Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Punya Pengalaman 17 Tahun, Insinyur Kaget Lamaran Kerjanya Ditolak karena IPK: Saya Negosisasi Gaji

Tengah viral di media sosial curhat insinyur ditolak kerja karena IPK. Padahal pengalaman kerjanya sudah 17 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Shutterstock
Punya Pengalaman 17 Tahun, Insinyur Kaget Lamaran Kerjanya Ditolak karena IPK: Saya Negosisasi Gaji 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial curhat insinyur ditolak kerja karena IPK.

Padahal pengalaman kerjanya sudah 17 tahun.

Insinyur di Malaysia itu juga memiliki banyak keahliwan.

Baru-baru ini ia melampiaskan kekesalannya kepada sebuah Perusahaan yang Terhubung dengan Pemerintah (Government-Linked Company/GLC) lokal karena “membuang-buang waktu” setelah awalnya setuju untuk mempekerjakannya tetapi akhirnya membatalkan tawaran tersebut setelah 3 bulan.

Melansir dari World of Buzz pada 3 November 2024 via TribunnewsMaker, kisahnya dibagikan oleh teman di grup Facebook Engineers Malaysia.

Disebutkan bahwa seorang insinyur Malaysia dengan pengalaman 17 tahun ditolak oleh perusahaan GLC karena IP-nya 3.00 pada dekade lalu.

Postingan tersebut mengungkapkan bahwa individu tersebut adalah seorang insinyur dengan pengalaman 17 tahun di industri ini.

Termasuk dalam bidang konsultasi, dan memiliki gelar Ir. dengan Sertifikat Praktik (PC). 

Selama wawancara untuk posisi yang dirahasiakan di perusahaan GLC, bos yang mewawancarainya setuju untuk mempekerjakannya dan bahkan menetapkan paket remunerasi.

Namun, setelah 3 bulan menunggu surat penawaran, insinyur tersebut tiba-tiba ditolak oleh perusahaan. 

Baca juga: Pelamar Kerja Syok Buat SKCK Tapi Harus Cantumkan Perusahaan Tujuan, Petugas: Kalau Gak Gitu Nyabang

Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) mengatakan kepadanya bahwa alasannya adalah karena adanya kebijakan baru dari perusahaan untuk hanya mempekerjakan mereka yang memiliki IPK di atas 3.00.

Ini berarti bahwa meskipun insinyur tersebut memiliki pengalaman hampir dua dekade di industri ini, dia ditolak karena IPK-nya di bawah 3,00 ketika dia masih sarjana.

Lebih parahnya lagi, posisi tersebut sebenarnya diisi oleh teman si insinyur.

Yang meskipun tidak memiliki tingkat kualifikasi dan pengalaman yang sama, namun memiliki IPK di atas 3,00 saat kuliah.

“Buang-buang waktu, 3 bulan menunggu surat penawaran, sungguh, ini membuang-buang waktu saya,

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved