Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meteran Listriknya Tetiba Dicabut Petugas PLN, Doni Syok Disuruh Bayar Denda Rp6 Juta: Akal-akalan

Petugas PLN yang datang ke rumah juga disebut Doni tak menjalankan SOP yang semestinya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID - ISTIMEWA
Doni kaget meteran listrik dicabut petugas PLN dan disuruh bayar denda Rp6 juta 

"Mereka enggak ada bilang kalau itu curi arus. Cuma gara-gara baut kendor itu aja. Saya pun tidak pernah mempreteli meteran listrik saya," beber Doni. 

Begitu Doni sampai di rumah, meteran listrik tersebut sudah dicabut.

Pasalnya pada waktu itu Doni sedang bekerja dan tak berada di rumah.

Doni pun kaget saat diminta bayar denda Rp6 juta saat mengurusnya di kantor PLN.

"Saya diminta untuk datang ke kantor PLN. Atas kejadian itu saya dikenakan denda Rp6 juta," ujar Doni.

Baca juga: Petani Heran Diminta Bayar Rp3 Juta untuk Ambil Traktor Bantuan dari Pemerintah, Dalih Buat Syukuran

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai mekanik inipun menduga, jika apa yang dikatakan oleh petugas PLN tersebut hanya akal-akalan saja.

"Bisa saja kita menduga mereka yang melakukan perbuatan tersebut. Apalagi mereka datang ke rumah saya sudah tidak sesuai SOP," kata Doni. 

Sementara itu, manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pangkalan Brandan, saat ditemui wartawan tak berada di kantornya. 

"Manager lagi tidak dikantor, sedang ada kegiatan di luar," ujar seorang sekuriti.

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Doni Eka Putra warga Jalan Sutomo, Lingkungan Karya, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan, Sabtu (9/11/2024).
Doni Eka Putra warga Jalan Sutomo, Lingkungan Karya, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan, Sabtu (9/11/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID)

Sementara itu, sempat viral curhatan ibu rumah tangga di Bekasi yang mengeluhkan tagihan air PDAM yang membengkak.

Ia mengaku kaget karena tagihan air PDAM yang harus dibayarkan lebih dari 10 kali lipat.

Padahal ia mengaku, air di lingkungan rumahnya itu mati sudah dua minggu.

Ibu-ibu itupun mengaku sudah berusaha mendatangi kantor PDAM namun tidak mendapatkan solusi apapun.

Ia kini hanya bisa pasrah, meski tak tahu harus mencari uang ke mana untuk membayarnya.

Akhirnya ia pun menceritakan curhatannya di media sosial.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved