting Gagal saat Polisi Datang

Pembunuhan itu pertama kali terungkap saat adik ipar korban, R (13) melihat FS menggantung di rumah suaminya, di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Lombok Tengah.

R menemukan FS menggantung pada pukul 11.30 Wita, Selasa (3/1/2023).

Ketakutan melihat FS, R pun kemudian langsung beteriak memanggil orangtuanya, S (50) yang tak lain mertua korban.

Mendengar teriakan R, S pun langsung datang dan meminta tolong kepada tetangganya.

Warga yang datang pun langsung menghubungi suami korban yang sedang bekerja di kebun.

Saat itu juga jasad FS langsung dibawa ke rumah sakit.

Padahal ketiganya merupakan dalang di balik keadaan jasad FS yang menggantung di rumah.

Polisi berhasil menemukan fakta kunci yang membuat terungkapnya skenario licik nan keji yang dibuat ketiganya.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis, ditemukan ada bekas jeratan tali di leher korban.

Tak hanya itu saja, ada juga bekas jeratan tali di lutut kiri FS.

Baca juga: 7 Bulan Buron Usai Bantu Saudara Bunuh Suami Mantan Istri, Pelarian Pia di Jember Berakhir di Bui

Melihat kondisi luka yang janggal itu, orangtua FS pun sepakat melakukan otopsi dan jasad FS dibawa ke RS Bhayangkara.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama mengatakan ada kejanggalan posisi korban yang sempat diduga gantung diri.

Menurut Iptu Redho, posisi kaki korban menyentuh lantai dan posisi lehernya yang digantung sangat rendah.

"Intinya ada luka yang mengarah pada kekerasan," kata Redho dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Kemudian berdasarkan hasil olah TKP, polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa keluarga terdekat.

Lalu berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap bahwa FS ternyata dibunuh oleh suaminya, MR (20), mertua korban S (46) dan ipar korban, SA (28).

Iptu Redho mengatakan MR bersama ibu dan kakak iparnya merencanakan membunuh FS sejak 1 Januari 2023.

Ia menuturkan, motif dari pembunuhan tersebut dipicu kekesalan atas sikap korban yang dianggap tidak patuh pada perintah suami dan keluarganya.

"Latar belakang dari pembunuhan tersebut bermula dari sikap istri pelaku (korban) yang tidak pernah mempedulikan suaminya dan setiap hari hanya bermain HP, seperti kalau disuruh buat kopi jarang mau," kata Redho.

Puncak kemarahan para pelaku adalah saat korban pulang ke rumah orangtuanya yang berada di Lombok Timur.

Saat itu korban diajak pulang oleh suaminya, namun tidak mau.

"Korban juga pernah pulang ke rumah orangtuanya di Kecamatan Jerowaru, selama satu bulan lebih dan ketika dijemput suaminya korban tidak mau balik kerumah suaminya di Desa Lantan, hal ini yang memicu kemarahan suami korban, ibu korban dan kakak korban," kata Redho.

Lalu pada Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 07.30 WIB, MR pulang ke rumahnya setelah mengantar bapaknya ke hutan.

Lalu MR meminta korban membuatkan kopi.

Namun permintaan tersebut tak dihiraukan oleh korban.

MR pun marah dan memukul pipi korban.

Ia juga mencekik serta mendorong korban hingga terjatuh.

Baca juga: Tragedi Istri Bunuh Suami karena Piala Dunia, Pelaku Muak Korban Begadang dan Berisik, Kini Menyesal

Di saat bersamaan SA, kakak ipar korban mengikat kaki korban hingga FS tak bisa melawan.

Sementara itu, mertua korban mengambil tali yang ada di dapur untuk menjerat leher korban.

Setelah melihat kondisi korban lemas dan diyakini telah tewas, pelaku kemudian membuat skenario menggantung korban agar terlihat bunuh diri.

"Setelah diyakini meninggal. Kemudian bersama-sama, MR memegang kepalanya, ibu S memegang ketiak, dan SA ipar memegang kaki untuk menggantung korban agar terlihat seperti bunuh diri," kata Redho.

Tiga pelaku diancam dengan pasal pembunuhan berencana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 340 KUHP sub.

Pasal 338 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved