Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asdamindo Minta Pemerintah Kaji Ulang Label BPA pada Galon, Berpotensi Rugikan UMKM Depot Isi Ulang

Asosiasi Depot Air Minum Isi Ulang Indonesia (Asdamindo) meminta pemerintah mengkaji ulang terkait kebijakan pelabelan Bisphenol A (BPA) pada galon

|
Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Ketua Asosiasi Depot Air Minum (Asdamindo), Erik Garnadi terkait label BPA pada galon 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Asosiasi Depot Air Minum Isi Ulang Indonesia (Asdamindo) meminta pemerintah mengkaji ulang terkait kebijakan pelabelan Bisphenol A (BPA) pada galon polikarbonat guna ulang.

Kebijakan harus dibuat dengan mengakomodir kepentingan semua pihak, termasuk UMKM.

Ketua Asosiasi Depot Air Minum (Asdamindo), Erik Garnadi menilai kebijakan pelabelan tersebut dapat berdampak pada UMKM Depot Air Minum (DAM) isi ulang.

"Jangan hanya karena mementingkan satu pihak akhirnya semua tidak jelas dan merugikan pihak lain. Dalam bisnis bersaing dengan sehat sajalah," kata Ketua Asdamindo, Erik Garnadi dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/11/2024).

Erik mengatakan, mayoritas galon yang dipakai masyarakat dalam mengisi ulang air di depot berbahan polikarbonat.

Dia menegaskan, masyarakat tidak mungkin menggunakan galon sekali pakai rapuh berbahan Polyethylene Terephthalate (PET) yang mudah rusak apabila dibersihkan di depot.

Dia melanjutkan, kerusakan itu akan memicu migrasi zat kimia berbahaya dalam galon sekali pakai ke air minum.

"Jika tidak menggunakan galon PC yang mengandung BPA lalu konsumen menggunakan apa? Karena kalau menggunakan galon tipis PET sekali pakai kan semakin berbahaya," katanya.

Erik melanjutkan, pemerintah dan otoritas terkait juga seharusnya menguji dengan betul dugaan-dugaan bahaya yang disebut-sebut disebabkan oleh BPA dalam galon polikarbonat.

Dia mengatakan, pembuktian secara konsisten itu diperlukan agar tidak ada asumsi negatif yang timbul dari informasi yang beredar.

Dia mendesak pemerintah dan semua stakeholder terkait untuk meluruskan isu negatif yang beredar di masyarakat terkait BPA dalam galon polikarbonat.

Dia berpendapat bahwa publik semestinya diberi pengetahuan terkait pemakaian dan penyimpanan galon secara aman, bukan justru malah ditakut-takuti.

"Galon Polikarbonat walau pembuatannya mengandung BPA kan sudah diuji oleh BPOM kalau aman digunakan. Dan apakah keluhan dari masyarakat yang sakit semata-mata dikarenakan menggunakan galon BPA?" tegasnya.

Sebelumnya, banyak informasi tidak utuh yang tersebar di tengah masyarakat terkait bahaya BPA dalam galon tebal Polikarbonat (PC).

Penyebaran informasi itu diduga dilakukan oknum tertentu secara sistematis agar masyarakat tidak lagi menggunakan galon tebal dan kuat berbahan polikarbonat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved