Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Tupperware Tak Jadi Bangkrut? Pengadilan Sepakat Selamatkan, Bakal Diakuisisi 2 Perusahaan

Beberapa waktu lalu, brand Amerika Serikat, Tupperware, terancam bangkrut dan kini kembali bangkit.

Editor: Olga Mardianita
Tupperware
Tupperware 

TRIBUNJATIM.COM - Tupperware akan diakuisisi setelah terancam bangkrut.

Kebangkitan perusahaan wadah makanan asal Amerika Serikat ini berkat pengadilan Wilmington, Delaware, yang sepakat menyelamatkan perusahaan.

Dalam sidang, Tupperware sepakat menjual nama merek dan aset utama kepada dua kelompok pemberi pinjaman.

Mengutip dari Reuters, mereka adalah Stonehill Capital Management dan Alden Global Capital.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Sepinya Restoran Raffi Ahmad Viral, Alvin Lim Heran Bisnis Kaesang Selalu Bangkrut: Enggak Jalan

Dalam perjanjian tersebut tak haya pabrik Tupperware saja yang diakuisisi, nantinya Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital turut mengakuisisi nama merek Tupperware dan asetnya di pasar Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.

Perjanjian penjualan tersebut juga mengharuskan Tupperware untuk menjadi perusahaan swasta di bawah kepemilikan yang mendukung dari kelompok pemberi pinjaman pembelian.

Meliputi manajer dana lindung nilai Stonehill Capital Management dan Alden Global Capital.

Melalui cara ini, pengadilan AS berharap Tupperware bisa kembali mempertahankan bisnis, serta menyelamatkan hubungan pelanggan, dan para pekerjaan dari ancaman PHK Massal, setelah sebelumnya perusahaan wadah makanan kondang asal AS ini mengalami pembengkakan utang hingga terancam bangkrut.

Tupperware merupakan merek produk wadah makanan dan peralatan rumah tangga yang diciptakan oleh seorang insinyur kimia bernama Earl Tupper pada tahun 1946 di AS.

Earl Tupper yang telah berkecimpung di industri plastik selama bertahun-tahun.

Sukses menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau. 

Baca juga: Nelangsa Badut Penjual Balon, Dulu Bangkrut Jual Martabak Telur, Keluarga Tak Tahu Ganti Kerja: Malu

Inovasi ini digagas Earl Tupper untuk mengurangi limbah plastik, lantaran merek Tupperware didesain agar bisa dipakai berulang kali, sehingga bisa mengurangi pemakaian plastik sekali pakai yang berkontribusi merusak lingkungan.

Dengan keunggulan ini tak sedikit ibu–ibu yang memilih untuk menggunakan Tupperware, popularitasnya yang sempat meledak bahkan membuat Tupperware memiliki nilai yang begitu berharga hingga beberapa tahun lalu sempat tersiar kabar apabila produk tersebut bisa digadaikan bila pemiliknya butuh dana segar.

Namun memasuki tahun 2022, produk wadah makanan yang telah menguasai pasar global selama 77 tahun, perlahan mulai gagal menarik pelanggan yang lebih muda.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved