Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Beli Pertalite di Jombang Mulai Pakai QR Code, Konsumen yang Belum Punya Barcode Beralih ke Pertamax

Pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jombang mulai menggunakan Quick Response

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo
Petugas SPBU Sumobito saat Memindai QR Code Subsidi Tepat Sasaran Milik Konsumen, dalam judul "Pembelian Pertalite di Jombang Mulai Pakai QR Code, Konsumen yang Belum Punya Terpaksa Beli Pertamax" 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 
 
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jombang mulai menggunakan Quick Response Code atau QR Code. 

Jenis barcode ini dapat dibawa dengan mudah oleh perangkat digital. Uji coba ini baru dilakukan meskipun sudah disosialisasikan di SPBU selama 6 bulan. Sejumlah konsumen yang belum memiliki QR Code tampak harus rela membeli BBM jenis Pertamax. 

Seperti terpantau di SPBU 54.614.29 di Kecamatan Sumobito Jombang. Terlihat ada sebuah mobil Suzuki Carry masuk ke SPBU yang berada di jalur alternatif Jombang-Mojokerto. Mobil keluaran tahun 1980-an itu mampir ke SPBU untuk mengisi BBM jenis pertalite. 

Petugas SPBU bernama Nata yang berjaga, langsung meminta pengemudi untuk menunjukkan barcode subsidi tepat sasaran. Namun saat Nata meminta menunjukkan barcode, pengemudi terserah tampak menggelengkan kepala, tanda ia tidak memiliki barcode BBM subsidi. 

Karena pengemudi tidak memiliki barcode itu, petugas PBNU tidak bisa mengabulkan permintaan pengemudi Carry untuk mengisi pertalite. Petugas lalu menyarankan agar pengemudi tersebut mendaftar. Namun konsumen tersebut memilih untuk antre di jalur pertamax.

"Jadi mulai tanggal 5 November kemarin di SPBU ini menerapkan QR Code untuk pembelian BBM pertalite. Namun bagi yang tidak memiliki barcode tidak bisa mengisi pertalite. Sehingga mereka mengisi BBM mobilnya menggunakan Pertamax," ucap Nata saat dikonfirmasi pada Rabu (13/11/2034). 

Hal serupa juga dialami oleh pengemudi Mobil Daihatsu Zebra warna silver. Saat itu juga hendak mengisi pertalite di SPBU Sumobito, Jombang. Serupa, karena belum memiliki QR Code, pengemudi kendaraan tersebut dengan terpaksa harus mengisi BBM mobilnya dengan jenis Pertamax. 

"Untuk Pertalite ini khusus yang bersubsidi. Harganya itu Rp 10 ribu per liter, Pertamax non-subsidi harganya Rp 12.100 per liter," ujarnya. 

Baca juga: Cara Mudah Daftar QR Code MyPertamina Buat Beli Pertalite, Lebih dari 5,5 Juta Kendaraan Sudah Punya

Petugas SPBU Sumobito saat Memindai QR Code Subsidi Tepat Sasaran Milik Konsumen
Petugas SPBU Sumobito saat Memindai QR Code Subsidi Tepat Sasaran Milik Konsumen (tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo)

Baca juga: Pria Pengendara Mobil Marah Ditolak Isi Bensin Subsidi Pakai QR Code, Pertamina Ungkap Penyebabnya

Sementara itu, menurut salah satu konsumen yang sudah memiliki QR Code, yakni Luluk Indrawati (40) warga Kecamatan Kesamben, Jombang mengaku membuat QR Code membutuhkan waktu 30 menit. 

Luluk menuruti permintaan petugas, dia menyodorkan QR Code yang sudah dicetak seukuran e-KTP. Petugas melakukan pemindaian. Petugas SPBU kemudian mengisi BBM jenis Pertalite sesuai permintaan konsumen ke mobil milik Luluk. 

Ia mengakui lebih mudah menggunakan QR Code, baginya mengisi BBM dengan barcode lebih mudah dan tidak ribet. Ia menceritakan, sebenarnya pada 4 November 2024, ia memang sempat membeli Pertalite di SPBU Sumobito. 

Ketika itu, petugas mengingatkan kepadanya agar segera membuat QR code dengan cara mendaftar di subsiditepat.mypertamina.id Pasalnya, ujicoba pembelian pertalite pakai QR code berlaku mulai 5 November 2024.

Luluk kemudian membuka media sosial, untuk mencari panduan mendaftar sebagai pengguna BBM bersubsidi. Kemudian ia memasukkan sejumlah dokumen. 

Di antaranya, e-KTP, foto STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), foto mobil miliknya, serta mengisi identitas diri. Sekitar 30 menit pendaftaran tersebut berhasil. Luluk mendapatkan QR code dari aplikasi Mypertamina. 

Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina Turun Per 1 Oktober 2024, Beli Pertalite Harus Pakai QR Code

"Supaya lebih efektif, jadi saya cetak seperti KTP agar lebih mudah dibawa. Hari ini pertama membeli Pertalite pakai QR Code, dan semua lancar," ungkapnya. 

Luluk mengatakan tidak masalah ada mekanisme pembelian Pertalite dengan QR Code. Karena hal itu bisa membedakan konsumen bersubdisi dan non-subsidi. 

"Keuntungannya konsumen bisa mendapatkan subsidi yang bisa dimanfaatkan dan sesuai peruntukannya. Disamping itu, penggunaan QR Code adalah salah satu langkah agar BBM bersubsidi tepat sasaran," jelasnya. 

Sementara itu, dari keterangan yang digali SURYA dari berbagai sumber, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengakui animo masyarakat Jatim cukup tinggi. Saat ini  tercatat ada 700 ribu lebih mobil yang terdaftar sebagai pembeli Pertalite memakai QR Code di Jawa Timur.

Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus merinci total di Jatim ada 747.748 kendaraan yang sudah terdaftar. 

Baca juga: Ambulans Dilarang Isi Solar imbas Tak Punya QR Code hingga Jenazah Diturunkan, Pertamina: Nopol Mati

Cara Mudah Daftar QR Code MyPertamina

Berikut ini cara daftar QR Code MyPertamina untuk beli BBM Pertalite.

Terpantau sudah ada lebih dari 5,5 Juta kendaraan yang melakukan login.

Sebanyak 5,5 juta kendaraan di Indonesia telah memiliki QR Code MyPertamina untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Hingga 1 Oktober 2024, PT Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa jumlah pendaftar yang telah mendapatkan QR Code mencapai 5.515.878 unit kendaraan.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk segera mendaftarkan kendaraannya dan mendapatkan QR Code tersebut.

Fokus Sosialisasi QR Code MyPertamina Program QR Code Pertalite saat ini difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali).

Selain itu fokus juga ditargetkan untuk luar Jamali, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU - Pertamina mengharuskan penggunaan QR Code MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU - Pertamina mengharuskan penggunaan QR Code MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi. (Tribunnews.com)

"Upaya ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menyalurkan subsidi tepat sasaran," jelas Heppy dikutip dari Kontan, Selasa (8/10/2024).

QR Code ini terhubung langsung dengan kendaraan melalui dokumen STNK yang dimiliki, dan setiap kendaraan hanya akan memiliki satu kode QR.

Heppy mengimbau agar masyarakat menjaga kerahasiaan kode QR tersebut untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk Anda yang belum mendaftar QR Code MyPertamina, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti melalui situs resmi https://subsiditepat.mypertamina.id:

  • Buka situs https://subsiditepat.mypertamina.id
  • Klik tombol "Daftar Sekarang" untuk membuat akun baru.
  • Baca dan ceklis syarat serta ketentuan, lalu lanjutkan proses pendaftaran.
  • Isi formulir pendaftaran dengan data pribadi seperti nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor ponsel, email, dan kata sandi.
  • Anda akan menerima email aktivasi dari Subsidi Tepat di email yang didaftarkan.
  • Buka email tersebut dan klik "Aktivasi Alamat Email".
  • Setelah aktivasi berhasil, login ke akun Subsidi Tepat menggunakan NIK dan kata sandi yang sudah dibuat.
  • Setelah berhasil login, Anda akan menerima kode verifikasi melalui email.
  • Masukkan kode verifikasi tersebut di laman Subsidi Tepat.
  • Isi data diri dan domisili, lalu unggah foto KTP.
  • Klik "Daftarkan Kendaraan".
  • Pilih jenis kendaraan dan masukkan data kendaraan, lalu pilih "Cek Data Unit".
  • Unggah foto kendaraan yang diminta.
  • Tambahkan pengguna kendaraan lain jika kendaraan digunakan oleh lebih dari satu orang.
  • Tunggu proses verifikasi yang memakan waktu hingga 14 hari.
  • Cek kembali hasil verifikasi di laman Subsidi Tepat.
  • Setelah verifikasi berhasil, Anda dapat mengunduh QR Code atau barcode yang akan digunakan saat membeli BBM subsidi.


 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved