Berita Viral
Kerja Jadi ART, Suryati Ibu Devi Nangis Anaknya Tak Santap Makan Siang Gratis Demi Dirinya: Bawa 4
Kisah Devi, siswi yang bawa pulang makan siang gratis untuk ibunya menjadi viral di media sosial. Sosok ibu Devi ternyata bernama Suryati.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah Devi, siswi yang bawa pulang makan siang gratis untuk ibunya menjadi viral di media sosial.
Sosok ibu Devi ternyata bernama Suryati.
Wanita berusia 50 tahun itu menangis saat tahu anaknya rela tak makan siang demi dirinya.
Apalagi siswi SDN 166 Palembang tersebut juga membawa makan siang gratis untuk kakaknya.
Devi diketahui mendapat makan siang gratis dari Polwan Polda Sumsel.
Makanan itu sengaja tak dimakan Devi agar bisa dibawa pulang untuk Suryati, ibunya yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Suryati yang merupakan ibu tiga orang anak sekaligus nenek 1 cucu ini mengaku kaget ketika putri bungsunya itu membawa empat kotak makan siang gratis yang didapatkan.
Suryati mengatakan, Devi mendatanginya ke tempat kerjanya setelah pulang sekolah.
"Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak, pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada 4 kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda. Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu, " ujar Suryati saat dijumpai di rumahnya, di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Senin (18/11/2024), melansir dari TribunSumsel.
Baca juga: Tak Sentuh Menu Makan Siang Gratis, Devi Ternyata Ingin Bawa Pulang Buat Ibunya: Mama Ngepel
Setelah pulang bekerja Suryati melihat kotak makan siang yang dibawa anaknya itu dan menyantap bersama.
"Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja," ujarnya.
Di hari itu Suryati belum mengetahui kalau Devi rela tidak memakan makan siang seperti teman-temannya yang lain dan justru ingin diberikan kepadanya.
Ia baru mengetahui setelah dua hari kemudian, anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan Polwan saat ujicoba pembagian makan siang gratis.
"Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, " ujarnya.
Suryati tak bisa menahan tangis ketika mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
"Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya)," katanya sambil mengusap air mata.
Baca juga: Siswa SD Ketakutan saat Kedatangan Program Makan Siang Gratis, Dikira Disuntik
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700 ribu per bulan.
Uang tersebut digunakan untuk keseharian Devi dan kebutuhan lainnya.
Ia dan Devi tinggal bersama di dalam satu kontrakan yang disewa anak sulungnya yang sudah berkeluarga.
"Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu. Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan," tuturnya.
Suryati selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tidak iri melihat kondisi orang lain dan harus menjadi orang yang mandiri. Devi juga berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
"Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri. Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah," ungkapnya.
Sebelumnya, kisah Devi viral setelah diunggah akun Instagram @ditresnarkobapoldasumsel.
"Untuk mama katanya, pas saya datangi saya tanyakan. Katanya untuk mama di rumah, nangis dia. Itu murni spontan terjadi, saya juga awalnya tidak tahu kalau ada siswi yang tidak makan makanannya," ujar AKP Yetty Gultom, Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel.
Yetty menjelaskan, Polda Sumsel pada Senin 11 November 2024 mendatangi SDN 166 Palembang untuk menjalankan program makan siang bergizi gratis yang digagas Prabowo Subianto.
Namun ketika memasuki ruang kelas Devi dan membagikan kotak nasi berisi lauk pauk dan sayuran, Yetty heran melihat Devi satu-satunya siswa di dalam kelas yang tidak memakan makanan yang sudah diberikan.
Setelah mengetahui alasan Devi, Yetty mengaku tak bisa menahan rasa haru karena melihat bocah tersebut yang rela tidak memakan makanannya dan memilih untuk menikmati bersama ibunya di rumah.
Sang ibu bekerja sebagai ART, Devi juga seorang yatim yang sudah ditinggal mendiang ayahnya.
"Tak tega melihatnya. Dia tinggal sama ibu dan kakaknya, ibunya kerja ART tukang kerja dari jam 6 pagi sampe 2 siang. Ke sekolah dia jalan kaki diantar sama kakaknya. Mendengar itu saya ikut menangis haru, " ujarnya.
Baca juga: Tangis Devi Rindu Mendiang Ayah, Ngotot Tak Sentuh Menu Makan Siang Gratis Miliknya Demi Beri ke Ibu
AKP Yetty juga mengaku hari itu adalah pertama kali ia ditugaskan untuk menjalankan program makan siang gratis.
Menurutnya program pembagian makan siang gratis ini sangat mengingatkan kepada setiap orang bahwa banyak orang-orang yang ternyata membutuhkan bantuan.
"Artinya program ini bagus. Bukan kasihan tapi lebih kepada berbagi kasih untuk masyarakat yang miskin. Sesuai dengan perintah Kapolda Sumsel, beliau ini sangat memperhatikan masyarakat yang miskin, " katanya.
Yetty menambahkan, pihaknya berencana akan memberikan bantuan pula ke kediaman Devi.
"Insya Allah kalau sudah diizinkan pimpinan mau ke rumahnya rencana mau beri bantuan tali asih," tutupnya.
Kisah Lain
Sementara itu, seorang siswa SDN 3 Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat justru ketakutan saat ada pembagian makan siang gratis.
Sebab yang membagikan adalah personel TNI dan Polri yang datang ke sekolah.
Mereka mengira, TNI dan Polri itu dari tim medis yang akan menyuntik siswa-siswi sekolah dasar.
Padahal para petugas ini akan menyalurkan puluhan paket makan siang gratis seperti halnya yang diprogramkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kasat Binmas Polres Pangandaran melalui Kapolsek Langkaplancar, IPTU Asep Dadi Mulyawan, menyampaikan, memang ada kejadian menarik saat menyalurkan makan siang gratis ke anak SD di Langkaplancar.
"Kejadian menariknya, ketika seorang siswi awalnya merasa takut dengan kehadiran TNI dan Polri. Mereka mengira akan dilakukan tindakan medis seperti suntikan," ujar Asep kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Senin (18/11/2024) sore.
Padahal, pihaknya datang ke sekolah tersebut untuk membagikan 59 paket makanan bergizi secara gratis.
"Kami hanya berbagi kebahagiaan dan makanan sehat bergizi, bukan untuk menakut - nakutinya," ucapnya.
Baca juga: Update 7 Siswa SD di Nganjuk Keracunan, Ternyata Uji Coba Makan Siang Gratis Dihelat Relawan Gemparr
Selain ada siswa yang takut disuntik, ada siswa lain yang mengaku tidak bisa makan nasi karena merasa mual setiap kali makan.
"Kita dan guru-guru pun memastikan ke siswa itu bahwa ada asupan gizi lain dari makanan alternatif yang tersedia. Seperti, lauk-pauk dan buah-buahan," kata Asep.
Kepala SDN 3 Jadimulya, Dede Iskandar, mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Polres Pangandaran dan Dandim 0625 Pangandaran.
"Karena, bantuan ini sangat berarti bagi siswa-siswi kami. Terutama, pada beberapa anak kebutuhan khusus, kami sangat terimakasih," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bawa pulang makan siang gratis untuk ibunya
viral di media sosial
Palembang
makan siang gratis
Sumatera Selatan
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
3 Tahun Dedi dan Ajeng Tinggali Gubuk Bambu dan Tidur di Kasur Lusuh, Jual Sapu Lidi Rp3500 Per Ikat |
![]() |
---|
Penghulu Kaget Tarman Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun dengan Mahar Rp 3 M, Ada Hadiah Mobil |
![]() |
---|
'Hukuman' untuk Ari Jika Tak Mau Bongkar Jalan Umum yang Ditutupnya, Ketua RW: 9 Tahun Dia Ketua RT |
![]() |
---|
Penyebab 20 Anak Tewas karena Minum Sirup Obat Batuk, Terungkap Ada Kandungan Beracun |
![]() |
---|
Video Terbaru Meghan Markle di Terowongan Paris Lokasi Putri Diana Tewas Disoroti Pangeran William |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.