Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Trenggalek 2024

Mas Ipin Padukan Inovasi Sawah Hemat Air dengan Sistem Tanam Haston, Suksekan Ketahanan Pangan

Calon Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin berkomitmen menyukseskan program ketahanan pangan yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin Dampingi Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini Tinjau Sawah Hemat Air di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Calon Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin berkomitmen menyukseskan program ketahanan pangan yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi, Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menuturkan, selama lima tahun pemerintahannya bersama Syah Muhammad Natanegara, produksi padi di Kabupaten Trenggalek selalu surplus.

"Rata-rata produksi padi kita per tahun 160 ribu ton, yang mana surplus sekitar 24 ribu ton setiap tahunnya. Trenggalek memang belum net eksporter atau sebagai lumbung pangan di Jawa Timur karena hanya 30 persen kawasan kita yang datar dan persawahan sisanya perbukitan dan kawasan hutan," ucap Mas Ipin, Kamis (14/11/2024).

Topografi tersebut menjadi tantangan Mas Ipin dalam memastikan transformasi ekonomi dan ketahan pangan di Trenggalek tanpa merusak kelestarian hutan.

Salah satu cara yang diinisiasi Mas Ipin adalah inovasi sawah hemat air dengan memanfaatkan lapisan geo membran atau semi permeabel.

Baca juga: Proses Pembebasan Lahan JLS Berlanjut, Pemkab Trenggalek Siapkan Rp 30 Miliar

"Mereka, petani-petani idenya luar biasa, tanah digali 50 cm diberi lapisan semi permeabel, tanahnya dikembalikan di situ, ketika diisi air, airnya tidak serta merta terserap ke tanah tapi bertahan di situ," lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut.

Dengan metode tersebut, yang dulunya lahan kering bisa diolah menjadi lahan yang bisa ditanami padi bahkan bisa panen sampai 4 kali dalam satu musim.

Inovasi tersebut ditularkan ke seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Trenggalek dengan menggelar lomba inovasi di bidang pertanian hemat air.

Baca juga: Begini Langkah Mas Ipin Berhasil Tekan Stunting di Trenggalek hingga 6 Persen

"Dari situ kreativitas petani bermunculan, salah satunya ada yang menggunakan dolomit dan sekam agar airnya tidak gampang meresap ke tanah," ucapnya.

Ada juga yang memadukan sawah hemat air dengan teknik penamaan haston, yaitu cara penanaman padi dengan menggunakan bibit tua umur 25-30 hari pasca semai, dengan jumlah bibit padat yaitu sebanyak 20-30 batang per lubang tanam.

Baca juga: Melalui Mening Deh, Cabup Mas Ipin Dekatkan Ratusan Layanan Masyarakat ke Pelosok Desa Trenggalek

"Dengan kombinasi tersebut petani bisa panen hingga 4 kali dalam satu tahun. Bahkan di musim kemarau banyak yang sudah panen ketiga walaupun tanpa irigasi teknis. Ini yang mendukung pertanian rendah emisi karena hemat air," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved