Berita Viral
Tiap Hari Usman Keliling Jadi Tukang Gali, Sudah Seminggu Tak Ada Kerjaan, Haru Diberi Makan Polisi
Sosok Usman tukang gali keliling viral di media sosial. Setiap harinya Usman keliling di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Usman tukang gali keliling viral di media sosial.
Setiap harinya Usman keliling di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Sosoknya viral setelah bertemu dengan Bripka Rizky Hikmat Setiawan, seorang polisi di Cimahi.
Momen pertemuan mereka dibagikan melalui akun Instagramnya @bangrizky_goww.
Melansir dari TribunJabar, dalam video yang diunggah, Bripka Rizky mengaku tidak sengaja bertemu dengan Usman saat patroli.
Ia pun memanggil Usman dan mengajaknya untuk makan siang.
Mulanya, pria yang berusia 70 tahun itu menolak ajakan Bripka Rizky.
Hingga akhirnya ia pun mengiyakan permintaan dari polisi tersebut.
Sesampainya di tempat makan, Usman tampak begitu menikmati dan lahap dengan makanan yang dipesan oleh Bripka Rizky.
Ia pun mulai bercerita kisah hidupnya saat ditanya oleh Bripka Rizky.
Pak Usman sebenarnya hanya merantau ke Cimahi, ia mengaku berasal dari Majalengka, Jawa Barat.
"Aslinya Majalengka di sini nyari pekerjaan tinggal di belakang taman mutiara," kata Usman, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (15/11/2024).
Baca juga: Nasib Mbah Aan Merenung di Masjid, 2 Hari Keliling tapi Tirai Bambu Jualannya Tak Kunjung Laku
Ia merantau ke Cimahi sejak tahun 1991, sementara istri dan anaknya tetap tinggal di Majalengka.
"Istri di Majalengka, di sini (Cimahi) sendirian," lanjutnya.
Sebelum berkeliling menjual jasa gali, Usman mengatakan dirinya juga sempat mangkal.
"Mangkal di Cimindi, cari pekerjaan," katanya.
Ketika mangkal ia menunggu orang yang memintanya untuk melakukan pekerjaan.
Ia juga terlihat membawa alat-alatnya, salah satunya cangkul.
"Nyuruh biasanya apa?," tanya Bripka Rizky.
"Yang nyuruh kadang-kadang ada, kadang-kadang engga. Biasanya nyuruh ada galian septic tank," kata Usman menerangkan.
Sudah seminggu pria yang berusia 70 tahun itu mengaku belum ada yang memakai jasanya tersebut.
Bahkan untuk makan pun ia terpaksa meminjam dulu pada temannya.
Baca juga: Tiap Hari Jualan Kopi Keliling, Dede Sebatang Kara Nangis Peluk Polisi Diberangkatkan Umroh: YaAllah
Bripka Rizky pun memberi makanan dan sembako untuk persediaan Usman.
Ia juga memberikan uang yang disembunyikan nominalnya.
"Ini untuk abah makan malem dan ada sembako tuh, tah ieu aya artos kangge abah, sing manfaat (ini ada uang untuk abah semoga bermanfaat)," kata Bripka Rizky.
Usman sangat berterima kasih kepada Bripka Rizky yang telah membantunya.
Kisah Usman ini pun viral dan telah ditonton 171 ribu dan dibanjiri komentar warganet.
@ade***.
Paaakk dari pas masih tinggal di bandung teh suka penasaran yg bawa itu kerja apa.. baru tau sekarang dan ya Allah sedih pak hatur nuhun pakpol udah ketemu udah bantuin. Sehat terus pak
@fil***.
sedih ya allah,ninggal bapak pas bade suapan pertama eta tangan na gemeter,rupina jiga nu teu acan tuang ti pagi panginten ya allah,yuswa tos 70 tapi alhamdulilah masih jagjag keneh k tinggal na,cing sehat nya bapak
@mis***.
Pak Usman sehat2 ya semoga Allah memberikan rezeky yang Tidak disangka2 aamiin , bang @bangrizky_goww semoga Allah membalas kebaikan Abang aamiin
@ron***.
Karunya bet ngahuleung panjang kitu pak SEMANGAT PEJUANG KELUARGA
Sementara itu, sebelumnya juga viral sosok Agus (72) seorang kakek berasal dari Bekasi, Jawa Barat.
Sehari-hari mbah Agus mencari nafkah sebagai penjual telur asin dan pempek di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Ia hidup sebatang kara, setelah ditelantarkan anak-anaknya selama 22 tahun.
Setelah ditinggal dua putra kandungnya, mbah Agus kian nelangsa ditinggal mati istri tercinta di tahun 2016.
Kini hidup seorang diri tanpa sanak saudara sama sekali, mbah Agus terpaksa berjualan demi menyambung hidup.
Tiap hari mbah Agus berjalan kaki dari rumahnya di Bekasi menuju Stasiun Manggarai sejak subuh.
Setibanya di Stasiun, mbah Agus langsung menggelar dagangannya di area pintu masuk.
Beruntung, mbah Agus diperbolehkan berjualan di sana lantaran kenal dengan petugas keamanannya.
Meski begitu, nasib mbah Agus tak lantas membaik.
Sebab dagangan mbah Agus sering tak laku bahkan setelah seharian ia menunggu pelanggan.
Baca juga: Keliling Jualan Kerupuk Meski Punya Tumor, Donatus Haru Mendadak Dapat Rp 2 Juta: Nggak Mau Ngemis
Ditemui konten kreator Donny Ramadhan, mbah Agus tampak antusias menjajakan dagangannya.
Kepada Donny, mbah Agus pun mulai bercerita soal keluarganya.
Diakui mbah Agus, ia sudah ditelantarkan anak-anaknya sejak tahun 2002.
Kala itu anak-anak mbah Agus mengaku akan merantau ke Papua.
Tak disangka hingga kini mereka tidak jua mengabari sang ayah yang tinggal seorang diri di Bekasi.
"Punya keluarga udah pada kagak ada, saya hidup sendiri, di Bekasi ngontrak," kata mbah Agus.
"Anak ke mana?" tanya Donny.
"Di Papua, enggak ada ceritanya. Udah (berusaha dihubungi) tapi enggak ada (respon). Dari tahun 2002, sampai sekarang. Nama (Anak) Jefri sama Deni. Kita mau kangen gimana, seolah, udah lah bebasin aja lah," imbuh mbah Agus.
Hidup sendirian, mbah Agus pasrah jika hidupnya nelangsa.
Diungkap Agus, ia sudah tidak bayar kontrakan selama dua bulan.
Hal itu karena jualannya sepi pembeli.
Baca juga: 6 Tahun Reni Rawat Ayah Lumpuh Seorang Diri, Tiap Hari Keliling Jual Singkong Sambil Pikul Keranjang
Meski begitu, mbah Agus tak sekalipun melebih-lebihkan harga telur asin dan pempek yang dijualnya.
mbah Agus menjual telur asin seharga Rp15 ribu dan pempek seharga Rp13 ribu.
"Saya udah dua bulan enggak bayar-bayar kontrakan, dari pagi sampai sekarang belum ada yang laku," ujar mbah Agus.
Selain usianya sudah renta, mbah Agus rupanya juga punya kecacatan di kakinya.
Ya, Agus kesulitan berjalan karena pernah mengalami insiden saat dulu muda.
Bukan cuma kaki, tangan Agus juga tampak bengkok.
Kendati demikian, Agus mengaku masih semangat berjualan.
Ditanya kenapa tak mengemis seperti orang kebanyakan, Agus mengurai alasan mengejutkan.
Ditegaskan Agus, ia tidak akan pernah mau mengemis karena hal itu dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Agus, selama ia masih diberikan kesehatan dan bisa berjalan, ia anti meminta-minta kepada orang lain.
Karenanya, Agus tetap ceria meski dagangannya tak laku seharian.
"Enggak boleh (mengemis), Allah tuh enggak ngizinin. Kita masih bisa jalan, masih bisa cari makan, sepanjang umur kita jalani apa adanya. Orang muslim, nikmati, syukuri, kita kumpulin duit ya kita makan," imbuh Agus.
Bukan cuma rajin jualan, Agus juga masih mengingat ibadah.
Diungkap Agus, ia akan tetap menjalankan ibadah sebelum ajal menjemput.
"Dari subuh saya udah jalan, sholat subuh dulu (baru jualan)," pungkas Agus.
"Kenapa bapak masih sholat?" tanya Donny.
"Sholat dong, ya ajaran Tuhan, tua kan sebelum kuburan (meninggal). Sebelum kita disembahyangin orang kan kita harus sembahyang," imbuh Agus.
Terenyuh mengetahui kisah hidup Agus, pintu hati Donny Ramadhan pun terketuk.
Donny lantas memberikan uang cash Rp2 juta kepada mbah Agus untuk ia membayar utang kontrakan dan kehidupan sehari-hari.
Dagangannya diborong dan diberi uang, mbah Agus pun menangis dan mengucapkan terima kasih.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Usman tukang gali keliling
Kota Cimahi
Bripka Rizky Hikmat Setiawan
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Anyndha Tri Rahmawati, Anak Penjual Soto Diterima Kuliah di UGM karena Buat Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
4 Kasus Temuan Belatung dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Pernah Terjadi di Tuban, Wali Murid Kecewa |
![]() |
---|
Sosok Kopda Bazarsah Divonis Mati, Pengelola Arena Judi Sabung Ayam yang Tembak 3 Polisi Lampung |
![]() |
---|
Nyanyian Zafika Bocah SD yang Simpan Kegetiran Hidupnya, Keinginan Belajarnya Luar Biasa |
![]() |
---|
Tangis Pendeta Gereja Punya Utang Rp6 M Akan Disita Bank, Dibantu Gubernur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.