Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meski Kumuh, Rumah ini Sudah Penuh Dipesan Turis sampai 2026, Sewa Rp8.600 per Malam Lengkap WiFi

Sebuah penginapan kumuh ramai dipesan wisatawan untuk menginap ini viral di media sosial. Meski kumuh, banyak wisatawan tertarik untuk menyewa.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TikTok/zabination
Penampakan rumah kumuh yang ramai dipesan wisatawan hingga 2026. Harga sewa semalam cuma Rp8.600. 

"(Tidur) shift-nya ganti-gantian. Kenapa? Kalau bapaknya ada, anaknya ada, cucunya yang paling diprioritaskan," ujar Imron, Senin (28/10/2024) lalu.

Imron menuturkan, ada satu rumah yang berukuran 2x3 meter di wilayahnya yang dihuni oleh 14 jiwa.

Baca juga: Istri Menyesal Tak Tahu Suami Ngutang Rp 284 Juta untuk Nikah, Rumah Ternyata Ngontrak, Mobil Disita

Menurut Imron, kondisi warganya tersebut sangatlah jauh dari kata ideal.

"Ini salah satu bentuk contoh, rumah ukuran 2 x 3 meter dihuni sampai 14 jiwa. Dari nenek sampai cucu," kata dia.

Dengan kondisi tersebut, kata Imron, warga pun memanfaatkan tempat-tempat umum yang ada.

Seperti halaman Balai Sekretariat RW 12 untuk beristirahat.

Terkadang, ada warga yang tidur pada pagi hari karena bekerja pada malamnya, maupun sebaliknya.

Untuk beristirahat, warga memanfaatkan sekitar empat kursi panjang sebagai alas tidur mereka di Balai Sekretariat RW 12.

Beberapa di antaranya juga tidur di lantai beralas terpal.

"Setiap malam ada, pagi, siang. Jadi memanfaatkan ruang-ruang yang ada," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Balai Sekretariat RW 12 juga dilengkapi dengan kamar mandi umum yang bisa menampung 12 pria dan 12 wanita. 

"Mandi tinggal mandi di belakang, airnya bersih," ujar Imron.

Baca juga: Tiap Hari Guru Intan Tempuh Perjalanan 168 Km Demi Ngajar, Tak Mengeluh Asal Bisa Rawat Ibu di Rumah

Salah satu warga, Agusyadi (50) menuturkan dirinya terpaksa menginap di balai tersebut karena rumahnya tidak cukup menampung anggota keluarga.

"Saya terpaksa tidur di sini (Balai Sekretariat RW 12), setiap malam tidur di sini," kata Agus. 

Selama lima tahun terakhir, ia memilih tidur di balai sekretariat karena rumahnya yang berukuran 4 x 6 meter tidak cukup menampung 15 anggota keluarganya. 

"Jadi saya memilih mengalah saja sama adik, tidurnya di sini," ungkap Agus, yang bersama warga lainnya menjalani kehidupan berbagi dalam kondisi yang penuh tantangan. 

Meskipun situasi sulit, solidaritas di antara mereka tetap terjaga, menciptakan ikatan yang kuat di tengah kepadatan dan keterbatasan ruang hidup.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved