Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Bayar Rp700 Ribu, Mahasiswa Syok Tempat Kos yang Disewa Rupanya Rumah Warga, Penipu Menghilang

Puluhan mahasiswa syok datangi tempat kos ternyata rumah warga. Puluhan mahasiswa dan mahasiswi itu hendak tinggal di Kota Malang, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
PIXABAY/MOHAMAD TRILAKSONO
ILUSTRASI: Sudah Bayar Rp700 Ribu, Mahasiswa Syok Tempat Kos yang Disewa Rupanya Rumah Warga, Penipu Menghilang 

TRIBUNJATIM.COM - Puluhan mahasiswa syok datangi tempat kos ternyata rumah warga.

Puluhan mahasiswa dan mahasiswi itu hendak tinggal di Kota Malang, Jawa Timur.

Namun mereka malah menjadi korban penipuan.

Padahal mereka sudah membayar uang muka hingga Rp 700 ribu.

Baca juga: Penghuni Kos Resah, Maling Santai saat Beraksi, 2 Menit Berhasil Gondol Motor Korban Sambil Merokok

Rumah warga yang menjadi sasaran penipuan tempat kos fiktif ini, di antaranya adalah milik Ahmad Fariz (33).

Warga Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen ini syok didatangi puluhan mahasiswa sejak Oktober.

Disebutkan, ada sekitar 20 orang yang mendatangi rumahnya hendak menyewa kos.

Fariz mengaku sering kaget karena tiba-tiba rumahnya didatangi para korban yang mengaku sudah membayar uang muka untuk kos.

Pun dengan para mahasiswa juga ikut terkejut.

"Padahal, rumah ini tidak saya jadikan tempat kos. Saya pakai untuk tempat tinggal keluarga," kata Fariz, Senin (18/11/2024), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Fariz Kaget Rumahnya Didatangi 20 Mahasiswa untuk Ngekos, Ternyata Sasaran Penipuan, Korban Bayar DP

Menurut informasi dari para mahasiswa yang diterimanya, pelaku mencatut alamat tempat tinggalnya untuk ditawarkan sebagai tempat kos di media sosial. Fariz dan pelaku tidak saling mengenal.

Pelaku diduga mencatut tempat tinggal Fariz karena berdekatan dengan perguruan tinggi untuk memikat banyak mahasiswa.

Kemudian, pelaku meminta uang muka ke korbannya dan selanjutnya memblokir nomor telepon korban setelah menerima uang dengan cara ditransfer ke rekening bank.

"Korban yang tertarik diarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp pelaku dan dimintai membayar uang muka dari Rp 350.000 hingga Rp 700.000," katanya.

Setelah terjadi transaksi, pelaku memblokir nomor telepon korban hingga tidak bisa dihubungi kembali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved